Dibayar untuk Tidur di Seantero Dunia

Jum'at, 28 Agustus 2015

Penulis: Nuriman Jayabuana/E-5

ANDAI ditanyakan apa pekerjaan impian Anda?

Dokter, pebisnis, dan pengacara tentu menjadi deretan profesi yang terucap secara spontan.

Namun, masyarakat global justru kini ingin memiliki pekerjaan antikonvensional, mulai pencoba hotel hingga pencicip liburan mewah.

Seperti dilansir Daily Mail, perusahaan daring Qunar alami kebanjiran lamaran hingga 7.800 orang.

Mereka berlomba ingin menduduki kursi hotel test sleeper, julukan pekerjaan yang hanya menikmati sederet fasilitas hotel dari berbagai belahan dunia.

"Saya berperan sebagai wisatawan dengan berbagai tipe, usia, dan jenis kelamin, dengan skenario yang beragam. Saya bekerja untuk mencari tahu kemampuan hotel memenuhi kebutuhan tiap pelanggannya," ujar Zhuang Jing, satu dari tiga hotel test sleeper yang terpilih dari ribuan kandidat tersebut.


Awalnya, Zhuang yang telah tidur di lebih dari 200 hotel berpura-pura menjadi wisatawan dengan berbagai tipe, usia, dan jenis kelamin.

Ia melakukan pekerjaannya dengan teliti sekaligus diam-diam agar pihak hotel tidak mengetahuinya.

Beberapa hal yang dikerjakannya antara lain mencoba tingkat keempukan bantal dan memeriksa botol sabun di kamar mandi sebuah hotel butik di pusat Kota Beijing.

Sesudah itu, Zhuang dan beberapa rekannya menulis penilaian mereka, termasuk detail fasilitas, lokasi, tarif, makanan, dan kebersihan hotel.

Selain Zhuang, Rhiannon Taylor, 29, asal Australia juga meraih keberuntungan berkeliling dunia dan dibayar.

Fotografer perjalanan itu kini berprofesi sebagai penguji coba liburan mewah.

Ia mampu menikmati perjalanan dengan akomodasi bintang lima dengan memanfaatkan kemampuannya.

Rhiannon menjepret setiap objek wisata hingga mendokumentasikan hotel-hotel hebat ketika berkelana menjelajahi dunia.

Ia juga menulis segala sesuatu, mulai sudut terbaik tempat tidur yang pernah dicobanya selama perjalanannya menjelajahi Indonesia, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Kemudian, Rhiannon yang merupakan seorang pengguna Instagram memamerkan foto-foto tersebut pada 12 ribu pengikut (follower) yang menyukai foto-foto indah perjalanannya, tempat-tempat yang disinggahinya, serta berbagai hidangan yang disantapnya.

Selain itu, ia memublikasikan dokumentasinya pada situs yang didirikannya, yakni In Bed With.

Walakin, banyak hotel yang membeli foto-foto Rhiannon dan membayar biaya perjalanannya.

"Media sosial membuat situs saya mendunia. Ini menjadi cara untuk memperlihatkan sisi keindahan, sekaligus mengajak para pengguna media sosial untuk melihatnya," kata dia.