- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nasib Pilu Ilmuwan Indonesia Cuma Dibayar Rp 1 Juta


TS
xonet
Nasib Pilu Ilmuwan Indonesia Cuma Dibayar Rp 1 Juta
Quote:
Nasib Pilu Ilmuwan Indonesia Cuma Dibayar Rp 1 Juta

Bandingkan dengan peneliti di luar negeri yang bisa dibayar Rp 25 juta.
Dream - Masalah anggaran serta sistem birokrasi dituding memicu minimnya hasil penelitian serta teknologi terapan yang bisa dihasilkan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).
Tak mau masalah berlarut, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan agar badan negara tersebut mengubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
"Kami rancang BPPT jadi BLU saja, biar ada hasilnya. Kita harus kerja secara professional, makanya jadikan BLU saja, agar bisa berorientasi pada hasil," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.
Dalam sistem BLU, sebuah lembaga akan memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangannya. Dengan mekanisme ini, anggaran yang masuk ke sebuah lembaga tak perlu disetorkan ke negara, dan dapat langsung digunakan.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengakui, mekanisme pengelolaan dana dari pemerintah memang kerap membuat kinerja BPPT tak efisien. Selama ini BPPT menggunakan anggaran negara dari pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Setiap penggunaan dana mesti diajukan terlebih dahulu ke Kementerian Keuangan.
"Misalnya kita masukkan Juni, baru kita bisa dapatkan tiga atau empat bulan, itu pun suka telat," keluh Unggul.
Berangkat dari persoalan-persoalan tersebut, Unggul menyambut baik usulan Wapres Jusuf Kalla yang disebutkan sudah disepakati Presiden. Unggul pun berharap, dalam waktu dekat BPPT sudah bisa disahkan sebagai badan yang berstatus BLU.
Lewat model BLU, Unggul yakin penghargaan atas kinerja para peneliti akan lebih baik. Selama ini, mereka hanya digaji sesuai standar Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurutnya, standar tersebut sering tidak sesuai dengan pekerjaan yang mereka tanggung.
"Jika sudah menjadi BLU, mekanisme pengelolaan keuangan kita seperti perusahaan saja. Misalnya kalau kita dapat order dari luar, uangnya itu bisa langsung dipakai dan staff penelitinya bisa dibayar dengan standar internasional," kata Unggul Priyanto.
"Standar PNS itu, peneliti dibayar maksimal Rp 1 juta. Kalau standar internasional bisa sampai Rp 25 juta," ungkapnya
Sebelum ada usulan tersebut, BPPT sudah memiliki satuan kerja yang berstatus BLU yakni Pusat Layanan Teknologi. Kini, dengan usulan Wapres tersebut ia bersiap untuk mengonversi lebih dari 20 satuan kerja yang ada di bawah BPPT menjadi BLU.
Quote:
Penemu-penemu canggih ini ternyata orang Indonesia
Merdeka.com - Ternyata tak semua hasil penemuan canggih merupakan produk impor dari asing. Ada beberapa penemuan dihasilkan oleh orang-orang asli Indonesia. Beberapa penemuan tersebut justru lebih dihargai pihak luar negeri daripada bangsa sendiri.
Penemuan yang dihasilkan kaum intelektual Indonesia tersebut beragam. Mulai dari pola konstruksi bangunan sampai mesin sirkulasi sinyal 4G.
Dari banyaknya penemuan canggih buatan orang Indonesia, sialnya jarang sekali dihargai oleh bangsanya sendiri. Padahal sudah selayaknya hasil buah pikir intelektual negeri ini diapresiasi dan dikembangkan oleh pemerintah. Sebab dengan begitu setiap warga akan mudah menelusuri dan mengikuti jejak para penemu tersebut.
Jika tidak maka jangan heran hasil penelitian yang berwawasan puluhan tahun ke depan hanya menjadi angin lalu. Diabaikan oleh bangsanya sendiri.
Berikut hasil rangkuman merdeka.com atas beberapa penemuan canggih yang dihasilkan orang Indonesia:
1.Penemu Kontainer Nuklir
Merdeka.com - Seorang Peneliti dan Ketua Jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yudi Utomo Imardjoko berhasil temukan kontainer limbah nuklir. Temuan merupakan buah dari penelitian bersama lima koleganya.
Kontainer tersebut berbentuk silinder berbahan titanium. Diameternya 1,6 meter dengan panjang 4 meter. Sedangkan dindingnya setebal 24 sentimeter.
Pemikiran Yudi didasari pada kemungkinan penanganan limbah radioaktif nuklir dari uraian uranium dan plutonium. Diperkirakan jika ada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia berkapasitas 1000 megawatt, paling tidak per tahun menghasilkan limbah sebanyak 797 ton.
Klasifikasinya ialah 27 ton limbah aktivitas tinggi, limbah aktivitas sedang sebanyak 310 ton sedangkan limbah aktivitas rendah 460 ton.
Untuk mendaur-ulangnya, dibutuhkan wadah penyimpanan yang memadai. Ide kontainer limbah nuklir Yudi dibangun berdasarkan fungsi untuk menimbun limbah tersebut. Limbah yang disimpan tersebut harus dibiarkan molekulnya meluruh sendiri dalam tenggang waktu yang panjang.
Jika ditemui secara fisik dan kimia dinyatakan stabil barulah bisa dipindahkan ke tempat yang terisolasi dari lingkungan. Bagaimana pun juga limbah nuklir tersebut tetap berbahaya bagi lingkungan.
