redikaAvatar border
TS
redika
Pembunuh itu bernama "Senar Layangan!"
Masa kecil adalah masa paling indah untuk dihabiskan bermain-main. Pulang sekolah, ganti baju, makan siang, cabut deh main sama teman-teman. Mengenang masa itu pasti agan-agan juga kesemsem senyum-senyum sendiri, sangat indah dan lepas dari urusan ngurus duit, bayar cicilan rumah, dsb.

Tidak seperti anak jaman sekarang yang permainan lebih banyak didominasi oleh gadget dan sambungan internet, anak jaman dulu lebih kreatif dalam membuat sendiri permainannya. ibarat katanya pohon pisangpun bisa disulap jadi pistol-pistolan, pedang-pedangan, hingga boneka barbie (untuk anak cewek). Ya kan? kalau agan mengalaminya masa kecil agan relatif terselamatkan hehe..

Salah satu permainan tradisional asyik yang tak lekang oleh waktu dari jaman mbah kita ampe sekarang adalah permainan layang-layang. Cukup memiliki layangan kertas seharga 3000an (atau gratis kalau bikin sendiri) dan benang maka kita udah bisa menerbangkannya. Bahkan pada musim kemarau seperti sekarang bisa dibilang layang-layang adalah hiburan paling asyik mengisi waktu luang. Banyak anak-anak memodifikasi layang-layangnya agar tampil perkasa di angkasa. Tak jarang mereka juga memperkuat benangnya dengan penggelasan (udah macam corning glass di gadget agan). Tujuan penggelasan salah satunya adalah agar menang bertarung di angkasa (sambitan), pihak yang kalah akan kehilangan layang-layangnya (senar gelas itu sangat tajam).

Tapi bukan masalah layangan terbang hilang yang mau saya bahas disini, melainkan NYAWA YANG HILANG!!
loh lha kok bisa, apa hubungan benang gelas ama nyawa, layangan kan mainan anak kecil masak bikin nyawa hilang, TS NGACO!
Ya, kalau kita berlogika bahwa layangan selamanya terbang tinggi diangkasa bersama benang yang mengaitnya, that's right..
But, setiap yang terbang pasti turun baik karena memang diturunkan, putus, atau baru mau dinaikkan. Permasalahan timbul jika senar yang terhulur jatuh ke bumi itu lalang melintang di tempat yang TIDAK SEMESTINYA, contohnya Jalan raya. Apa yang terjadi, yang terjadi adalah bagai pisau yang siap menyayat daging yang menyentuhnya. Berikut saya tampilkan beberapa berita dari beberapa tahun yang lalu hingga yang barusan terjadi di daerah ane (Kediri). Korbannya g tanggung-tanggung, Pak Carik alias Pengurus desa (sumber radio Andika FM).

Quote:


ini berita lainnya:
http://www.jpnn.com/read/2015/06/26/...Layang-layang-
http://redcs1.com/2014/10/11/seorang...gan-di-ciamis/
http://www.indosiar.com/patroli/sisw...ang_80413.html
dan masih banyak lagi.

Saya menyadarai bahwa bermain itu hak setiap anak dibawah bimbingan orang tua (kalau mereka masih punya orang tua yang mau dan mampu mendidiknya). Namun mempermainkan nyawa orang demi ego kepuasan semata adalah tindakan yang sangat tidak mendidik. Sayangnya selama ini hal ini dianggap hanya dagelan, angin lalu, dan dibiarkan. Tak ada sangsi tegas bagi pelaku karena dianggap hanya bermain. Orang tuanyalah yang seharusnya bertanggungjawab. Ingat bung ini soal nyawa bukan soal tali layangan putus. keluarga TS (ayah TS) pernah dioperasi karena melintas di jalanan yang terbujur tali layangan, untung hanya 7 jahitan.

Bagaimana menurut agan? apa yang akan agan lakukan jika kelurga agan atau diri agan yang jadi korban kebuasan senar gelas yang tajam dan dingin? mari kita bahas habis disini
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 15 suara
Apakah senar gelas yang tajam itu aman dipakai untuk layang-layang?
Aman dong, dari jaman dulu juga udah dipakek kok
13%
Kurang safety, tapi boleh dipake asal tau tempat & ada pengawasan
47%
Tidak sama sekali, membahayakan nyawa orang lain !
33%
Maaf TS, saya golput
7%
0
4.3K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan