- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jonru Stress Berat, Presiden PKS Kini Mantan Santri Nurcholis Majid


TS
t0bing
Jonru Stress Berat, Presiden PKS Kini Mantan Santri Nurcholis Majid
Jonru Stress Berat, Presiden PKS ternyata Mantan Santri Nurcholis Majid
Quote:
ISLAMTOLERAN.COM- Jonru dan pengikutnya sering mengatakan kampus paramadina yang didirikan oleh cendikiawan muslim Nurholis Majid sebagai kampus yang mencetak kader kader JIL ( jaringan islam liberal ) perusak akidah umat islam
Tapi kini jonru yang juga dikenal sebagai dedengkot PKS Garis keras ini bakalan stress berat syukur syukur tidak sampai masuk rumah sakit jiwa karena presiden PKS sekarang yang menggantikan Anis matta ternyata adalah mantan rektor kampus paramadina yang sering mereka sesat sesatkan KAFIL, JIL, Zionis Dll
Faizal Assegaf Ketua progess 88 membuat tulisan menarik lewat akun facebooknya tentang fenomena kepemimpinan PKS yang baru, berikut ini ulasan lengkap Faizal Assegaf yang tulisannya agak menyindir Jonru Ginting dan pengikut pengikutnya:
Pasca muktamar nasional dua organisasi besar Islam (NU & Muhammadiyah), beredar isu kontroversial yang dihembukan oleh loyalis fanatik PKS. Tentang pengaruh mazhab Syiah dan JIL atas kepemimpinan kedua ormas tersebut.
Ketum PBNU Said Agil Siraidj dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang baru saja terpilih, diklaim punya hubungan mesra dengan kelompok Syiah dan Jaringan Islam Liberal (JIL).
Kedua tokoh dimaksut secara keji dituding sesat sebab telah tercemari oleh pengaruh ajaran Syiah dan ideologi JIL. Kampanye hitam itu menjadi propoganda masif oleh sejumlah kader PKS yang beraliran Wahabi di media sosial.
Walhasil, isu tidak sedap itu spontan memicu perdebatan kusir. Dan bergulir liar menjadi fitnah untuk tujuan mencemarkan citra dan eksistensi NU - Muhammadiyah di mata publik.
Celakanya, para penyebar kebencian mengusung dalih-dalih dogmtis berciri takfiri dengan apa yang mereka sebut sebagai gerakan membela kesucian Islam. Siapa saja yang dianggap tidak mengkafirkan Syiah dan JIL maka dituding bukan muslim, wajib diperangi !
Terlebih gerakan takfiri makin agresif dan radikal dalam membonceng misi politik terselubung. Pemain utamanya adalah kelompok PKS berhaluan aliran Wahabi yang pro Arab Saudi. Yang secara spesifik berkolaborasi dengan simpatisan ISIS.
Politik Terselubung Takfiri
Fenomena tidak elok itu hadir di tengah-tengah peta politik nasional yang terkondisi dalam dua arus besar: Pro dan kontra rezim Jokowi. Pihak takfiri menyusup ke basis-basis oposisi dan melancarkan hasutan bahwa: kelompok Syiah dan JIL adalah pembela setia rezim Jokowi.
Tak heran, ketika NU dan Muhammadiyah mengambil posisi netral serta terlihat agak dekat dengan penguasa, maka dinilai sebagai bagian dari jaringan Syiah dan JIL. Padahal mereka lupa, kalangan elit PKS pun justru diam-diam menjalin komunikasi dengan Istana.
Dan lebih jauh, tanpa disadari jabatan strategis PKS telah dikendali oleh dua tokoh yang berasal dari JIL dan tidak memilih jalan ekstrim untuk mengkafirkan mazhab Syiah. Berbeda sikap dengan arus bawah PKS yang pro Wahabi.
Sebut saja, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman yang baru saja terpilih adalah mantan Rektor Universitas Paramadina. Kampus berciri Islam modern yang selama ini dikenal sebagai bagian dari basis kelompok intelektual JIL dan Syiah.
