SURYA.co.id | SIDOARJO - Korban dugaan pencabulan di Anugerah School, Abt, dilarikan ke rumah sakit, Rabu (5/8/2015) dini hari. Bocah delapan tahun itu mengalami sesak nafas hebat karena trauma pencabulan yang dilakukan Koko M kepadanya saat bersekolah di sana.
Angie (bukan nama sebenarnya), membenarkan anak keduanya diopname. Hanya saja, demi privasi, Angie meminta Surya.co.id tidak menyebutkan lokasi rumah sakit tempat anaknya dirawat.
"Maaf saya ingin konsentrasi ke anak dulu," ujarnya.
Dia menceritakan, sesak nafas yang dialami Abt terjadi sejak kemarin petang. Abt stres dan trauma setelah mendengar nama Koko M.
"Sebenarnya dia senang sekali saat dikunjungi Pak Arist (Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait) kemarin. Dia meresa banyak membatunya," kata Angie.
Satu hari sebelum kunjungan Arist, Abt juga mengeluh sesak. Sebelum bertemu dengan Arist pun Angie sempat menerapi anaknya dengan mesin uap khusus pernafasan.
Dia mengungkapkan, intensitas sesak anaknya karena tahu M tak ditahan polisi. Waktu tahu M belum penjara, dia marah dan langsung sesak. Tapi saya beri dia pengertian bahwa pak polisi masih bekerja. Memenjarakan orang tidak bisa sembarangan. Dia mengerti. Tetapi kadang kalau ingat, sesaknya kambuh," ujarnya.
Baru kali ini Abt opname karena sesak hebat. Dia berharap, Abt sembuh dan segera bersekolah lagi.
Angie mengatakan, selalu terbuka kepada anaknya perihal kasus ini. Bagi Angie, keterbukaan itu bentuk pengobatan trauma anaknya.
Abt adalah satu dari beberapa korban pencabulan yang dilakukan M, seorang pengawas kebersihan di Anugerah School.
Kasus ini masih diproses Satreskrim Polrestabes Sidoarjo. Selain orang tua Abt, satu orang tau korban lainnya juga melapor ke polisi.