Kembali Pimpin PBNU, Ini Tiga Program Fokus KH Said Aqil
Kamis 06 Aug 2015, 02:36 WIB
KH Said Aqil Siradj
Jombang - Kandidat Petahan KH Said Aqil Siraj terpilih menjabat kembali sebagai Ketum PBNU masa khidmat periode 2015-2020. Said menyebut ada tiga program yang menjadi fokus PBNU.
"Alhamdulillah Muktamar telah berakhir dengan tentram, hikmat dan insya Allah bermanfaat untuk NU dan Indonesia. Tidak lain saya ucapkan terima kasih, kepada 4 pesantren, panitia, serta semua pihak yang ikut mensukseskan acara ini," kata Said dalam sambutannya di arena sidang di Alun-alun, Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8/2015).
Dalam kesempatan itu, Said tak lupa mengapresiasi keputusan KH As'ad Said Ali yang menyatakan mundur kendati suara perolehan suaranya mencukupi untuk proses selanjutnya.
"Yang telah rela menerima hasil dari muktamar ini dengan menyerahkan ke kita semua, cukup satu putaran, padahal beliau (KH As'ad) berhak dua putaran. Tapi dengan kebesaran jiwanya, beliau rela," ujarnya.
Said menegaskan, banyak yang belum berhasil dilakukan dalam kepemimpinannya 5 tahun ke belakang. Untuk itu, dalam kepemimpinan kedua ini, dia mengaku bertekad ingin menuntaskan kinerja yang belum terlaksana.
"Pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat. Saya hanya fokus agenda itu, tidak ada agenda politik," pungkasnya.
http://news.detik.com/berita/2984596...s-kh-said-aqil
Terpilih sebagai Rais Am di Muktamar Ke-33 NU
Rais Aam KH Ma'ruf Amin Tutup Muktamar ke-33 NU di Jombang
Kamis 06 Aug 2015, 03:08 WIB
Rais Aam KH Maruf Amin
Jombang - Rais Aam Syuriah dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat periode 2015-2020 telah terpilih. Dengan begitu, Muktamar ke-33 NU pun resmi ditutup.
Pantauan detikcom di arena sidang yang terletak di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8/2015), Muktamar ditutup oleh Rais Aam Syuriah KH Ma'ruf Amin sekitar pukul 02.30 WIB.
Penutupan Muktamar itu dilakukan dengan cara sederhana. Ma'ruf Amin memimpin para muktamirin dan warga nahdliyyin untuk membaca surat Al-fatihah dan doa bersama.
Saat disinggung mengenai perpecahan di tubuh NU dengan apa yang terjadi di Pondok Pesantren Tebuireng, Ma'ruf membantah adanya perpecahan.
"Menurut kami tidak ada perpecahan, karena itu tidak ada istilahnya rekonsialisasi. Yang ada itu perbedaan pendapat sbleum penyelesaian, kalau udah selesai ya selesai, tidak ada perpecahan," kata Ma'ruf kepada wartawan usai acara penutupan.
Sementara itu, pimpinan sidang juga telah memilih Tim Formatur kepengurusan masa khidmat periode 2015-2020 sebanyak 7 orang. Mereka terdiri dari Rais Aam KH Ma'ruf Amin, Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj, serta perwakilan dari 5 zona wilayah Indonesia yaitu Jawa Timur, Jambi, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur.
http://news.detik.com/berita/2984600...-nu-di-jombang
Siapa Tokoh NU yang "berseberangan" dengan Said Aqil Siradj di Muktamar NU kali ini?
Quote:
Berharap Hasyim Muzadi-Gus Sholah Pimpin NU, Tapi Duet ini Condong ke Jokowi
Gus Sholah (adik Gus Dur, pernah Cawapres Wiranto di Pilpres 2004 yl) kiri, dan Hasyim Muzadi (pernah jadi cawapres Megawati di Pilpres 2004 yl., saat ini menjadi Watimpres Jokowi) kanan.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Pimpinan Ponpes Ar-Risalah Mlangi, Ahmad Syukron Amin, menyempatkan menyindir kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), terkait bursa pimpinan NU.