Sementara Ketua Majelis Syuro PKS, dipimpin Salim Segaf Aljufri, keturunan habib yang lahir dan dibesarkan dalam tradisi Islam Ahlulbait. Cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal dengan nama “Guru Tua” pendiri yayasan Al-Khairaat.
Mazhab Syiah adalah bagian dari akar sejarah Islam Ahlulbait Nabi Muhammad SAW. Sehingga sering kali disebut Syiah Ahlulbait yang artinya: Pengikut, pencinta dan pendukung Ahlulbait Nabi. Lantas mengapa mereka difitnah sesat dan kafir...?
Faizal Assegaf Ketua Progres 98
Tapi kini jonru yang juga dikenal sebagai dedengkot PKS Garis keras ini bakalan stress berat syukur syukur tidak sampai masuk rumah sakit jiwa karena presiden PKS sekarang yang menggantikan Anis matta ternyata adalah mantan rektor kampus paramadina yang sering mereka sesat sesatkan KAFIL, JIL, Zionis Dll
Faizal Assegaf Ketua progess 88 membuat tulisan menarik lewat akun facebooknya tentang fenomena kepemimpinan PKS yang baru, berikut ini ulasan lengkap Faizal Assegaf yang tulisannya agak menyindir Jonru Ginting dan pengikut pengikutnya:
Pasca muktamar nasional dua organisasi besar Islam (NU & Muhammadiyah), beredar isu kontroversial yang dihembukan oleh loyalis fanatik PKS. Tentang pengaruh mazhab Syiah dan JIL atas kepemimpinan kedua ormas tersebut.
Ketum PBNU Said Agil Siraidj dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang baru saja terpilih, diklaim punya hubungan mesra dengan kelompok Syiah dan Jaringan Islam Liberal (JIL).
Kedua tokoh dimaksut secara keji dituding sesat sebab telah tercemari oleh pengaruh ajaran Syiah dan ideologi JIL. Kampanye hitam itu menjadi propoganda masif oleh sejumlah kader PKS yang beraliran Wahabi di media sosial.
Walhasil, isu tidak sedap itu spontan memicu perdebatan kusir. Dan bergulir liar menjadi fitnah untuk tujuan mencemarkan citra dan eksistensi NU - Muhammadiyah di mata publik.
Celakanya, para penyebar kebencian mengusung dalih-dalih dogmtis berciri takfiri dengan apa yang mereka sebut sebagai gerakan membela kesucian Islam. Siapa saja yang dianggap tidak mengkafirkan Syiah dan JIL maka dituding bukan muslim, wajib diperangi !
Terlebih gerakan takfiri makin agresif dan radikal dalam membonceng misi politik terselubung. Pemain utamanya adalah kelompok PKS berhaluan aliran Wahabi yang pro Arab Saudi. Yang secara spesifik berkolaborasi dengan simpatisan ISIS.
Politik Terselubung Takfiri
Fenomena tidak elok itu hadir di tengah-tengah peta politik nasional yang terkondisi dalam dua arus besar: Pro dan kontra rezim Jokowi. Pihak takfiri menyusup ke basis-basis oposisi dan melancarkan hasutan bahwa: kelompok Syiah dan JIL adalah pembela setia rezim Jokowi.
Tak heran, ketika NU dan Muhammadiyah mengambil posisi netral serta terlihat agak dekat dengan penguasa, maka dinilai sebagai bagian dari jaringan Syiah dan JIL. Padahal mereka lupa, kalangan elit PKS pun justru diam-diam menjalin komunikasi dengan Istana.
Dan lebih jauh, tanpa disadari jabatan strategis PKS telah dikendali oleh dua tokoh yang berasal dari JIL dan tidak memilih jalan ekstrim untuk mengkafirkan mazhab Syiah. Berbeda sikap dengan arus bawah PKS yang pro Wahabi.
Sebut saja, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman yang baru saja terpilih adalah mantan Rektor Universitas Paramadina. Kampus berciri Islam modern yang selama ini dikenal sebagai bagian dari basis kelompok intelektual JIL dan Syiah.
Sementara Ketua Majelis Syuro PKS, dipimpin Salim Segaf Aljufri, keturunan habib yang lahir dan dibesarkan dalam tradisi Islam Ahlulbait. Cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal dengan nama “Guru Tua” pendiri yayasan Al-Khairaat.
Mazhab Syiah adalah bagian dari akar sejarah Islam Ahlulbait Nabi Muhammad SAW. Sehingga sering kali disebut Syiah Ahlulbait yang artinya: Pengikut, pencinta dan pendukung Ahlulbait Nabi. Lantas mengapa mereka difitnah sesat dan kafir...?
Faizal Assegaf Ketua Progres 98
Sohibul Iman, Mantan Rektor Paramadina Jadi Presiden PKS
Quote:
Muhammad Sohibul Iman. Pria kelahiran Tasikmalaya, 5 Oktober 1965 itu terpilih sebagai presiden baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagaimana ketika menjabat wakil ketua DPR menggantikan Anis Matta, kali ini orang yang sama dia gantikan.
Sohibul terpilih dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS di Bandung, Senin 10 Agustus 2015. Rapat yang berlangsung sejak 9 Agustus itu diikuti 69 anggota Majelis Syuro terpilih dari 34 provinsi.
Di dunia politik, kiprah Sohibul cukup panjang. Pada 1998, dia sempat bergabung dengan Partai Keadilan (PK) yang sekarang bermetamorfosis menjadi Partai Keadilan Sejahtera.
Namun, karena ada aturan bahwa pegawai negeri sipil dilarang menjadi pengurus partai, dia keluar dari PK dan meneruskan kariernya sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga mendapatkan beasiswa doktoral ke Jepang.
Pada Mei 2004, Sohibul Iman mendapat tawaran ikut mengelola Universitas Paramadina yang didirikan oleh Nurcholis Majid atau Cak Nur. Dia kemudian menjadi Rektor Universitas Paramadina pada 2005-2007.
Totalitas
Sohibul Iman baru total terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk pertama kalinya pada Pemilu 2009. Ketika itu, dia menjabat ketua DPP PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi.
Karier politik Sohibul Iman terus melejit dan bersinar terang. Pada 2013, Fraksi PKS menunjuknya sebagai wakil ketua DPR menggantikan Anis Matta yang mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai presiden PKS.
Ayah lima anak, tiga putra dan dua putri, dari pernikahannya dengan Uswindraningsih Titus, itu kini menduduki jabatan puncak sebuah partai. Bagaimana performa kepemimpinan dan partai yang dipimpinnya itu, jutaan rakyat Indonesia bakal menjadi saksi.
Sohibul terpilih dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS di Bandung, Senin 10 Agustus 2015. Rapat yang berlangsung sejak 9 Agustus itu diikuti 69 anggota Majelis Syuro terpilih dari 34 provinsi.
Di dunia politik, kiprah Sohibul cukup panjang. Pada 1998, dia sempat bergabung dengan Partai Keadilan (PK) yang sekarang bermetamorfosis menjadi Partai Keadilan Sejahtera.
Namun, karena ada aturan bahwa pegawai negeri sipil dilarang menjadi pengurus partai, dia keluar dari PK dan meneruskan kariernya sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga mendapatkan beasiswa doktoral ke Jepang.
Pada Mei 2004, Sohibul Iman mendapat tawaran ikut mengelola Universitas Paramadina yang didirikan oleh Nurcholis Majid atau Cak Nur. Dia kemudian menjadi Rektor Universitas Paramadina pada 2005-2007.
Totalitas
Sohibul Iman baru total terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk pertama kalinya pada Pemilu 2009. Ketika itu, dia menjabat ketua DPP PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi.
Karier politik Sohibul Iman terus melejit dan bersinar terang. Pada 2013, Fraksi PKS menunjuknya sebagai wakil ketua DPR menggantikan Anis Matta yang mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai presiden PKS.
Ayah lima anak, tiga putra dan dua putri, dari pernikahannya dengan Uswindraningsih Titus, itu kini menduduki jabatan puncak sebuah partai. Bagaimana performa kepemimpinan dan partai yang dipimpinnya itu, jutaan rakyat Indonesia bakal menjadi saksi.
mulus bb 17+
Spoiler for bonus:

Diubah oleh t0bing 31-08-2015 16:52
0
5.2K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan