- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal lebih dalam tentang Dunia Alchemy dan Alchemists
TS
AlbertPrima
Mengenal lebih dalam tentang Dunia Alchemy dan Alchemists
Spoiler for Cek Repost:
Quote:
Lagi senang - senangnya ngebalasin quote kaskuser disini dan heran kenapa banyak banget yang ngequote eh ternyata baru sadar trit ane masuk HT, makasih buat semuanya agan kepada Admin, Kaskuser Office, Moderator dan agan - agan kaskuser semua yang telah mendukung trit sederhana ane ini gan
Spoiler for Bukti:
Quote:
Makasih juga buat cendol dan abu gosok yang telah agan - agan berikan kepada ane selaku TS
Spoiler for Bukti:
Quote:
Alkimia, Ane rasa udah banyak yang denger ya tentang Alkimia? Terutama yang ditanya tentang Full Metal Alchemist ya. Usut punya usut ternyata banyak film - film yang mengangkat cerita mengenai alchemy ini seperti contoh tentang film Supernatural, FMA, Harry Potter dan masih banyak lagi baik menyinggung maupun yang menjadikan topik utamanya mengenai Alkimia. Ane lihat di kaskus belum banyak yang membuat Alkimia sebagai topik utama tritnya. Maka dari itu ane selaku TS akan mencoba menjabarkan dari beberapa hal hingga banyak hal tentang Alkimia .
Quote:
Sebelum membaca ada baiknya agan - agan semua membaca beberapa istilah berikut ini :
Quote:
Pseudosains : Sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan atau praktik yang di "klaim" sebagai ilmiah tapi tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan seringkali berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang umum
Quote:
Astrologi : Sebuah pseudosains mengenai ilmu pebintangan
Quote:
Semiotika : Studi tentang pengambilan keputusan dalam mengamati hal - hal fisik (Terlihat)
Quote:
Metalurgi : Ilmu, Seni dan Teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan perekayasaan logam dan mineral
Quote:
Mistisisme : paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali penganutnya.
Quote:
Hermetisisme : Kerahasiaan
Quote:
Cleric : Orang - orang dari golongan rohaniawan.
Quote:
Etimologi : Salah satu cabang dalam ilmu bahasa dan sastra yang mengkaji asal - asul sebuah kata.
Quote:
Asimilasi : pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru
Quote:
Okultis : Kepercayaan terhadap hal - hal supranatural seperti ilmu sihir
Spoiler for Pesan TS:
Dari pada agan - agan kebanyakan nonton Sinetron terbaik indonesia seperti Genteng - genteng Srigalot atau 7 Human Tigers atau Mak ijah dan Pak haji Pengen ngaji bersama di Mekkah mending subscribe trit ane
Quote:
Baiklah awalnya ane akan menjelaskan alchemy itu apa untuk menyamakan bahasa seluruh jagad kaskus (takutnya ada yang berbeda paham dengan TS bisa berabe nantinya . Apa itu Alkimia ? bagi yang tidak tau ane harap untuk membuka Spoiler dibawah : (menurut ane ada baiknya kalau kita menggunakan bahasa Indonesia untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa )
Spoiler for Alkimia:
Alkimia adalah pseudosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.
Spoiler for Alkemis:
Alkemis adalah orang yang ahli dalam bidang alkimia
Quote:
Oke, Kita bahas dari asal usul istilah alkimia. Alkimia berasal dari bahasa arab yang disebut Alkimia juga (Al-khimiya) yang merupakan dasar bahasa serapan asing bagi kultur barat . Etimologi lain membahas Al - Kemi yang berarti seni Mesir, karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno. Alkimia ini merupakan adalah salah satu anggota pseudosains seperti sepupunya ESPer, Astrology dan Horoscope. Yah, Alkimia berada dalam lingkup Pseudosains yang mengakibatkan Alkimia tidak dapat memasuki kurikulum pelajaran di dunia. Alkimia sekarang lebih banyak dianggap legenda oleh para Cleric namun tidak sedikit dari mereka yang mencoba mempelajari Alkimia ini.