Syukron Amin menyebut kader PKS berharap KH Hasyim Muzadi-KH Salahuddin Wahid menjadi pimpinan NU. “Kader PKS di sosmed berharap Kiai HM & Gus SW jadi Pimpinan NU. Ternyata mereka tak sadar bahwa duet tersebut lebih condong ke Jkw,” sindir Amin melalui akun Twitter @syukronamin.
Sejumlah media menulis, bahwa berbagai intrik politik mewarnai pelaksanaan Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU) yang di selenggarakan di Kabupaten Jombang 1-5 Agustus 2015.
Siasat politik dilancarkan pihak-pihak tertentu untuk mengganjal adik kandung Gus Dur, KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) yang maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU, dan KH Hasyim Muzadi sebagai calon Rais Am PBNU periode 2015-2020.
Disebut-sebut, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di NU khawatir, jika dua tokoh pro Gus Dur ini memimpin NU maka warga NU akan meninggalkan PKB.
Wakil Rais Syuriah Jawa Tengah, KH Fadlolan Musyaffa Mu’thi menegaskan, bahwa intrik politik menjadi pemicu kisruhnya Muktamar NU di Kabupaten Jombang ini.
“Ada kepentingan politik yang tampak sejak awal pelaksanaan Muktamar. Mulai dari regitrasi (pendaftaran) peserta, hingga iming-iming uang dan pemaksaan sistem AHWA (Ahlul Ahli wal Aqdi) dalam pemilihan Rais Aam di Muktamar ke 33. Sistem itu jelas-jelas tidak ada dalam AD/ART,” ungkap Fadlolan seperti dikutip lensaindonesia
http://www.intelijen.co.id/kader-pks...ong-ke-jokowi/
2 Caketum PBNU dan Timses Calon Lainnya Merapat ke 'Muktamar Tandingan'
Rabu 05 Aug 2015, 20:17 WIB
Jombang - Ratusan peserta Muktamar NU tiba-tiba meninggalkan arena alun-alun Jombang dan merapat ke Aula Yusuf Hasyim di Pondok Pesantren Tebuireng. Rupanya tak hanya peserta saja yang ada di situ, tetapi dua calon Ketum PBNU yakni KH Salahuddin Wahid dan KH Muhammad Adnan.
"Selain saya tadi juga ada Gus Solah dan ada para pendukung Pak Asad (Said Ali) juga. Tapi kalau Pak Asad saya tidak lihat secara langsung. Tadi ada Pak Malik juga," ungkap Adnan saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (5/8/2015).
Adnan yang juga mengikuti forum di Ponpes Tebuireng menyatakan bahwa akan ada upaya gugatan hukum atas pelaksanaan Muktamar NU. Namun Adnan belum bisa memastikan kapan dan ke mana gugatan dilayangkan.
"Saya bersama mayoritas lintas wilayah menolak semua produk Muktamar karena cacat hukum dan tidak sah. Semua pendukung sudah minta saya pulang, tidak ikut pemilihan (Rais Aam dan Ketum PBNU),"
Setelah mengikuti forum tersebut, Adnan pun bersiap-siap untuk meninggalkan Jombang. Dia akan kembali ke Semarang.
"Ya, saya sedang siap-siap pulang. Sebetulnya sudah sejak sore tadi saya akan pulang bersama pendukung saya. Saya tegaskan bahwa tidak ada Muktamar tandingan, yang ada adalah gugatan secara hukum," ungkap Adnan.
http://news.detik.com/berita/2984493...amar-tandingan
http://news.detik.com/read/2015/08/0...muktamar-ulang
KH As'ad Mundur, KH Said Aqil Terpilih Pimpin PBNU
Kamis 06 Aug 2015, 02:08 WIB
KH As'ad Said Ali
Jombang - Sidang Pleno pemilihan Ketua Tanfidziyah atau Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengeluarkan hasil. Kandidat Petahana KH Said Aqil Siraj terpilih memimpin PBNU untuk masa khidmat 2015-2020.
Dalam sidang yang digelar di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8/2015) dini hari itu. Sebenarnya ada dua kandidat yang berhak maju ke putaran kedua, yaitu KH Said Aqil Siraj dengan 287 suara dan KH Asad Said Ali sebanyak 107 suara.
Berdasarkan ketentuan, kandidat yang meraih suara di atas 99, akan berhak maju ke putaran selanjutnya. Namun KH As'ad Said Ali menyatakan mundur.
"Saya kalah pinter, kalah pengalaman dari KH Said, terima kasih, sekali lagi kehadiran saya disini tetap sebagai warga NU tetap membantu beliau," kata KH As'ad
Dengan begitu, maka pimpinan sidang menetapkan KH Said Aqil sebagai Ketum PBNU terpilih. Rais Aam Syuriah KH Mustafa Bisri tidak bersedia menjabat Rais Aam.
"Seharusnya dua yang maju, sehubungan dengan KH As'ad mundur, maka bersama ini kami menetapkan Prof KH Makruf Amin sebagai Rais Aam, dan KH Said Aqil sebagai Ketum PBNU," kata pimpinan sidang KH Ahmad Muzakki.
http://news.detik.com/berita/2984593...ih-pimpin-pbnu
PBNU Aqil Siradj yang terpilih masih rawan perpecahan. Akan lahir "NU-Perjuangan"?
Quote:
Forum Lintas Wilayah NU Desak PBNU Demisioner Gelar Muktamar Ulang
Kamis 06 Aug 2015, 01:10 WIB
Jombang - Forum lintas wilayah Nahdlatul Ulama (NU) se-Indonesia mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) demisioner untuk menggelar muktamar ulang. Jika tidak, mereka akan menggelar muktamar ulang sendiri.
"Pertemuan forum lintas wilayah se-Indonesia tadi. Pertama, menolak hasil Muktamar ke-33," kata Ketua PCNU Jember Abdullah Syamsul Arifin, di Ponpes Tebuireng, Jombang, Kamis (6/8/2015) dini hari.
Keputusan kedua, menggugat PBNU demisioner untuk menyelenggarakan Muktamar ulang. Forum ini memberikan batas waktu sampai 3 bulan.
"Ketiga, kalau tidak dilaksanakan, maka forum ini akan menggelar pelaksanaan muktamar ulang ini," sebut Abdullah.
Selain ketiga keputusan itu, forum lintas wilayah NU se-Indonesia, juga akan melayangkan gugatan hukum ke PBNU demisioner.
"Ya arahnya juga ke sana, karena banyak pelanggaran-pelanggaran konstitusional yang tidak sesuai dengan AD/ART. Nanti kita bicarakan lebih lanjut, karena sudah ada tim advokasi yang akan dibentuk," ujarnya.
Abdullah mengatakan, langkah selanjutnya, forum akan menggodok, musyawarahkan, dibicarakan dan untuk menegakkan konstitusi.
"Semangat dari teman-teman adalah menegakkan aturan di Nahdlatul Ulama, mengembalikan marwah NU yang dalam pandangan persepsi forum lintas wilayah itu dilanggar dalam pelaksanaan muktamar ini," paparnya.
Keinginan dari forum lintas wilayah terkait karut-marutnya pelaksanaan Muktamar ini juga, pemberian sanksi secara moral bagi pengurus demisioner.
"Kalau mereka tetap menggelar, terserah mereka. Secara logika, perlu diadu keabsahannya. Ketika ketua tanfidziyah berada di sini, kemudian di sana bisa memenuhi kuorum, perlu diadu keabsahannya," terangnya.
"Ternyata info yang berkembang, siapa yang datang disuruh masuk. Padahal kalau bukan ketua, harus ada mandat. Kan fotocopy SK-nya dikumpulkan di sini," ujar Abdullah.
Hasyim Muzadi Imbau Muktamirin yang Kecewa Tak Gelar Muktamar 'Tandingan'
Rabu 05 Aug 2015, 19:59 WIB
Jombang - KH Hasyim Muzadi mengimbau kepada pengurus wilayah dan cabang yang kecewa dengan panitia Muktamar NU ke 33 dan PBNU agar tidak menggelar muktamar luar biasa atau pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tandingan.
"Kalau bikin NU tandingan atau muktamar luar biasa, itu NU akan pecah. Menghindari kerusakan, itu lebih didahulukan daripada mengambil manfaat," ujar KH Hasyim Muzadi kepada wartawan usai memberi tausiyah di hadapan muktamirin tandingan di Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Rabu (5/8/2015).
"Kalau itu terjadi, maka orang lain semakin memecah-belah Nahdlatul Ulama," tuturnya.
Mantan Ketua Umum PBNU ini menerangkan, dirinya juga tidak bisa menghalangi perasaan pikiran dari wilayah-wilayah dan muktamirin yang selalu berturut-turut dikecewakan oleh panitia muktamar.
"Cara panitia melakukan kepada peserta, itu sangat tidak pantas, terutama kepada ulama-ulama. Maka sekarang PBNU sudah demisoner, artinya sudah tidak ada lagi PBNU," terangnya.
"Kalau sudah tidak ada PBNU, berarti panitia muktamar juga tidak ada. Kembali kekuasaan berada pada wilayah dan cabang-cabang. Demikian menurut organisasi NU," jelasnya.
Ia menegaskan, masih menunggu apa yang diinginkan pengurus wilayah dan cabang-cabang yang menggelar Muktamar NU tandingan.
"Sekali pun misalnya mereka memenuhi kuorum, saya tidak bersedia, diangkat dipilih menjadi Rois Am. Bukan karena tidak menghormati mereka, tapi karena supaya menjaga NU tidak terbelah," tegasnya.
"Kalau ini terbelah, akibat yang ditimbulkan sangat berat baik untuk Nahdlatul Ulama maupun negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," paparnya.
KH Hasyim memaparkan, menurut aturan organisasi yang bagus, harus ada perundingan di wilayah-wilayah dan cabang-cabang.
"Sambil para elit-elit NU supaya menyadari bahwa masyarakat tidak boleh diperlakukan semena-mena dia memegang kekuasaan," tandasnya.
http://news.detik.com/berita/2984485...amar-tandingan
GP Ansor Tuding Menag Lukman Intervensi Muktamar NU
Rabu 05 Aug 2015, 20:02 WIB
Jakarta - Gerakan Pemuda Ansor mensinyalir adanya intervensi yang dilakukan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam pelaksanaan Muktamar NU ke-33. Dugaan tersebut muncul setelah Lukman terkesan mendukung salah satu calon Ketua Umum PBNU.
"Ansor prihatin atas upaya intervensi yang dilakukan oleh pihak luar tersebut, termasuk yang dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin," kata Wakil Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, melalui keterangan tertulis, Rabu (5/8/2015).
Dugaan intervensi itu dilakukan dengan cara dengan mengerahkan para kakanwil Kementerian Agama.
"Ada upaya mengerahkan secara sistemik dan massif dari direktur sampai kantor kabupaten. Padahal seharunya mengayomi dan menentramkan umat," ungkap Yaqut.
Yaqut mengatakan bahwa Muktamar merupakan forum musyawarah tertinggi NU sebagai organisasi yang dibentuk oleh para alim ulama berhaluan Islam ahlu sunnah wal jama'ah (Aswaja). Terkait dengan dinamika yang terjadi di Muktamar, Ansor memandang ada upaya intervensi yang dilakukan oleh pihak luar untuk mempengaruhi muktamirin.
"Ansor mencermati bahwa Menteri Agama bertindak tak sesuai dengan kewenangannya dengan terkesan memberikan dukungan kepada salah satu kandidat pimpinan PBNU melalui kanwil kemenag di beberapa provinsi," ujarnya.
http://news.detik.com/berita/2984490...si-muktamar-nu
Rusuh Muktamar NU masih terkait persaingan politis dari sisa-sisa Pilpres yang lalu?
Quote:
NU Mampu Gulingkan Jokowi-JK
Senin, 3 Agustus 2015 | 17:41 WIB
Jakarta – Isu politik uang di Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur semakin santer. Dikabarkan banyak pihak berkepentingan, termasuk orang-orang dengan paras asing berkeliaran di hotel-hotel di sekitar lokasi Muktamar dan di Surabaya membawa koper berisikan uang untuk para delegasi Muktamar.
“Muktamar NU ke-33 ini sangat strategis, karena salah satu agenda Muktamar adalah forum Bahtsul Masail. Dalam forum Bahtsul Masail ad Diniyyah al Waqi’iyah akan dibahas hukum bagi pemimpin yang mengingkari janji. Dalam kata lain, hukum bagi pemerintahan Jokowi-JK” jelas Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman.
Menurut Jajat, forum Bahtsul Masail ad Diniyyah al Waqi’iyah dapat menyampaikan ke Komisi Rekomendasi NU bahwa pemerintahan Jokowi-JK dinilai sebagai pemerintahan dzolim karena telah melanggar banyak janji kampanye.
Selanjutnya Komisi Rekomendasi NU dapat merekomendasikan penggulingan pemerintahan. Mereka yang berkepentingan untuk mempertahankan pemerintahan sekarang sedang berusaha melobi pimpinan NU agar tidak membicarakan, apalagi mengeluarkan rekomendasi tersebut. Lobi dilakukan dengan segala cara termasuk dengan pemberian uang tunai ribuan Dollar AS dan Singapura.
“NU sangat strategis karena memiliki pengikut yang sangat banyak. Jika alim ulama NU mengatakan rezim Jokowi-JK harus diturunkan dengan people power, tidak perlu menunggu lama untuk jutaan umat membanjiri Jakarta. Tidak banyak organisasi yang mampu gulingkan pemerintahan yang jelas dzolim ini, NU adalah salah satunya. Banyak rakyat sekarang menunggu apa kata pimpinan NU” tutup Jajat.
http://www.deliknews.com/2015/08/03/...gkan-jokowijk/
Said Aqil Putuskan Dukung Prabowo
Kamis, 15 Mei 2014, 14:40 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan, secara pribadi, dia mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden pada pemilihan umum tahun ini.
"Warga NU bebas memilih siapa saja sebagai capres, tapi saya secara pribadi mendukung Prabowo," katanya di sela pelantikan Pengurus Cabang NU Kota Depok di Masjid Kubah Emas Depok, Jawa Barat, Kamis (15/5).
Menurut dia, purnawirawan jenderal itu punya sikap tegas, keberanian, dan wibawa untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Said Agil juga menyebut Prabowo sebagai sosok yang memikirkan rakyat kecil seperti petani, buruh, dan nelayan.
Ia mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas yang bisa membawa bangsa berdaulat secara ekonomi.
"Kita juga harus berdaulat secara ekonomi, politik dan juga budaya. Jadi bukan hanya secara geografis saja," ucapnya, menegaskan.
"Jangan sampai bangsa Indonesia dikangkangi oleh para investor," ujarnya. Selain itu dia berharap pemilihan presiden bulan Juli mendatang berlangsung aman dan damai.
http://www.republika.co.id/berita/pe...dukung-prabowo
Hasyim Muzadi dukung Jokowi-JK
Rabu, 21 Mei 2014 11:25 WIB
KH Hasyim Muzadi
Jakarta (ANTARA News) -Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014.
"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya pasangan capres-cawapres bahwa saya akan memilih capres-cawapres manapun yang ada tokoh NU-nya. Ternyata sekarang yang ada adalah pasangan Jokowi-JK. Maka saya harus konsekuen terhadap apa yg saya katakan yakni saya memilih Jokowi-JK," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, keputusannya itu tidak semata-mata fanatisme ke-NU-an, tapi karena realitas masyarakat Muslim di Indonesia kebanyakan warga NU, dan NU telah membuktikan sikap kebangsaan sepanjang sejarah Indonesia.
"Siapapun tidak bisa meragukan keislaman JK, ke-NU-annya, serta integritas, visioner, dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh dan sebagainya. Beliau berani dan tidak ekstrem," katanya.
Ia berharap JK sebagai seorang ekonom bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global, seperti yang dilakukan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
"Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni Jokowi-JK," kata Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu.
Ia menambahkan, sebenarnya ada nama Mahfud MD yang bisa juga menduduki posisi cawapres, dan sempat masuk dalam kandidat cawapres Jokowi.
"Tapi wakil Jokowi tidak mungkin ada dua. Maka harus realistis," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu.
http://www.antaranews.com/berita/435...kung-jokowi-jk
-------------------------------------------------
Mudah-mudahan semuanya bisa sabar dan istiqomah, dan bisa menahan diri!