VIVA.co.id - Daerah Tianjin, Tiongkok akhirnya diguyur hujan untuk kali pertama setelah insiden ledakan hebat yang terjadi pada Rabu pekan lalu. Namun, anehnya turunnya hujan diikuti dengan semacam busa putih yang membekas di jalan raya.

Laman Shanghaiist, Kamis, 20 Agustus 2015 melansir beberapa warga yang menyentuh langsung air hujan tersebut merasakan sensasi terbakar di bagian wajah dan bibir. Sementara, sebagian warga lagi merasakan sensasi rasa gatal.

Tetapi, seorang ahli meteorologi mengatakan, hujan yang turun pada hari Senin kemarin tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat menyebabkan kematian seseorang. Walau begitu, pemerintah setempat tetap khawatir akan terjadinya fenomena aneh itu.

Sebab, bahan-bahan kimia berbahaya ditemukan di bekas gudang yang menjadi lokasi ledakan. Total, sebanyak 700 ton natrium sianida dan bahan kimia berbahaya lainya yang mudah terbakar ketika dicampur dengan air, ditemukan di lokasi ledakan.

Polisi mengungkap, setidaknya ada 40 jenis bahan kimia berbahaya yang berhasil diidentifikasi di lokasi ledakan. Termasuk 800 ton amonium nitrat dan 500 ton potasium nitrat, seperti yang dilaporkan oleh harian The Guardian.

“Jika ada hujan nanti, maka akan menghasilkan hidrogen sianida, jadi kami sedang memantau dari dekat," ujar Kepala Tim Biro Perlindungan Lingkungan di Tianjin, Bao Jingling.

Dia menegaskan, divisi khusus yang menangani hal itu sudah dikirim ke lokasi sejak hari Minggu kemarin dan menyatakan keadaan di sana tidak separah yang diberitakan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat mengatakan, gas hydrogen sianida adalah sebuah zat kimia beracun yang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen.

Untuk mengantisipasi terjadinya hujan, pihak berwenang dilaporkan sudah membangun anak bendungan di sekitar area inti seluas 100.000 meter di lokasi ledakan yang akan mencegah air yang sudah terkontaminasi, mengalir keluar.

Pusat pemantauan lokal di Tianjin melaporkan, kualitas udara masih normal dan Walikota bertanggung jawab atas keselamatan warganya. Dia memastikan, kandungan sodium sianida kini sudah dinetralkan.

Akibat ledakan yang terjadi pada Rabu pekan lalu telah menewaskan 114 orang. Sementara, hingga saat ini lebih dari 70 orang dikabarkan masih belum ditemukan.

wew