- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Anak Cadas Mengasihi Rohingya


TS
act.id
Anak Cadas Mengasihi Rohingya

JAKARTA – Apa yang ada dibenak saat mendengar komunitas pecinta musik cadas (rock-metal)? Urakan, slengean, keras, suka nongkrong, kongkow-kongkow dan karakter budaya pop dan hedon lainnnya, yang biasa melekat secara umum di keseharian mereka biasanya muncul. Namun pernahkah kita menyangka, dibalik ‘stigma umum’ itu, ternyata mereka memiliki jiwa kepedulian terhadap dunia kemanusiaan yang tinggi? Ada buktinya.
Merekalah ‘Metal Head Respect’ dan ‘Jagakarsa Metal Troops’, dua komunitas penggemar dan pegiat musik berjenre metal yang sukses menggelar konser kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya. Konser bertajuk “Solidarity for Rohingya People” yang digelar di halaman Bens Radio Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8) sukses menghadirkan 1.000-an orang penikmat musik cadas menyaksikan penampilan 24 grup band metal yang tampil.
“Hasil penjualan tiket konser ini kami donasikan sepenuhnya untuk saudara kami yang tertindas etnis Rohingya, kami titipkan melalui ACT. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk mereka di Aceh,” tutur Koordinator konser, Agung (41). Agung menambahkan sebelum memutuskan menitipkan donasi melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT), ia bersama kawan-kawannya terlebih dulu mencari informasi seputar lembaga yang intens membantu etnis Rohingya. “Kami cari-cari lewat internet menggunakan sejumlah kata kunci, dan bertemulah kami dengan website ACT,” ungkap Agung.
Dari website ACT itu mereka mendapatkan nomor kontak telepon dengan pihak ACT. Setelah itu berlanjut dengan silaturahim ke kantor pusat ACT di Menara 165. “Setelah berbincang-bincang dengan Mba Fatma seputar Rohingya, maka ambil keputusan mendonasikannya melalui ACT,” jelas Agung mengisahkan pertemuannya dengan ACT.
Sebelum konser amal seperti ini, mereka sudah sering melakukan aksi kemanusiaan lainnnya. Misalnya melakukan aksi kepedulian untuk korban longsor Banjarnegara, kepeduliam untuk warga Gaza-Palestina, dan yang lainnnya.
“Sebenarnya kepedulian seperti ini bermula dari kejadian wafatnya sesama anggota kami. Saat itu kami spontan dan serempak tergerak menggalang dana untuk keluarga teman kami itu. Ternyata hal-hal seperti itu mampu membangun kepedulian cepat. Maka kami lanjutkan kebiasaan ini untuk hal-hal yang lebih besar,” kenangnya.
Sumber
0
1.2K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan