Kaskus

News

t0bingAvatar border
TS
t0bing
densus 88 ajak warga NU perangi wahabi (isis)
J akarta, CNN Indonesia -- Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama menjadi momen bagi Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri untuk menggandeng kaum muda NU guna membentengi Indonesia dari paham terorisme, terutama propaganda ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
“Kita butuh strategi sistematis menghadapi ISIS,” kata staf Densus 88, Arif Mahfudhi, seperti dilansir situs resmi NU, nu.or.id, Senin (3/8).


Arif menyatakan hal itu di sela Musyawarah Kaum Muda NU di Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, Jombang, Jawa Timur. Musyawarah Kaum Muda ini menjadi forum pertemuan generasi muda NU dari berbagai kalangan lintas profesi untuk membicarakan berbagai persoalan aktual di tingkat nasional maupun global.

Pada forum itu, Arif menyampaikan sejumlah ancaman konkret yang dihadapi Indonesia, antara lain menjamurnya kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan jaringan radikal. Kelompok-kelompok itu lantas memprovokasi muslim sekaligus mencoba mengambil hati umat Islam tanah air.

Untuk mencegah makin meluasnya paham radikal tersebut, Densus menyatakan pentingnya pemaparan informasi lewat media ataupun seminar sebagai konter informasi kelompok-kelompok radikal itu. (Baca juga: ISIS di Indonesia Juga Pakai Media Sosial)

“Kami (Densus 88) yakin tidak sendiri melawan teroris. Ada kader muda NU militan yang menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dengan harga mati," kata Arif.

Menurut Arif, kekuatan NU yang berbasis pada Islam moderat dapat mencegah masyarakat dari memahami Islam secara negatif.

Secara terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengingatkan betapa internet menjadi alat ampuh ISIS dalam menggaet simpatisan dan menyebarkan ajarannya hingga ke pelosok-pelosok Indonesia.

“Tak ada batas geografi sekarang. ISIS bisa menjangkau daerah untuk menarik para generasi muda tanpa kecuali,” kata Juru Bicara BNPT Irfan Idris beberapa waktu lalu.

Internet yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang efektif menghilangkan sekat antarnegara, kini menjadi senjata andalan ISIS untuk merekrut anggota. (Baca: Lewat Media Online, ISIS Merekrut Lebih Cepat)

ISIS bahkan memiliki majalah dalam bahasa Inggris dan Perancis. Majalah-majalah itu lantas diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia, yang lalu dipublikasikan ulang oleh berbagai media radikal lokal.

Oleh sebab itu BNPT menekankan pentingnya  kontranarasi untuk melawan propaganda ISIS. Bila tidak, mereka yang memiliki akar radikal di hati akan mudah terbawa angin yang diembuskan ISIS

Hingga saat ini BNPT memperkirakan sudah sekitar 600 warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS. Jumlah tersebut, menurut Deputi Penindakan BNPT Inspektur Jenderal Arief Dharmawan, belum termasuk WNI terlibat ISIS yang sudah berada di Suriah dan tak terpantau aktivitasnya oleh pemerintah RI.
Spoiler for sumur:
nadia2903Avatar border
nadia2903 memberi reputasi
1
1.7K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan