Jakarta- Presiden Jokowi akhirnya merombak posisi lima kementerian di Kabinet Kerja. Kali ini, mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menilai Jokowi mulai berani keluar dari tekanan parpol.

"Agak berkurang tekanan itu, tekanan agak berkurang. Mulai bisa melepaskan diri," kata pria yang akrab disapa Buya Syafii ini di Istana Negara, Jakarta, Kamis(13/8/2015).

Buya Syafii paham betul posisi Jokowi yang tidak berpengaruh di internal partai. Pria asal Sumatera Barat ini senang Jokowi mulai tidak terpengaruh dengan segala keinginan dari partai pendukung.

"Dalam menentukan posisi kabinet, belum 100 persen, mungkin 60-70 persen," komentar Buya soal kekuasaan Jokowi dalam menentukan komposisi Kabinet Kerja.

Meski begitu, Buya menganggap komposisi ini belum terlalu ideal. Namun dia tidak mau terburu-buru pesimistis dan memilih memberi waktu pembuktian kepada seluruh menteri yang bertugas.

"Saya antara optimis dan pesimis. Kita beri waktu lah mereka untuk bekerja," sambungnya.

Khusus untuk Pramono Anung yang kini menjabat sebagai Sekbab, Buya yakin dia sosok yang mumpuni. Sosok Pramono diyakini mampu membuat hubungan Istana dengan Teuku Umar akan lebih harmonis.

"Kita harus perhatikan Bu Mega juga, kemarin ada sesuatu hubungan yang kurang enak juga, tapi dengan masuknya Pramono tadi, antara istana dan TU akan lebih baik," tandasnya.(mok/tor)

Sumber : http://m.detik.com/news/berita/29911...tekanan-parpol

Berarti masih layak diberi waktu ya Buya