
Jakarta - Pemerintah akan menggenjot pengembangan angkutan transportasi berbasis rel atau kereta api di luar Pulau Jawa. Ada pembangunan rel menghubungkan Sorong di Papua Barat sampai Jayapura. Ada juga pembangunan rel di Kalimantan dan Sulawesi. Tercatat, kedua pulau besar di Indonesia belum dilayani oleh jaringan kereta.
Menurut Kepala Subbagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Joice Hutajulu, rencana pembangunan ribuan kilometer (km) jalur kereta Trans Sulawesi dan Trans Kalimantan, masuk ke dalam program percepatan pemerintah pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagian proyek sedang atau sudah dilakukan proses studi kelayakan (feasibility study/FS).
"Sulawesi ada yang sudah studi kelayakan, kemudian perizinan trase (rute). Tapi sebagian besar studi kelayakan, kalau Trans Kalimantan masih studi kelayakan," kata Joice kepada detikFinance, Rabu (12/8/2015).
Setelah mengatongi studi kelayakan, selanjutnya Kemenhub akan menerbitkan izin trase atau rute. Fase berikutnya melakukan Detail Engineering Design (DED). Bila DED rampung, Kemenhub mengurus proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pembebasan lahan. Fase terakhir ialahgroundbreaking atau pembangunan.
Joice menuturkan, ruas Trans Sulawesi dinilai yang memiliki perkembangan signifikan. Pasalnya, jalur Makassar-Parepare sepanjang 143 km yang masuk bagian jaringan kereta Trans Sulawesi telah dimulai pembangunannya pada tahun 2014 lalu.
"Yang terdepan rute Makassar-Parepare karena dia sudahgroundbreaking," ujarnya.
Rencananya, pemerintah bakal membangun jalur kereta api Trans Sulawesi sepanjang 1.772 km yakni dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Sedangkan jalur kereta Trans Kalimantan sepanjang 2.428 km akan menghubungkan Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.