- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gianni Rivera AC MILAN ( KabarmilanID )


TS
kabarmilanid
Gianni Rivera AC MILAN ( KabarmilanID )
Halo agan dan sista
Quote:
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Agan/Wati
Di thread pertama ane ini, ane mau berbagi info tentang salah satu legenda ac milan gianni rivera
moga moga ga
Di thread pertama ane ini, ane mau berbagi info tentang salah satu legenda ac milan gianni rivera
moga moga ga

+INTRO+
Quote:
Giovanni ("Gianni") Rivera merupakan mantan pemain sepak bola Italia yang memenangkan Pemain Terbaik Eropa pada tahun 1969. Dia sekarang berkarier sebagai politikus. Dia dipanggil golden boy dalam sepak bola Italia.
Gelar
Gelar
Spoiler for PROFIL SINGKAT :

Nama lengkap Giovanni Rivera
Tanggal lahir 18 Agustus 1943 (umur 71)
Tempat lahir Alessandria, Italia
Tinggi 1.75 m (5 ft 9 in)
Posisi bermain Midfielder
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1959-1960 Alessandria26 (6)
1960-1979 AC Milan 501 (160)
Tim nasional‡
1962-1974 Italia 60 (14)
Quote:
Gianni Rivera semasa bermain di Alesandria calcio 1912




Quote:
HISTORY
Menyorot AC Milan periode 1960 sampai pertengahan 1970-an, tak bisa tidak, harus membicarakan Gianni Rivera. Jatuh-bangun klub “Merah Hitam” ini, sedikit-banyak, tergantung pada penampilan gelandang temperamental tersebut. Rivera sendiri, merupakan salah satu pemegang rekor pemain terlama memperkuat Milan 501 kali, dibelakangnya menyusul Franco Baresi 470 pertandingan.Pria kekar dan jangkung ini pula yang bisa memaksa empat presiden Milan untuk terus memakai pelatih Nereo Rocco. Ibarat dua sisi mata uang tak terpisahkan dalam sejarah Milan pada periode tersebut.
Rivera pemain kontroversial sekaligus “fenomenal”. Ketika ia berulah dengan memusuhi siapapun di klub, tak ada yang berani memecatnya. Bahkan Felice Riva terkena “tulah” karena berniat menjualnya ke Juventus dan Vicenza. Presiden AC Milan itu malah dituntut mundur publik Stadion San Siro.Presiden baru, Luigi Carraro, dan Pelatih Arturo Silvestri setali tiga uang. Keduanya terjungkal karena tak memberi tempat selayaknya kepada Rivera, anak emas Milan.
Pada musim 1967/1968, ia menuntut Milan menarik kembali Rocco yang dipecat dua musim sebelumnya. Sudah jadi rahasia umum, hanya kepada Rocco ia tunduk. Rocco langsung melakukan pembenahan secepatnya. Antara lain mengangkat Rivera jadi kapten, sekaligus untuk meredam emosinya yang kerap meledak. Ia juga mendatangkan empat pemain baru. Yang paling menonjol Nevio Scala –mantan pelatih Parma dan Borussia Dortmund- dari AS Roma.Hasilnya, Milan scudetto untuk ke sembilan kalinya dan juara Piala Winners untuk kali pertama. Lalu, musim berikutnya, kampiun Piala –kini Liga- Champions untuk kedua kalinya.Rocco dinilai jago strategi, keras dalam soal disiplin, tapi pandai mengambil hati siapa saja. Satu-satunya “keburukan”nya, ia hanya memilih pemain yang bisa bekerjasama dengan Rivera.
Awal era 1970-an merupakan masa paling sulit dan penuh kekerasan di Italia. Pergolakan politik muncul dalam bentuk pertikaian bersenjata antarfaksi. Italia juga mengalami krisis ekonomi.Masa itu juga merupakan periode terburuk bagi sepakbola “Negeri Pisa”, tak terkecuali Milan. Seolah membenarkan ramalan pengamat, temperamen Rivera kembali memuncak. Ia bukan saja kembali berkonflik dengan pemain Milan, melainkan juga berulah di tim nasional.Di “Azzurri”, Rivera sempat membuat geger dengan mengancam pulang ke Italia, menjelang final Piala Dunia 1970 –lawan Brasil-. Pasalnya, pada pertandingan sebelumnya, ia cuma dimainkan tujuh menit.Karuan pelatih Ferruccio Valcareggi kalang-kabut. Soalnya, tanpa Rivera, lini tengah Italia dinilai lumpuh. Terpaksa ia memanggil Rocco ke Meksiko untuk meredakan suasana panas.
Pada Piala Dunia berikutnya di Jerman Barat, peristiwa serupa terjadi. Ini sebenarnya kesalahan Valcareggi. Ia ngotot menyatukan Rivera dan Sandro Mazzola. Padahal, keduanya bermusuhan: saling merasa sebagai pemain terbaik Seri A. Mazzola adalah penyerang Inter Milan.
Bermula dari rencana Valcareggi membangkucadangkan Rivera pada pertandingan ketiga lawan Polandia. Gelandang Milan ini tak terima dan mengultimatum pulang ke Italia.
Begitulah Rivera. Jika ada hal yang tidak sejalan dengan keinginannya, ia akan melemparkan tuduhan pada semua orang. Tak peduli ia benar atau salah.Diajang Seri A, musuh bebuyutannya adalah Concetto Lo Bello. Setidaknya tiga kali ia bertengkar dengan wasit paling tegas itu. Hasilnya total Rivera tak boleh bermain dalam lima pertandingan.Begitu tak terkendalinya perilaku Rivera sehingga Milan sempat meminta rohaniawan Eligio untuk memberi bimbingan kepadanya. Eligio dikenal sebagai guru spiritual pesepakbola Italia kala itu.Eligio pula yang menyelamatkan Rivera dari ancaman hukuman penjara, gara-gara menuduh wasit Seri A dikuasai mafioso. Saat itu, musim 1972/1973, Milan yang membutuhkan tiga poin untuk menggaet scudetto ke-10, dikalahkan Verona.
Menyorot AC Milan periode 1960 sampai pertengahan 1970-an, tak bisa tidak, harus membicarakan Gianni Rivera. Jatuh-bangun klub “Merah Hitam” ini, sedikit-banyak, tergantung pada penampilan gelandang temperamental tersebut. Rivera sendiri, merupakan salah satu pemegang rekor pemain terlama memperkuat Milan 501 kali, dibelakangnya menyusul Franco Baresi 470 pertandingan.Pria kekar dan jangkung ini pula yang bisa memaksa empat presiden Milan untuk terus memakai pelatih Nereo Rocco. Ibarat dua sisi mata uang tak terpisahkan dalam sejarah Milan pada periode tersebut.
Rivera pemain kontroversial sekaligus “fenomenal”. Ketika ia berulah dengan memusuhi siapapun di klub, tak ada yang berani memecatnya. Bahkan Felice Riva terkena “tulah” karena berniat menjualnya ke Juventus dan Vicenza. Presiden AC Milan itu malah dituntut mundur publik Stadion San Siro.Presiden baru, Luigi Carraro, dan Pelatih Arturo Silvestri setali tiga uang. Keduanya terjungkal karena tak memberi tempat selayaknya kepada Rivera, anak emas Milan.
Pada musim 1967/1968, ia menuntut Milan menarik kembali Rocco yang dipecat dua musim sebelumnya. Sudah jadi rahasia umum, hanya kepada Rocco ia tunduk. Rocco langsung melakukan pembenahan secepatnya. Antara lain mengangkat Rivera jadi kapten, sekaligus untuk meredam emosinya yang kerap meledak. Ia juga mendatangkan empat pemain baru. Yang paling menonjol Nevio Scala –mantan pelatih Parma dan Borussia Dortmund- dari AS Roma.Hasilnya, Milan scudetto untuk ke sembilan kalinya dan juara Piala Winners untuk kali pertama. Lalu, musim berikutnya, kampiun Piala –kini Liga- Champions untuk kedua kalinya.Rocco dinilai jago strategi, keras dalam soal disiplin, tapi pandai mengambil hati siapa saja. Satu-satunya “keburukan”nya, ia hanya memilih pemain yang bisa bekerjasama dengan Rivera.
Awal era 1970-an merupakan masa paling sulit dan penuh kekerasan di Italia. Pergolakan politik muncul dalam bentuk pertikaian bersenjata antarfaksi. Italia juga mengalami krisis ekonomi.Masa itu juga merupakan periode terburuk bagi sepakbola “Negeri Pisa”, tak terkecuali Milan. Seolah membenarkan ramalan pengamat, temperamen Rivera kembali memuncak. Ia bukan saja kembali berkonflik dengan pemain Milan, melainkan juga berulah di tim nasional.Di “Azzurri”, Rivera sempat membuat geger dengan mengancam pulang ke Italia, menjelang final Piala Dunia 1970 –lawan Brasil-. Pasalnya, pada pertandingan sebelumnya, ia cuma dimainkan tujuh menit.Karuan pelatih Ferruccio Valcareggi kalang-kabut. Soalnya, tanpa Rivera, lini tengah Italia dinilai lumpuh. Terpaksa ia memanggil Rocco ke Meksiko untuk meredakan suasana panas.
Pada Piala Dunia berikutnya di Jerman Barat, peristiwa serupa terjadi. Ini sebenarnya kesalahan Valcareggi. Ia ngotot menyatukan Rivera dan Sandro Mazzola. Padahal, keduanya bermusuhan: saling merasa sebagai pemain terbaik Seri A. Mazzola adalah penyerang Inter Milan.
Bermula dari rencana Valcareggi membangkucadangkan Rivera pada pertandingan ketiga lawan Polandia. Gelandang Milan ini tak terima dan mengultimatum pulang ke Italia.
Begitulah Rivera. Jika ada hal yang tidak sejalan dengan keinginannya, ia akan melemparkan tuduhan pada semua orang. Tak peduli ia benar atau salah.Diajang Seri A, musuh bebuyutannya adalah Concetto Lo Bello. Setidaknya tiga kali ia bertengkar dengan wasit paling tegas itu. Hasilnya total Rivera tak boleh bermain dalam lima pertandingan.Begitu tak terkendalinya perilaku Rivera sehingga Milan sempat meminta rohaniawan Eligio untuk memberi bimbingan kepadanya. Eligio dikenal sebagai guru spiritual pesepakbola Italia kala itu.Eligio pula yang menyelamatkan Rivera dari ancaman hukuman penjara, gara-gara menuduh wasit Seri A dikuasai mafioso. Saat itu, musim 1972/1973, Milan yang membutuhkan tiga poin untuk menggaet scudetto ke-10, dikalahkan Verona.
Spoiler for Ballon d'or winner 1969:

The Duel: Rivera vs Cruyff ~ 1969 EC Final

Gianni Rivera story

Quote:
SUMUR
Demikianlah Thread dari Ane Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua
jika agan baik hati lempar
tapi ane jangan di
dan jangan lupa komentnya gan
Di follow ia gan di twiter @KabarmilanID kabar terkini tentang klub kebanggaan kita semua ac milan
GRAZIE
Demikianlah Thread dari Ane Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua
jika agan baik hati lempar


Di follow ia gan di twiter @KabarmilanID kabar terkini tentang klub kebanggaan kita semua ac milan
GRAZIE
NOTE : sory kalo salah


FORZA MILANFORZA INDONESIA
WE ARE RIVAL BUT NOT ENEMIES
WE ARE RIVAL BUT NOT ENEMIES




Diubah oleh kabarmilanid 17-08-2015 11:51
0
5.3K
Kutip
49
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan