Kaskus

News

mbiaAvatar border
TS
mbia
Harga Daging Dikendalikan Mafia Sapi
Harga Daging Dikendalikan Mafia Sapi

JAKARTA – Sering terjadinya kelangkaan daging sapi di Tanah Air diduga akibat ulah kartel yang berupaya, agar Indonesia tetap membuka atau bahkan menambah keran impor. Di sisi lain, Kementerian Pertanian sedang merumuskan pondasi dasar untuk melawan hal itu.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Rizal E Halim, mensinyalir hilangnya keberadaan daging sapi di pasar yang disusul melambungnya harga sengaja diciptakan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu.
?Menurut Rizal, tidak mungkin pasokan tersendat dan stok daging sapi tiba-tiba menghilang di pasar. “Ada upaya menahan pasokan sehingga harga menjadi melambung,” kata Rizal di Jakarta, Rabu (12/8).

Rizal pun menduga, hilangnya keberadaan daging sapi di pasar secara tiba-tiba terkait kebijakan pemerintah membatasi impor daging sapi yang dikeluarkan beberapa waktu lalu. “Ujung-ujungnya, tuntutan membuka keran impor daging sapi,” ujar Rizal.

Oleh karena itu, pembangunan dan pembenahan sistem dibutuhkan agar tidak lagi timbul masalah terkait kelangkaan daging sapi.

Pondasi Dasar
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Muladno, ?juga mengakui adanya mafia sapi di Tanah Air. Oleh karena itu, ia mengatakan pemerintah ?sedang menyiapkan pondasi dasar dan pembenahan sistem terkait pengelolaan sapi. Dengan demikian, tidak akan terjadi lagi situasi yang membuat masyarakat khawatir akibat kelangkaan daging sapi.

?Pemerintah hendak membangun jejaring dari pelbagai pihak dengan cara mendirikan Sentra Peternakan Rakyat. Pembangunan sentra peternakan bertujuan memperkuat basis peternakan rakyat. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan sapi berbasis peternakan rakyat.

Saat ini, Muladno mengatakan, pengembangan sudah dilakukan di sejumlah tempat, di antaranya di Sumatera Barat. Di wilayah itu, 1.200 ekor sapi dipelihara dan bibitnya dikembangkan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT).? Populasi sapi yang dikembangkan di tempat ini bisa digunakan untuk menopang keberadaan Sentra Peternakan Rakyat.

“Hanya dengan cara ini, kita bisa melawan hegemoni importir dan mafia daging sapi yang selama ini mengambil keuntungan,” ujar Muladno.

Ia pun kembali menegaskan, ketersediaan sapi di Indonesia pada saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan mendatang, sehingga tidak mungkin hilang di pasar. Apalagi, dari jumlah yang ada saat ini, pemerintah masih akan menambah jumlah pasokan sapi sebanyak 50.000 ekor yang dilakukan melalui impor.

http://www.sinarharapan.co/news/read...kan-mafia-sapi

parah nih mafia
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
5.1K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan