Tolak Kutipan OKP | Ruko Pedagang Daging Diobrak Abrik
Senin, 03 Agustus 2015 | 09:08:11
Medan | Jurnal Asia

Aksi premanisme kembali mere­sahkan masyarakat ko­ta Medan, Sabtu (1/8) sore kemarin, sebuah rumah toko (ruko) milik AS (54) peda­gang daging panggang di Ja­lan Gedeh Lingkungan VII Keca­matan Medan Kota, diobrak abrik massa dari kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kota Medan.

Aksi pengerusakan ini terjadi ketika korban didatangi sejumlah orang yang meminta kutipan sumbangan, namun korban meno­laknya. “Ributnya terjadi karena kor­ban menolak memberikan uang sumbangan yang di­min­ta, disitulah terjadilah penge­ru­sakan,” kata salah seorang warga sekitar, AH (60) kepada war­tawan, Minggu (2/8) malam.

Sore itu, suasana di seputaran Jalan Gedeh berubah mencekam. De­ngan beringas, kelompok OKP yang berang, mengobrak abrik terhadap seisi ruko milik AS. Akibatnya, sejumlah barang da­gangan seperti steling, kursi, hancur berantakan. “Kaca kaca berserakan di Jalan ini, ramai orang yang datang (mengerusak), kami warga sini takutlah gara-gara kejadian ini,” katanya.

Tak lama berselang, amuk massa pun terhenti setelah petu­gas Pol­­sek Medan Kota yang menerima informasi aksi premanisme ini turun ke lokasi kejadian. Kapolsek Medan Kota Kom­pol Ronald F Sipayung saat di­kon­firmasi wartawan belum men­jelaskan apakah ada pelaku penye­rangan yang diamankan atau tidak.

Kepada wartawan, per­wira melati satu itu hanya menje­laskan saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan. “Belum ada (diamankan) bang, tapi pelaku sudah kita iden­tifikasi, sedang dalam pe­nge­jaran anggota,” tandas Ka­polsek. (bowo)


Sumur :

http://www.jurnalasia.com/2015/08/03...diobrak-abrik/

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesudah mendengar dan membaca berbagai sumber di gugel, dimana salah satunya adalah ini :

http://osdir.com/ml/culture.region.i.../msg00976.html

Ane jadi sadar kalau preman2 ini sebenarnya dibiayai oleh uang pajak kita, dimana ormas2 aka OKP (Organisasi Kepemudaan) dibentuk oleh kepala daerah utk merampok uang pajak rakyat di APBD sebesar2 nya

Dari talkshow di radio, dikatakan kalau musim pilkada, ormas2 preman ini menjamur banyaknya

berarti membayar pajak di Indonesia = dgn membayar upeti donk ?

Jokowi ? ga efek

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Update berita :

http://www.jurnalasia.com/2015/08/04...mankan-polisi/

http://www.jurnalasia.com/2015/08/05...-harus-tuntas/

Hanya anggota PDIP dari DPRD medan dan Pakar Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang berani angkat bicara menentang premanisme :merdeka

Hingga detik ini, masalah ini masih dalam pengusutan benang kusut kusutan

Bagi yang ga senang dgn FPI, dan hidup di Jawa, silakan pindah ke sini, 10x lebih biadab ada disini