Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani nota kerja sama dengan Kementerian Koordinator Ekonomi untuk Perikanan dan Pertanian Timor Leste. Kerja sama ini untuk menyepakati enam hal dalam pengelolaan wilayah laut kedua negara.

Menteri Koordinator Ekonomi untuk Perikanan dan Pertanian Timor Leste Estanislau da Silva mengatakan kesepakatan tersebut untuk pencegahan pencurian ikan (illegal fishing), manajemen perikanan konservasi, pertukaran informasi dan teknologi perikanan, penelitian dan pertukaran ahli, dan pengembangan sumber daya manusia dalam perikanan dan kelautan antar kedua negara.

"Kami ke sini untuk bertemu menteri dan tandatangin MoU. Ini akan perkuat kerja sama Indonesia dan Timor Leste secara resmi. Sekaligus jadi satu syarat komitmen dalam pemberantasan illegal fishing," ujarnya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Sabtu (29/8).

Dia menganggap, Indonesia lebih maju dalam pengelolaan kekayaan laut saat dikelola oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Sehingga diharapkan kerja sama ini mampu membuat Timur Leste dapat melakukan perkembangan serupa. Caranya dengan belajar pada Indonesia, khususnya dalam memberangus praktik pencurian ikan.

"Kita juga masalah ilegal fishing di Timor Leste. Kita tak banyak memiliki kapabilitas, maka kami kerja sama dengan negara tetangga kita, seperti Indonesia yang memiliki pengalaman bagus dalam pemberantasan illegal fishing," kata Estanislau.

Menteri Susi menyambut baik kerja sama ini. Bahkan dia mengizinkan warga Timur Leste untuk belajar di Indonesia soal kelautan dan perikanan. "Beberapa orang akan dilatih di Indonesia untuk tingkatkan kapasitas dan tingkatkan industri perikanan mereka. Dan kami harap bisa membentuk working group di bawah kerja sama ini," imbuhnya.

Namun, dia mengungkapkan, Indonesia mendapatkan keuntungan dari kerja sama ini. Salah satu yang penting adalah mampu melakukan koordinasi pengejaran kapal pencuri ikan yang bersembunyi di perairan Timor Leste.

"Ini untuk menangkal illegal fishing (pencurian ikan) termasuk bentuk pengejaran pelaku illegal fishing yang memanfaatkan perbatasan. Berbagi data, patroli bersama, hingga kerja sama dalam perdagangan," tutupnya.