Namun temuan Yudi yang diperkirakan mampu menyimpan limbah nuklir sampai 10 ribu tahun tersebut tak terpakai. Sebab hingga saat ini di Indonesia belum ada pembangkit listrik tenaga nuklir. Diperkirakan bangsa kita baru membutuhkannya 50 tahun mendatang. Padahal penemuan tersebut sudah jauh hari memperoleh hak paten di Indonesia dan Amerika.
2.Penemu kontruksi beton penyangga jalan layang
Merdeka.com - Tjokorda Raka Sukawati berhasil menemukan teknik pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas karena bahu jalan kota besar yang sempit. Bahu tiang jalan layang yang kerap disebut Sosrobahu (seribu bahu) tersebut bisa memutar beton seberat 480 ton 90 derajat. Berdasarkan kalkulasi eksak, kontruksi Sosrobahu mampu bertahan hingga satu abad lamanya.
Teknik Sosro bahu dipakai pada pembangunan jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok (16,5 kilometer) awal November 1989 silam. Namun enam tahun setelahnya Direktur Jenderal Hak Cipta Paten dan Merek Indonesia baru mengeluarkan hak paten. Hal tersebut tergolong lambat sebab tahun 1992 Jepang, Malaysia, dan Filipina sudah terlebih dahulu menerbitkan hak paten.
Lelaki kelahiran Ubud ini sempat meraih Gelar Insinyur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menempuh karier di PT Hutama Karya hingga menjabat sebagai direktur perusahaan.
Hasil temuan Tjokorda yang dijuluki putra ASEAN ini sudah diekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
3.BJ Habibie penemu pesawat terbang
Merdeka.com - Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menceritakan pengalamannya dalam industri penerbangan. Ketika masih kuliah di Jerman dan tengah menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat mendapat gelar doktor, Habibie diharuskan membuat pesawat yang kecepatannya 20 kali kecepatan suara.
"Waktu saya mau selesaikan S-3, saya merancang pesawat terbang yang terbangnya 20 kali kecepatan suara. Seperti apa pesawatnya saya tidak bisa membayangkan tapi harus dikembangkan, kalau tidak, ya tidak dapat S-3," kata Habibie kepada merdeka.com tahun lalu.
Sewaktu mengembangkan pesawat tersebut, Habibie bekerja di perusahaan kecil di Hamburg, Jerman. Singkat cerita, usai berhasil mengembangkan pesawat tersebut, Habibie langsung disuruh pulang ke Tanah Air. Dia diminta mengembangkan industri strategis di dalam negeri.
"Tidak banyak yang mengetahui saya disuruh pulang karena saya cuma gelombang ke-4 putra putri bangsa di kirim ke luar negeri," katanya.
Sesampainya di Indonesia, Habibie mulai mengembangkan industri penerbangan nasional dengan membuat pesawat N 250 yang dikerjakan hanya 20 orang. Namun harapan untuk memajukan industri strategis ini kandas ketika Habibie diangkat menjadi Wakil Presiden.
"Saya ditugaskan membuat industri strategis. Tapi waktu saya diangkat menjadi wakil presiden saya meletakkan itu semua. Saya akhirnya punya 48.000 karyawan dan USD 10 miliar aset industri saya itu membuat pesawat N-250," ceritanya.
4.Penemu jaringan 4G
Merdeka.com - Teknolgi 4G LTE adalah teknologi yang banyak digunakan oleh produsen smartphone di seluruh dunia. Teknologi jaringan internet super cepat ini membuat proses transfer data lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan teknologi 3G yang selama ini banyak dikenal orang. Namun, apakah Anda tahu siapa penemunya?
Prof. Khoirul Anwar merupakan penemu sekaligus pemegang hak paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Sistem ini mampu menurunkan energi hingga 5dB atau 100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan.
Hasil temuan anak bangsa tersebut sejauh ini telah digunakan perusahaan elektronik besar asal Jepang. Selain itu teknologi ini tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi asal Tiongkok, Huawei Technology.
Pria asal Kediri ini adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di 2000. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada 2008. Khoirul juga sempat menerima penghargaan IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, di California.
Ide awalnya Khoirul mencoba mengurangi daya transmisi guna meningkatkan kecepatan laju data. Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja (100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan hasilnya kecepatan transmisi justru meningkat.
Di sisi lain pada paten keduanya, Khoirul menghapus sama sekali guard interval/GI. Hasilnya membuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan. Kemudian Khoirul mengkombinasikannya dengan algoritma khusus di laboratorium. Efeknya interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI.
ini kisah nyata juga, ceritanya gw masuk perusahaan baru awal bulan ini.di tempat kerja gw ketemu cowo umur 20an baru lulus sarjana teknik nuklir kerja jadi salesman.gila, kasihan banget.kok ga nyambung?.gw saranin dia lamar ke jepang, luar negeri lah.daripada buang umur di indonesia.masih muda cari pengalaman di luar negeri.pemerintah kita mah ga menghargai orang pinter.justru yg di pelihara orang bodoh , penjilat, koruptor.makanya indonesia ga bisa maju.lihat aja deptan, urus pertanian n peternakan aja ga becus.padahal indonesia punya lahan luas .masa semua bisanya impor ?.
mami = malas mikir
lihat aja kelakuan birokrat, politikus semua berantem rebutan jabatan n kekuasaan.apa ada yg urusin negara ?.ga ada.mau bangkrut kek bodo amat.yg penting gw kaya
rakyat indonesia mah cuma sapi perah.di bodoh2in pemerintah.kekayaan negara di jual murah ke asing.pemerintahnya ga punya visi n misi.
kasus ricky elson vs dephub soal mobil listrik aja udah jelas keliatan "cara berpikir" pejabat pemerintah. 3D = duit, duit , duit
Diubah oleh xonet 11-08-2015 11:11
0
4.6K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan