Quote:
Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan laba perusahaan BUMN 2015 sekitar Rp 165,405 triliun. Target tersebut menjadi dasar perhitungan dividen dalam APBNP 2015, yakni Rp 36,957 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno pesimistis target laba BUMN tahun buku 2015 tercapai. Alasannya kondisi perekonomian yang lesu.
"Tidak tercapai karena ada beberapa perusahaan yang memiliki pinjaman dalam dolar dan tidak ada lindung nilainya," ujarnya di Gedung DPR, semalam.
Sebaliknya, Menteri Rini memperkirakan kerugian perusahaan BUMN tahun ini akan lebih tinggi. Contohnya PT Pertamina (Persero) yang harus menghadapi anjloknya harga minyak dunia. "Lalu ada pinjaman dalam dolar sehingga otomatis pendapatannya turun," jelas dia.
Adapun realisasi dividen BUMN sampai dengan Agustus 2015 mencapai Rp 32,136 triliun atau 87 persen dari target APBN-P 2015, yakni Rp 36,957 triliun.
"Dividen 2015 akan dapat kami penuhi sebelum penutupan kinerja tahun ini," ungkapnya.
Dia menambahkan, target dividen dalam APBN-P 2015 diperoleh dari BUMN non keuangan sebesar Rp 28,205 triliun dan perbankan yang mencapai Rp 8,752 triliun.
Sementara itu, realisasi sampai dengan delapan bulan pertama tahun ini berasal dari BUMN non perbankan sekitar Rp 23,252 triliun dan bank Rp 8,884 triliun.
[noe
sumber