Kaskus

News

agusdwikarnaAvatar border
TS
agusdwikarna
Perluas Layanan Jaminan Sosial, Pemerintah Juga Diminta Dirikan BPJS-Pesugihan
Meski masih jauh dari tataran ideal, BPJS Kesehatan diakui oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk terdekat terhadap kewajiban negara memberikan fasilitas kesehatan kepada penduduknya. Namun, metode kerja BPJS dalam mengelola dana mengundang keraguan dari beberapa kalangan, terutama tujuan investasi untuk memutar dana yang terkumpul itu. Kelompok aktivis pesugihan meminta pemerintah memfasilitasi usaha mereka dalam bentuk BPJS-Pesugihan.

JAKARTA, POS RONDA – Kelompok aktivis yang bergerak di bidang supranatural meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mendirikan alternatif program Jaminan Kesehatan Sosial Nasional (JKSN) yang didasarkan pada kegiatan paranormal terutama pesugihan.

Presiden Paguyuban Interklenik dan Pesugihan Indonesia Sejahtera (PIPIS), Dono Suwiryo, mengatakan kepada para wartawan dalam konferensi pers pagi ini (30/7) bahwa pihaknya menginginkan berdirinya percabangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang difokuskan pada kegiatan supranatural. Organisasi baru tersebut akan dinamakan BPJS-Pesugihan.

“PIPIS meminta hak bagi para anggotanya sebagai warga negara Indonesia untuk difasilitasi oleh JKSN dalam bentuk yang sesuai dengan cara hidup dan filosofi kami. Sebagai orang-orang yang bergerak di dunia supranatural, kami tidak terlalu yakin kepada perputaran uang JKSN saat ini yang mengacu kepada sistem keuangan konvensional,” ujar Dono dalam konpers itu.

Ia kemudian merujuk kepada permintaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menganjurkan pemerintah untuk mendirikan alternatif BPJS berbasis kaidah syariah. Menurut Dono, adalah hal yang wajar apabila golongan tertentu sebagai warga negara meminta fasilitas yang sesuai dengan kepercayaan dan cara hidupnya masing-masing terutama bila argumentasi yang disodorkan kuat.

Dengan logika tersebut, Dono meminta pemerintah memfasilitasi golongannya karena adanya perbedaan pergaulan dan cara mendapatkan nafkah dengan kelompok lain baik secara konvensional ala pemerintah maupun berbasis syariah ala MUI.

“Banyak anggota PIPIS dan perkumpulan klenik sejenis yang anggotanya hidup dari hasil pesugihan, jasa dukun, ngepet, dan sebagainya. Itu memang cara hidup anggota kelompok kami dan usaha itulah yang kami kuasai. Oleh karena itu, kami meminta adanya BPJS-Pesugihan, di mana uang yang terkumpul nanti akan diinvestasikan kepada kegiatan-kegiatan kalangan kami seperti pesugihan, ternak tuyul, babi ngepet, dan lain-lain. Dari hasil materi, kami yakin keuntungannya akan lebih besar dan lebih cepat daripada dimainkan di pasar modal ataupun kaidah bagi hasil,” jelasnya.

Dono, yang mengaku juga berprofesi sebagai pengamat intelijen, mengatakan bahwa BPJS-Pesugihan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat terutama yang terjerat kesulitan keuangan. “Harus diperhitungkan bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang tidak maksimal. Dengan dilepasnya bahan bakar pada mekanisme pasar, naik-turunnya harga barang kebutuhan juga tidak tentu. BPJS-Pesugihan akan punya sistem di mana nasabah mendapat persentase keuntungan dari hasil usaha klenik. Masyarakat membutuhkan sistem jaminan kesehatan yang menguntungkan bagi mereka, dan keuntungan itu harus datang dengan cepat agar bisa dibagikan atau dinikmati secara maksimal oleh mereka. Apalagi yang lebih cepat selain ngepet dan pesugihan?”

Lebih jauh lagi, Dono mengaku tidak takut akan tuduhan penyebaran ilmu hitam ataupun pelunturan nilai moral karena sistem BPJS yang diusungnya terkait dengan usaha di bidang klenik dan pesugihan.

“Kalau urusan perut sudah lapar dan butuh berobat, usaha apa saja sudah nggak akan dilihat itu bermoral atau tidak. Jadi kita pasti banyak pendukungnya,” tutupnya. (SMG)

----

Sumber

Komen: Semoga pemerintah berkenan memfasilitasi saudara-saudara kita dari PIPIS...
0
713
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan