Ada yang bertanya 'bagaiamana caranya agar koperasi bisa bertahan lama?'. Dalam tulisan ini ane mencoba menjawab. Sebenarnya kurang lebih jawabannya sama seperti pertanyaan 'bagaimana supaya kita bisa panjang umur?' Jawabannya yaitu, jaga kesehatan. Lalu bagaimana caranya menjaga kesehatan? Punya tujuan hidup, jangan stress, makan makanan sehat, olahraga, sosialisasi yang cukup, dst. Begitupun koperasi jika ingin panjang umur. Berikut tipsnya :
Quote:
TIPS AGAR KOPERASI BERTAHAN LAMA :
1. Miliki rencana strategis (visi, misi, nilai, tujuan, rencana jangka panjang, strategy map)
Organisasi sama seperti manusia juga, jika ingin hidupnya bermakna harus punya tujuan. Sehingga tidak luntang lantung, terbawa arus, dan berjalan tanpa arah. Koperasi yang tidak punya visi, misi, dan tujuan yang jelas sangat rawan 'pecah' jika menghadapi guncangan. Memang sih koperasi masih bisa berjalan, melakukan operasional sehari-hari tanpa perlu adanya rencana strategis. Namun berjalannya akan menjadi tak terarah. Bisa jadi ketika kepengurusan A koperasi di bawa ke arah timur. Ketika berganti kepengurusan B koperasi di bawa ke arah barat. Membuat usaha kepengurusan sebelumnya sia-sia. Dengan adanya perencanaan strategis yang disepakati sebelumnya, setiap kepengurusan meskipun berganti-ganti, tinggal melanjutkan upaya yang telah dilakukan kepengurusan sebelumnya. Koperasi dibangun bukan dari ketidaksengajaan atau mengikuti arus. Koperasi dibangun dari niat dan rencana. Rencana yang paling utama adalah the big picture, yaitu rencana strategis. Mengingat koperasi pada umumnya dikelola secara tradisional, tanpa memikirkan perencanaan strategis. Maka sudah saatnya koperasi dikelola secara profesional dengan memiliki perencanaan strategis. Coba Anda survey perusahaan besar mana yang tidak punya perencanaan strategis?
2. Buat suasana kerja yang kondusif
Kerja yang kondusif itu seperti apa sih? Suasana kerja yang kondusif itu intinya adalah suasana yang membuat kita betah berlama-lama kerja di suatu perusahaan. Jika pekerja di suatu perusahaan sudah mulai menghitung berapa jam lagi sampai waktu pulang, bisa dipastikan suasana kantornya tidak kondusif. Ada sesuatu yang membuat ia tidak betah lama-lama di kantor. Jika angka turnover pekerja di suatu perusahaan tinggi, kemungkinan besar suasana kerja di perusahaan tersebut juga tidak kondusif sehingga membuat staf yang ada mencari-cari pekerjaan lain. Ada banyak faktor yang membuat suasana kerja menjadi kondusif, antara lain tujuan organisasi yang jelas, kerjasama tim yang solid, lingkup kerja yang jelas, pekerjaan yang cukup menantang, sistem penilaian dan reward yang adil, adanya feedback yang cukup, fasilitas kantor yang memadai dan terakhir kompensasi yang mencukupi. Mengapa kompensasi yang cukup menjadi faktor terakhir, karena sebenarnya yang menggerakkan orang untuk bekerja all out, bukanlah uang, bukan faktor ekstrinsik. Faktor uang menjadi faktor terakhir untuk mempertahankan pekerja untuk tetap berada di organisasi. Jika ada salah satu karyawan Anda yang mengeluhkan soal uang, padahal menurut Anda perusahaan telah membayarnya dengan standar yang cukup bahkan tinggi. Maka sebenarnya yang dikeluhkan bukanlah uang, tapi hal lain yang sifatnya intrinsik..
3. Bina hubungan dengan pemangku kepentingan
Tidak hidup dalam isolasi. Koperasi hidup dengan berhubungan dengan banyak pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder). Bina hubungan dengan anggota, customer, potential customer, supplier, dinas koperasi, koperasi lainya, masyarakat sekitar, investor dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan koperasi. Hubungan yang harmonis sangat membantu koperasi dikala koperasi mengalami guncangan.
4. Menjadi koperasi pembelajar
Dalam konsep Balance Scorecard, ada 4 perspektif yang perlu senantiasa dipertimbangkan oleh suatu organisasi. Yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran pertumbuhan. Keempat persepektif tersebut merupakan sebab akibat. Jika perusahaan mampu memuaskan pelanggan maka otomatis keuangan membaik, jika proses internalnya baik otomatis perusahaan mampu melayani pelanggan dengan baik. Dan penyebab paling dasar adalah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, jika suatu organisasi senantiasa belajar dan bertumbuh maka otomatis proses internalnya baik. Saat ini belum banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pembelajaran dalam suatu organisasi. Karena proses pembelajaran dalam organisasi memerlukan biaya dan waktu, sedangkan hasilnya tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek. Namun sesungguhnya pembelajaran dalam organisasi merupakan kunci sukses jangka panjang. Koperasi, jika ingin bersaing di dunia bisnis, jika ingin bertahan lama. Maka harus mencantumkan program pembelajaran dan pertumbuhan dalam program kerjanya.
No repost. No copy paste. Segitu aja dulu gan, maaf kalo tipsnya terlalu general. Yang spesifiknya ntar ane garap jadi buku. Amiin
Maju Koperasi Indonesia.