Spoiler for Apa itu Alkimia?:
Alkimia atau disebut dalam literatur inggris sebagai Alchemy adalah cabang ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri terhadap Transmutasi Unsur. Awalnya, Orang beranggapan bahwa Alkemis adalah seorang ahli pseudosains yang berupaya mengubah timah (lebih luasnya logam) menjadi emas (disebut juga logam mulia ). Seorang Alkimia beranggapan bahwa semua materi terdiri atas 4 unsur yakni Api (Fire), Air (Water), Tanah (Earth) dan Udara (Wind). Dari sudut pandang masa kini, upaya dan keyakinan mereka dianggap memiliki keabsahan yang berakhir nihil walaupun beberapa hal dalam alkimia menghasilkan banyak pengetahuan untuk kimia modern saat ini. Namun tidak halnya dalam konteks zaman mereka, mereka mencoba menjelajahi dan menyelidiki alam sebelum ditemukannya berbagai macam alat dan praktik ilmiah dasar, dan berpedoman pada pegalaman, tradisi, pengamatan dasar, dan kekuatan mistis untuk "menambal" sebagian besar hal - hal yang belum dapat dijelaskan dalam Alkimia.
Untuk memahami para ahli alkimia, cobalah merenungkan betapa ajaibnya perubahan suatu zat menjadi zat lain, yang menjadi dasar metalurgi sejak dimulainya ilmu ini pada akhir zaman Neolitikum, bagi kebudayaan yang tidak memahami fisika atau kimia secara formal. Bagi ahli alkimia, tak ada alasan kuat untuk memisahkan ranah pengetahuan kimiawi (material) dengan ranah pengetahuan penafsiran, perlambangan, atau filsafat.
Transmutasi logam biasa menjadi emas melambangkan upaya menuju kesempurnaan dari hirarki tertinggi. Ahli alkimia meyakini bahwa seluruh alam semesta sedang bergerak menuju keadaan sempurna dimana emas, karena tak bisa rusak, dianggap zat yang paling sempurna. Dengan mencoba mengubah logam biasa menjadi emas, mereka sebenarnya mencoba membantu alam semesta. Maka, cukup logis jika mereka berpikir bahwa dengan memahami rahasia ketidakberubahan emas, mereka akan menemukan kunci untuk menangkal penyakit dan pembusukan organik, demikianlah hubungan antara tema-tema kimiawi, spiritual, dan astrologi menjadi ciri-ciri alkimia zaman pertengahan.
Bukan hanya itu saja Alkemis ini berupaya mencari atau mendapatkan rumus kimia untuk pembuatan Philosopher's Stone yang berfungsi untuk mengubah logam menjadi emas, pembuatan Elixir yaitu obat yang menyembuhkan segala macam jenis penyakit dan Elixir of Life/Youth yang memungkinkan mereka hidup lebih lama daripada Manusia pada umumnya.
Selain itu, bidang alkimia banyak berubah sepanjang zaman, dimulai sebagai cabang metalurgis/obat agama, menjadi bidang studi yang kaya dan sah, berdevolusi (perubahan yang semu) menjadi mistisisme dan penipuan blak-blakan, dan akhirnya memberikan sebagian pengetahuan empiris dasar untuk bidang kimia dan obat-obatan modern.
Hingga abad ke-18, alkimia dianggap sebagai ilmu serius di Eropa; contohnya, Isaac Newton mengabdikan banyak waktu untuk ilmu ini. Ahli alkimia terkemuka lainnya di dunia Barat adalah Roger Bacon, Santo Thomas Aquinas, Tycho Brahe, Thomas Browne, dan Parmigianino. Alkimia inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari Kimia modern abad ke - 18
Asal - Usul Alkimia
Spoiler for Alkimia dan Astrologi:
Awalnya Alkimia dan Astrologi berkaitan erat dan memiliki pemahaman bahwa 7 planet dalam tata surya ini melambangkan logam - logam tertentu (seperti yang kita tahu bahwa Mars adalah planet yang memiliki unsur dasar Iron/Metal).
Karena Isaac Newton merupakan ahli alkimia yang terkenal pada masanya, sedangkan astrologi dan alkimia (sampai sekarang pun) begitu berkaitan erat, adanya kemungkinan bahwa Newton memiliki pengetahuan yang baik tentang astrologi, atau setidaknya pemahaman dasar mengenai metodologi astrologi yang berkaitan dengan alkimia. Maka, secara logis, seseorang pastilah tahu banyak tentang astrologi agar dapat menggunakan alkimia secara efektif, dan Newton serta para ahli alkimia terkemuka lainnya tentu mengetahui hal ini.
Spoiler for Alkimia dan Cina:
Sementara alkimia Barat akhirnya berpusat pada transmutasi logam biasa menjadi logam mulia, di Tiongkok justru para Alkemi tersebut mencoba mengembangkan obat - obatan. Philosopher's Stone milik alkimiawan Eropa memiliki kemiripan dengan Grand Elixir of Immortality yang dicari-cari para alkimiawan Tiongkok. Dengan demikian, kedua tradisi ini mungkin memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang diperkirakan semula.
Bubuk hitam mungkin merupakan ciptaan terpenting alkimiawan Tiongkok. Disebut-sebut dalam teks abad ke-9 dan sudah digunakan dalam kembang api pada abad ke-10, bubuk ini juga sudah digunakan dalam meriam pada 1290 dan bubuk ini yang kita sebut dikemudian hari sebagai bubuk mesiu.
Spoiler for Alkimia dan India:
Hanya sedikit yang diketahui di Barat tentang ciri-ciri dan sejarah alkimia India. Seorang alkimiawan Iran abad ke-11 bernama al-Biruni melaporkan bahwa mereka "memiliki ilmu yang mirip dengan alkimia yang asing bagi mereka, ilmu yang disebut Rasavatam. Nama ini berarti seni yang terbatas pada operasi, obat, senyawa, dan obat-obatan tertentu, yang sebagian besar diambil dari tumbuhan. Prinsipnya adalah mengembalikan kesembuhan bagi orang yang sakit parah, dan mengembalikan kemudaan bagi usia tua." Contoh teks terbaik yang berdasarkan pada sains ini adalah The Vaishashik Darshana karya Kanada (fl. 600 SM), yang menggambarkan teori atom seabad sebelum Democritus.
Spoiler for Alkimia dan Mesir Kuno:
Alkimiawan Barat umumnya menelusur asal usul Alkimia barat ke Mesir Kuno. Metalurgi dan mistisisme berhubungan erat di dunia kuno, karena perubahan biji timah menjadi emas pasti bagi mereka merupakan sihir. Oleh karena itu, diperkirakan alkimia di Mesir Kuno dikuasai oleh kelas pendeta.
Kota Iskandariyah di Mesir adalah pusat pengetahuan alkimia, dan tetap diagungkan hingga setelah keruntuhan budaya Mesir Kuno sekalipun, selama masa-masa Yunani dan Romawi. Sayangnya, hampir tak ada dokumen Mesir asli tentang alkimia yang masih tersisa sekarang. Andaikan ada, tulisan-tulisan itu kemungkinan besar hilang ketika Kaisar Diocletian memerintahkan pembakaran buku-buku alkimia setelah meredam pemberontakan di Iskandariyah, yang merupakan pusat alkimia Mesir. Alkimia Mesir sebagian besar dikenal melalui tulisan para filsuf Yunani kuno dan sekarang yang tersisa hanya ditulis dalam terjemahan Islam.
Menurut legenda, pendiri alkimia Mesir adalah Dewa Thoth, yang disebut Hermes-Thoth atau Thrice-Great Hermes (Hermes Trismegistus) oleh bangsa Yunani. Konon ia menulis sesuatu yang disebut 42 Kitab Pengetahuan, yang mencakup semua bidang pengetahuan — termasuk alkimia. Lambang Hermes adalah caduceus atau tongkat ular, yang menjadi salah satu dari banyak lambang utama alkimia. "Tablet Emerald" atau Hermetica karya Thrice-Greatest Hermes, yang dikenal hanya melalui terjemahan Yunani dan Arab, secara umum diakui telah membentuk dasar praktik dan filsafat alkimia Barat, yang disebut filsafat rahasia oleh para praktisi.
Inti pertama "Tablet Emerald" menyampaikan tujuan ilmu hermetis: "sebenar-benarnya, seyakin-yakinnya, dan tanpa keraguan, apa yang di bawah itu sama dengan apa yang di atas, dan apa yang di atas sama dengan apa yang di bawah, untuk dapat menciptakan mukjizat satu hal". Ini adalah keyakinan makrokosmos-mikrokosmos inti bagi filsafat hermetis. Dengan kata lain, tubuh manusia (mikrokosm) dipengaruhi oleh dunia luar (makrokosm), yang mencakup langit melalui astrologi, dan bumi melalui unsur
Spoiler for Alkimia dan Yunani:
Bangsa Yunani mengambil keyakinan kuno bangsa Mesir dan memadukannya dengan filsafat Pythagoreanisme, ionianisme, dan gnostisisme. Pada intinya, Filsafat Pythagorean adalah keyakinan bahwa bilangan mengatur alam semesta, keyakinan yang berasal dari pengamatan bunyi, bntang, bentuk geometris seperti segitiga, atau apa pun yang perhitungannya dapat menghasilkan angka rasio.
Pemikiran Ionia didasarkan pada keyakinan bahwa alam semesta dapat dijelaskan melalui mempelajari fenomena alam; filsafat ini diyakini diciptakan oleh Thales dan muridnya Anaximander, dan kemudian dikembangkan oleh Plato dan Aristoteles, yang karya-karyanya menjadi bagian alkimia.
Menurut keyakinan ini, alam semesta dapat digambarkan oleh beberapa hukum alam yang dapat diketahui melalui penjelajahan filosofis yang hati-hati, saksama, teliti. Komponen ketiga yang dimasukkan ke filsafat hermetis oleh bangsa Yunani adalah gnotisisme, keyakinan yang tersebar luas di Kekaisaran Romawi Kristen, bahwa dunia itu tidak sempurna karena diciptakan dengan cara yang cacat, dan mempelajari sifat materi spiritual akan menuntun kita ke keselamatan.
Mereka juga meyakini bahwa Tuhan tidak "menciptakan" alam semesta dalam makna klasik, tetapi bahwa alam semesta diciptakan "dari-Nya", tetapi kemudan rusak (bukan dirusakkan oleh pelanggaran Adam dan Hawa, yakni dosa waris). Menurut keyakinan Gnostisisme, memuja kosmos, alam, dan makhluk dunia, itulah memuja Tuhan Sejati. Kaum Gnostik tidak mencari keselamatan dari dosa, melainkan berupaya melepaskan diri dari ketidaktahuan, meyakini bahwa dosa hanyalah konsekuensi dari ketidaktahuan. Teori Platonis dan neo-Platonis tentang universal dan ke-Mahakuasa-an Tuhan juga diserap.
Sebuah konsep yang sangat penting yang diperkenalkan pada masa ini, berasal dari Empedocles dan dikembangkan Aristoteles, adalah bahwa semua hal di alam semesta terbentuk dari hanya empat unsur: tanah, udara, air, dan api. Menurut Aristoteles, setiap unsur memiliki lingkup asalnya, tempatnya kembali jika tidak terganggu.
Keempat unsur bangsa Yunani lebih merupakan aspek kualitatif materi (Kualitas Materi), bukan kuantitatif (Banyaknya Materi : ingat istilah nomor atom dkk. ) sebagaimana unsur kimia modern. "...Alkimia sejati tak pernah menganggap tanah, udara, air, dan api sebagai zat fisik atau kimia sebagaimana makna katanya pada masa kini. Keempat unsur ini sederhananya adalah sifat-sifat primer dan umum. Melalui sifat-sifat ini, zat nirbentuk dan kuantitatif dari semua benda mewujudkan dirinya dalam bentuk-bentuk yang jelas". Para alkimiawan selanjutnya (jika Plato dan Aristoteles boleh disebut alkimiawan) mengembangkan aspek mistis konsep ini secara luas.
Spoiler for Alkimia dan Kekaisaran Romawi:
Bangsa Romawi mengambil alkimia dan metafisika Yunani, sebagaimana mereka menyerap sebagian besar pengetahuan dan filsafat Yunani. Pada akhir Kekaisaran Romawi, filsafat alkimia Yunani telah digabungkan dengan filsafat bangsa Mesir dan membentuk aliran Hermetisisme.
Namun, perkembangan agama Kristen di Kekaisaran tersebut membawa jalur pemikiran yang bertolak belakang, berakar dari Agustinus (354-430 M), seorang filsuf Kristen awal yang menuliskan keyakinannya menjelang runtuhnya Kekaisaran Romawi. Pada intinya, ia merasa bahwa akal dan iman dapat digunakan untuk memahami Tuhan, tetapi filsafat itu buruk: "Dalam jiwa juga terdapat, melalui indra badaniah ini, sejenis keinginan dan keingintahuan hampa yang bertujuan bukan untuk menikmati tubuh, tetapi memperoleh pengalaman melalui tubuh, dan keingintahuan hampa ini dihormati atas nama pembelajaran dan ilmu pengetahuan".
Gagasan Augustinian jelas-jelas menentang eksperimen, tetapi ketika teknik eksperimental Aristotelian tersedia bagi dunia Barat, teknik tersebut tidak ditolak. Namun, pemikiran Augustinian sudah mendarah daging dalam masyarakat Zaman Pertengahan dan digunakan untuk menuding alkimia sebagai ilmu yang tidak ilahiah. Pada akhirnya, pada akhir era pertengahan, arus pemikiran ini menciptakan celah permanen, yang memisahkan alkimia dari agama yang justru dahulu mendorong kelahirannya.
Sebagian besar pengetahuan Romawi tentang alkimia, sebagaimana pengetahuan Yunani dan Mesir, sekarang hilang. Di Alexandria, pusat pengkajian alkimia di Kekaisaran Roma, seni tersebut disampaikan dari mulut ke mulut dan untuk mempertahankan kerahasiaan, hanya sedikit yang dituliskan. (Sejak itu kata "hermetis" berarti "rahasia"). Mungkin saja ada sebagian yang ditulis di Alexandria, dan kemudian hilang atau terbakar pada masa-masa kericuhan itu.
Spoiler for Alkimia dan Islam:
Dunia Islam merupakan tempat peleburan bagi alkmia. Pemikiran Platonis dan Aristotelian, yang sudah sedikit-banyak disisihkan menjadi ilmu hermetis, terus diasimilasi. Alkimiawan Islam seperti Abu Bakar Muhammad bin Zakariya al-Razi (Rasis atau Rhazes dalam Bahasa Latin) juga menyumbangkan temuan-temuan kimiawi penting, seperti teknik penyulingan (kata alembic dan alkohol juga berasal dari Bahasa Arab), asam klorida, asam sulfat, dan asam nitrat, al-natrun, dan alkali yang kemudian membentuk nama untuk unsur natrium dan kalium dan banyak lagi. Penemuan bahwa air raja atau aqua regia, campuran asam nitrat dengan asam klorida, dapat melarutkan logam termulia emas, adalah penemuan yang memacu imajinasi para alkimiawan selama seribu tahun selanjutnya.
Para filsuf Islam juga memberikan sumbangan besar untuk hermetisisme alkimia. Penulis yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah Jabir bin Hayyan. Tujuan utama Jabir adalah takwin, penciptaan buatan makhluk hidup dalam laboratorium alkimia, hingga dan termasuk manusia. Ia menganalisis setiap unsur Aristotelian, panas, dingin, kering, dan lembap.
Menurut Jabir, dalam setiap logam, dua sifat ini berada di dalam dan dua berada di luar. Misalnya, timah itu dingin dan kering di luar, sedangkan emas itu panas dan lembap. Maka, Jabir berteori, dengan mengatur ulang sifat-sifat sebuah logam, bisa dihasilkan logam lain. Dengan penalaran ini, pencarian batu filosof diperkenalkan dalam alkimia Barat. Jabir mengembangkan numerologi yang rumit, yakni huruf-akar dari nama sebuah zat dalam Bahasa Arab, jika ditransformasi, akan berkaitan dengan sifat fisika unsur tersebut.
Quote:
Lanjut ke postingan #2
Diubah oleh AlbertPrima 07-08-2015 16:42
0
97.4K
Kutip
664
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan