Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama `diajak` belajar mengatasi banjir ke Rotterdam, Belanda. Ahok diminta melihat langsung bagaimana sistem tata air dilakukan di salah satu kota negara kincir air itu.

"Gubernur (Ahok) akan ke Rotterdam bulan depan dan kami dengan senang hati akan mengajak melihat dengan matanya sendiri bagaimana kami mengelola air," kata Wali Kota Rotterdam Ahmad Aboutaleb di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).

Aboutaleb menjelaskan, masalah yang dihadapi Jakarta tak jauh beda dengan yang dihadapi di kotanya. Ia juga memprediksi Jakarta akan selalu berhubungan dengan pengelolaan air seperti banjir.

"Jakarta akan banyak berhubungan dengan air di masa depan, tidak hanya air untuk konsumsi tetapi juga bagaimana cara untuk mengatasi air dan mengurangi banjir, dan saya rasa kami bisa menunjukkan hal tersebut di Rotterdam," ujarnya.

Aboutaleb mengaku bisa saja menceritakan dan memberikan masukan secara lisan kepada mantan Bupati Belitung Timur itu, namun dengan melihat langsung, Ahok akan mengetahui dan memiliki gambaran bagaimana cara mengelola air yang baik.

"Saya bisa saja berbicara dengan (Ahok) tapi lebih baik jika beliau melihatnya dengan matanya sendiri," katanya.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengungkapkan, dalam melakukan kerjasama dengan pemerintahan Rotterdam, Belanda, Pemprov DKI Jakarta telah mengirimkan beberapa anak muda Indonesia selama tiga bulan untuk mempelajari manajemen air di Negara Belanda.

Nantinya, kata Ahok, anak muda ini akan diajari oleh pihak ketiga yang telah disiapkan oleh negeri kincir angin tersebut terkait manajemen tata kelola air.

"Anak-anak muda yang pintar akan kita kirim selama tiga bulan tinggal di Belanda. Mereka akan belajar manajemen air bersama pihak ketiga semua mereka akan pelajari," ujar Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Ahok berharap, dengan melakukan kerjasama ini nantinya dapat membantu pemerintah pusat dalam menekan harga-harga bahan logistik sehingga biaya hidup dapat lebih murah. "Jika pelabuhan selesai kita yakin kalau harga logistik bisa ditekan. Nah, tentu biaya hidup kita dan biaya produksi akan lebih murah," ungkap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, alasan Pemprov DKI melakukan kerjasama dengan Rotterdam lantaran adanya kemiripan geografis antara Jakarta dengan kota asal negeri kincir angin ini. "Kita udah bandingkan beberapa negara. yang paling mirip itu Rotterdam. Kita sudah melakukan tanda tangan kesepakatan sejak 2013," paparnya.

Suami Veronica Tan ini menuturkan akan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam proyek tersebut. Hal ini, papar Ahok, dilakukan sebagai bukti komitmen dan sinergi antaran Pemprov DKI bersama pemerintah pusat.

"Karena ada soal Giant Sea Wall mau libatkan pemerintah pusat seperti itu, siapapun yang jadi gubernur dan Presiden tetap bisa jalan karena ini bukti komitmen kita," tandasnya. (ang)