Rizal Ramli & Kuntoro, Kuda Hitam
Oleh : Iwan Purwantono | Selasa, 11 Agustus 2015 | 18:45 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Kalau tak ada aral melintang, Presiden Joko Widodo jadi merombak tim ekonomi di Kabinet Kerja. Dua wajah baru di timang-timang masuk kementerian. Siapakah dia?
Saat ini, ada dua nama yang dikabarkan masuk radar Presiden Jokowi. Dua nama itu adalah Rizal Ramli dan Kuntoro Mangkusubroto. Bagi publik khususnya yang concern terhadap masalah perekonomian, tentu tak asing dengan dua nama itu.
"Berita bagus kalau Rizal Ramli masuk radar Jokowi sebagai menko perekonomian. Beliau pas-lah," kata Gede Sandra, ekonom Universitas Bung Karno di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Selanjutnya Gede memaparkan, perekonomian Indonesia bisa semakin terkendali dan efektif apabila Presiden Joko Widodo menetapkan Rizal Ramli sebagai leader tim ekonomi. Termasuk ketergantungan Indonesia terhadap utang luar negeri, bisa susut dalam jumlah signifikan.
"Di era Gus Dur, Rizal Ramli menjabat sebagai menkeu dan menko perekonomian. Kala itu, utang luar negeri berhasil diturunkan 9 miliar dolar AS. Nah, kalau hal ini bisa terulang di tim ekonomi Jokowi, luar biasa sekali. Apalagi saat nilai tukar rupiah kita terus anjlok," papar Gede.
Soal rekam jejak Rizal, bisa jadi Gede benar. Hanya saja, menko perekonomian harus piawai dalam membangun kepercayaan dari pasar. Termasuk menjalin komunikasi dengan investor, pebisnis dan industri. Istilahnya harus sosok yang pro pasar juga. "Iya, saya setuju," kata Gede.
Nama lain yang santer disebut-sebut adalah mantan kepala UKP4 (Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan) era SBY, Kuntoro Mangkusubroto. Pria kelahiran Purwokerto ini dikabarkan bakal menggantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Koordinator Riset Lembaga Kajian dan Advokasi Energi dan Sumber Daya Alam (LKA-ESDA), Zul Haris bilang, kinerja Menteri ESDM Sudirman, jeblok. "Tak hanya soal serapan anggaran saja yang rendah di kementerian ESDM," kata Zul.
Sang menteri, kata Zul acapkali bicara kontroversial, tanpa menyentuh substansi permasalahan di sektor energi ataupun migas (minyak dan gas). Akibatnya, internal Kementerian ESDM seolah-olah bekerja tanpa koordinasi yang jelas.
Dalam pengambilan keputusan, Menteri Sudirman terbiasa tak melibatkan unit teknis di direktorat jenderal kementerian ESDM. Dalam hal ini, menteri ESDM lebih mengandalkan pejabat non-struktural seperti Widyawan Prawiraatmaja dan M Said Didu.
"Kondisinya memprihatinkan. Coba lihat Direktorat-Direktorat Jenderal KESDM tanpa arahan apapun dari yang bersangkutan," ujar Zul.
Nah, masih kata Zul, sosok Kuntoro sangat cocok untuk ditempatkan sabagai bos kementerian ESDM. Karena, Kuntoro bukan orang baru di sektor ini. Dirinya pernah menjabat sebagai menteri pertambangan (1998-1999), dirut PLN (2000) dan Kepala BRR Aceh (2005).
Kalaupun tak masuk di Kementerian ESDM, Kuntoro layak ditempatkan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, menggantikan Adrinof Chaniago. Tapi, sekali lagi, semuanya bergantung presiden. Kita tunggu saja, paling lambat sampai Oktober. [ipe] - See more at:
http://ekonomi.inilah.com/read/detai....hzcyxT8E.dpuf
Rizal Ramli di Menko Perekonomian bolehlah. Dia cocok dengan gaya Jokowi yang tidak merapat ke Barat. Beda dengan misalnya Sri Mulyani yang cenderung pro Barat.
Kuntoro mengganti Sudirman Said? Saya rasa Sudirman Said masih bisa dipertahankan. Andrinof belum begitu kelihatan kinerjanya. Tapi saya sendiri kurang yakin dengan Kuntoro.
Dan kedua orang ini tidak bisa dicampur di satu tim. Sewaktu menjabat Menko Perekonomian zaman Gus Dur, Rizal Ramli memecat Kuntoro dari Dirut PLN.