Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Pada tahun 2010, penganut Islam di Indonesia sekitar 205 juta jiwa atau sekitar 41 – 45 juta KK. Jika 25 % dari jumlah tersebut menjalankan ibadah qurban maka akan ada sekitar 9 – 10 juta ekor kambing qurban atau sapi qurban yang dapat didistribusikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

Namun nyatanya, 90% hewan qurban masih dibagikan di sekitar lingkungan masyarakat perkotaan (sekitar tempat tinggal pequrban) yang mayoritas berada dalam kondisi kemampuan ekonomi yang layak, artinya tidak terlalu membutuhkan manfaat daging qurban.

Selama ini diakui bahwa budaya yang terekam dalam setiap tahunnya pelaksanaan ibadah qurban adalah Penyaluran hewan qurban hanya fokus di sekitar masjid-masjid dan sekitar lokasi pemotongan. Belum banyak yang menyentuh masyarakat korban bencana apalagi kantong-kantong kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia bahkan hingga menjangkau dunia.

Padahal faktanya di belahan dunia lain, jutaan muslim mengalami penderitaan, hidup serba kekurangan dan dalam kondisi kepapaan ekstrem baik akibat derita konflik berkepanjangan maupun bencana alam yang menimpa, seperti yang ditegaskan oleh Direktur Global Humanity Response, Global Qurban.

Tak bisa dipungkiri, sampai hari ini, kita masih bisa menyaksikan Somalia, Rohingya, Palestina, Bangladesh hingga Kenya masyarakat muslim hidup dalam kondisi memprihatinkan. Keterbatasan akses hingga kesulitan mendapatkan pasokan makanan.

Berangkat dari problem tersebut, ibadah qurban dalam Islam merupakan salah satu bentuk dan wujud kesempurnaan Islam sebagai rahmatan lil’alamin, membawa rahmat universal untuk semua manusia, tanpa tersekat batas geografis atau perbedaan ras dan suku bangsa.

Demi menambah manfaat dan memperluas jaringan distribusi daging qurban hingga ke pelosok negeri dan belahan dunia lain, Global Qurban berusaha tampil sebagai jembatan silaturrahim sekaligus kepedulian sesama muslim. ‘Mempertemukan’ uluran tangan muslim dalam bentuk ibadah qurban bagi muslim lain membutuhkan kepedulian.

Sesuai dengan arti dari namanya, Global Qurban akan melakukan distribusi yang merambah ke berbagai wilayah minus di Tanah Air, juga akan menyasar penerima manfaat hewan qurban di berbagai penjuru dunia. Pada tahun 2013, ada 13 negara yang dikunjungi GlobalQurban. Tahun 2014, 17 negara yang dipilih sebagai wilayah distribusi.

Negara-negara tersebut adalah Somalia, Kenya, Uganda, Republik Afrika Tengah, Madagaskar, Palestina, Suriah, Libanon, Mesir, Kyrgistan, Tajikistan, Turkmenistan, Mongolia, Bosnia, Afganistan, Sudan, Nepal, Kashmir, Bangladesh, Thailand, Kamboja, Philipina, Indonesia, Timor Leste, dan Vanuatu.

Masyarakat Indonesia melalui Global Qurban memilih tujuan distribusi daging qurban itu atas dasar pertimbangan sebagian maupun keseluruhan kriteria, misalnya wilayah tersebut berpenduduk mayoritas miskin, menderita kerugian akibat bencana atau konflik, dan stok hewan qurban di wilayah tersebut atau wilayah terdekat mencukupi kebutuhan.

Daging qurban adalah akan jauh lebih bermanfaat jika distribusinya tepat. Kriteria penerima manfaat adalah mereka yang berasal dari keluarga miskin dan dhuafa, anak-anak yatim, wanita dan anak-anak yang terancam kelaparan akibat asupan makanan bernutrisi, penderita gizi buruk, dan masyarakat korban bencana, alam maupun sosial, atau konflik kemanusiaan. (CAL)


Sumber