Quote:

Jumat, 14 Agustus 2015 | 14:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku terbantu dengan adanya aplikasi Qlue. Melalui aplikasi tersebut, ia dapat mengetahui kinerja lurah, camat, serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Ada dua wilayah yang dinilai kurang aktif dalam menanggapi keluhan warga melalui aplikasi yang diluncurkan pada awal tahun ini.
"Kami sudah ada sistemnya. Makanya saya langsung bisa tahu lurah mana yang malas, ya di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, parah," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (14/8/2015). Respons lurah dan camat terhadap aduan warga di Qlue itu menjadi indikator Basuki untuk mengevaluasi jabatan mereka. Jika kinerja mereka tidak berubah, Basuki tak segan menjadikan pejabat DKI tersebut staf.
"Pecat saja," kata Basuki. Melalui aplikasi yang terhubung langsung ke program Jakarta Smart City, lurah dan camat yang merespons aduan warga akan mendapat poin. Semakin tinggi poin yang didapat, artinya semakin baik pula kinerja lurah itu. Jumlah poin yang didapatkan akan terus diperbaharui tergantung seberapa banyak aduan yang ditangani lurah dan camat.
Selain itu, aduan warga yang belum ditangani ditandai dengan warna merah. Jika warna kuning, berarti aduan warga sedang diproses. Serta warna hijau jika aduan warga rampung dilaksanakan.
Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Ana Shofiana Syatiri
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Selatan.Parah.
Wajarlah hok..
lurah juga manusia punya sifat malas....
