JAKARTA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia menjadi salah satu negara penghasil gas alam papan atas di dunia. Indonesia berada pada posisi 14 dan bahkan untuk di kawasan Asia berada di posisi ke-2 setelah China, dengan jumlah cadangan gas alam terbukti mencapai 103,3 triliun kaki kubik atau setara dengan 2,9 triliun liter bahan bakar minyak (BBM).
Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas (CNG) Indonesia menilai, dengan memanfaatkan gas alam tentunya bisa menjadi sumber energi pilihan utama bagi sektor transportasi. Dengan demikian, maka Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada energi BBM.

"Bahan Bakar Gas ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Jika terwujud menjadi sumber daya energi pilihan, Masyarakat mendapatkan sumber energi yang aman, efisien dan ramah lingkungan," jelas Ketua Umum Asosiasi Pengusaha CNG Indonesia Robbi R Sukardi, di Senayan, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Selain itu, gas alam memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan energi BBM. Pertama, gas alam memiliki hasil pembakaran yang lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan bensin karena rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan yang dihasilkan BBM, angka oktan yang lebih tinggi, yaitu 120-130, dan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan BBM.

"Kedua, tentunya dari segi ekonomi, di mana harga jual BBG per liter setara Premium. Bahkan ketika kondisi minyak berada, pada level terendah dalam satu abad terakhir ini, BBG masih bera pada harga pasaran BBM," terangnnya.

Ketiga, Robbi mengatakan, bagi masyarakat umum khususnya di Indonesia belum memahami, jika BBG yang dikompresi dan ditampung dalam bertekanan tinggi merupakan bahan bakar yang aman baik bagi pengguna maupun kendaraannya. Karenanya, Robbi berharap Pemerintah bisa mempertimbangkan BBG sebagai pilihan alternatif energi yang aman, efisien dan sangat ramah lingkungan.

Sumur