Jakarta- Mahkamah Agung (MA) menghukum Yayasan Supersemar mengembalikan dana sebesar Rp 4,4 triliun ke negara. Uang sebanyak itu adalah uang yang diselewengkan yayasan yang diketuai Soeharto sejak 1974 hingga ia terjungkal dari kursi Presiden RI.

"Banyak pihak yang harus diajak bicara dalam masalah ini," kata Jaksa Agung Prasetyo saat dihubungi wartawan, Kamis (13/8/2015).

Dalam putusan peninjauan kembali (PK), hakim agung Suwardi, hakim agung Soltoni Mohdally dan hakim agung Mahdi Soroinda Nasution menyatakan Yayasan Supersemar telah melakukan perbuatan melawan hukum. Alhasil, Yayasan itu dihukum mengembalikan 75 persen dana yang terkumpul sejak 1974 dengan asumsi 25 persen dana telah disalurkan ke yang berhak. Jika dikalkulasikan dengan kurs pekan ini maka dana yang harus dikembalikan ke negara sebesar Rp 4,4 triliun.

"Nanti setelah putusan ada kita akan lakukan verifikasi, asetnya berapa, nilainya berapa, asetnya apa saja, di mana saja," ujar Prasetyo.

Sebagai pengacara negara yang mewakili Indonesia, Prasetyo akan melakukan tindakan tegas dan nyata. Harta yang diselewengkan tersebut harus dikembalikan ke negara sesuai putusan MA tersebut.

"Putusan PK sudah final tentunya, sudah inkrah. Tinggal nanti pelaksanaannya seperti apa saja," cetus Prasetyo.

Saat ini pihak Kejaksaan Agung berharap putusan PK ini segera selesai dan dikirimkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Setelah putusan sampai ke meja Ketua PN Jaksel, Prasetyo berjanji akan segera melaksanakan eksekusi secepatnya.

"Nanti kita tentukan (waktu eksekusi) setelah dikasih tahu PN Jaksel," pungkas Prasetyo.(asp/nrl)

Sumber : http://m.detik.com/news/berita/29911...n-banyak-pihak

Mesti ati2 pak eksekusinya, moga2 masih ada yg dieksekusi