- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jawaban atas penpuan kursus bahasa baru-baru ini (trit pindahan dari forum bisnis)


TS
grippen
Jawaban atas penpuan kursus bahasa baru-baru ini (trit pindahan dari forum bisnis)
* atas saran dari rekan-rekan kaskuser dan pertimbangan pencegahan, maka trit ini ane lahirkan kembali di the Lounge...semoga bermanfaat. cup cup muah..*grippen
Udah lama nih gan ane ga bikin trit, sekarang lagi mode tempur makanya sejam nulis tritnya kelar...hehehe
Btw ane jadi gregetan liat berita penipuan berkedok lembaga pendidikan. Bukan cuma gregetan mau jitakin penipunya, tapi juga korbannya. Lah knp gan, orang udah ditipu masih dijitakin?
Iyalah ane gregatan gans, coba bayangin, dulu penipuan model sekolah internasional udah pernah, bayar mahal2 biar keren sekolahnya di "Riverside International School" eh gataunya malah beneran sekolah pinggir kali
Sekarang ada lagi, mau jago banyak bahasa tapi masuk kelas bisa seenaknya, maunya harga murah meriyah lagi!
Ini penjelasan ane...
Sekitar bulan Agustus tahun lalu, ane prnah dihampiri oleh tim marketing salah satu lembaga tersangka penipuan tersebut di Blok M Mall. Persis seperti keluhan korban penipuan lainnya, tim marketingnya bicara panjang lebar tentang keunggulan lembaganya yang menawarkan paket “all-you-can-eat” alias bayar satu untuk semua bahasa. Dilihat dari cara penyampaiannya, jelas tim marketing ini hanya dibekali ilmu jualan tanpa peduli urusan pengajaran bahasa.
Sepulangnya ane coba melakukan perhitungan finansial dan menyadari perusahaan ini cepat atau lambat akan bangkrut. Sebagai orang yang pernah mengenyam pendidikan sastra dan ekonomi, ane tahu ini tidak akan berhasil, baik dari sisi pendidikan maupun bisnisnya.
Coba dihitung deh...
Kursus X menawarkan kursus 11 bahasa, bebas masuk kelas apa saja, kapan saja selama 18 bulan seharga Rp 8 jutaan. Artinya per bulan peserta hanya membayar Rp 450.000-an untuk 11 bahasa atau Rp 40ribu-an per bahasa per bulan.
Maka bisa dicatat bahwa pemasukan Kursus X dari 15 orang peserta cuma Rp 120 juta selama 18 bulan atau Rp 6,7 juta/bulan untuk 11 bahasa atau Rp 609 ribu/bulan per satu kelas bahasa. Masuk akal ga?
Anggaplah, gaji satu orang pengajar lokal Rp 5 juta/bulan, artinya Kursus X harus membayar Rp 5 juta x 11 orang (1 pengajar = 1 bahasa) dikali 18 bulan = Rp 990.000.000. Tolong dipahami, ini belum termasuk:
1. Biaya sewa gedung/mall. (biaya sewa ruang mall diluar CBD seperti Mal Kelapa Gading, Emporium Pluit Mal berkisar Rp 499ribu/m2/bulan. Artinya Kursus X harus membayar Rp 499ribu x 18 bulan x luas ruangan (misal 1000m2) = Rp 8.982.000.000
2. Service charge (listrik, kebersihan, keamanan dll rata-rata Rp 95ribu/m2/bulan atau Rp 1.710.000.000)
3. Instalasi interior ruangan, pembelian furnitur dan perlengakapan pendukung lainnya. Anggaplah biayanya Rp 2,5 juta/m2 termasuk jasa arsitek, maka totalnya adalah Rp 2,5 milyar untuk 1000m2.
4. Gaji manajemen, tim marketing
5. Gaji pengajar asing (kalau ada)
6. Biaya promosi lapangan. Fyi, biaya sewa tempat/buka booth pameran mall kelas atas seperti di Epicentrum Mall adalah 4 juta/hari belum termasuk PPN 10%. Kalikan ini dengan jumlah hari promosi (anggap 30 hari) maka biayanya = Rp 132.000.000
7. Biaya cetak materi promosi (brosur full colour ukuran A5 paling murah yang ane tahu Rp 750.000/6 rim atau Rp 250/lembar. Kalikan dengan 100 rim/50 ribu lembar saja sudah Rp 12.500.000. Itu juga baru satu image brosur)
Biaya diatas hanya memasukkan fixed cost alias biaya tetap, artinya biaya tersebut tetap harus dibayar tidak peduli berapa peserta yang mendaftar. Belum termasuk biaya variabel seperti buku pelajaran impor asli (bukan fotokopian) bisa mencapai Rp 250.000/buku.
Tanpa susah payah berhitung, ane yakin anak SMA juga langsung ngerti ini akal-akalan. Satu-satunya cara mencapai titik impas (break-even point) adalah mencari peserta sebanyak mungkin. BEP dari perhitungan sederhana ini adalah total pengeluaran (Rp 14.326.500.000 ) dibagi pemasukan per peserta (Rp 8.000.000) = 1790 orang .
Artinya, tim marketingnya harus merayu 1790 orang dalam kurun waktu kurang dari 18 bulan agar BEP
. Mengapa harus kurang dari 18 bulan? Karena kalau sudah lewat dari 18 bulan, biaya tadi (Rp 14 milyar sekian) akan membengkak.
Kolapsnya Kursus X pun tidak bisa dihindari karena mencari 1790 peserta adalah mission impossible. Itulah sebabnya, beberapa orang diimingi diskon besar agar mengikat kontrak belajar dalam waktu panjang. Hal ini dilakukan sekedar memperpanjang kebohongan karena gaji pengajar, manajemen dan tim marketing terus dibayar per bulannya. Pada suatu titik, pemilik tidak kuat lagi menanggung gaji pengajar karena pemasukan dari pendaftar baru tidak cukup untuk membayar mereka. Opsi kebohongan lainnya adalah menunda kelas agar tidak keluar uang untuk gaji pengajar.
Oke hitungan bisnisnya gagal, bagaimana ane tahu model pendidikannya juga akan gagal?
Coba agan jawab pertanyaan berikut:
1. Apakah agan yakin bisa menguasai 11 bahasa dalam waktu 18 bulan?
2. Apakah agan yakin sistem belajar yang “fleksibel” seperti ini bisa membantu menguasai – jangankan 11 bahasa - satu bahasa asing aja deh?
Jika agan menjawab dengan jujur ana yakin agan ga bakal jadi korban (selain juga karna ga minat ato ga punya duitnya
)
Tanyakan pada pengajar bahasa dimanapun diseluruh dunia, berapa lama mereka habiskan untuk bisa menguasai satu bahasa asing dan bagaimana mereka memperoleh kemampuan itu?
Menguasai 11 bahasa dalam waktu 18 bulan adalah kemampuan yang hanya dimiliki manusia sejenis Superman. Bahkan lulusan FIB Universitas Indonesia sekalipun belum tentu menguasai satu bahasa asing yang dipelajarinya selama 3 tahun. Itupun sudah intensif, setiap minggu pasti ada setidaknya 6-8 jam pelajaran hanya untuk satu bahasa saja – plus harus disiplin karena jika agan bolos lebih dari 3x dalam satu semester maka keberadaan agan disana bisa terancam.

Berharap aja moga kasus semacam ini tidak terulang lagi. Sapa tau besok2 ada penipuan berkedok kuliah setahun langsung S-3 ato training bola sebulan di Jakarta dijamin masuk La Masia Barcelona
Kalo ada koreksi dari agan2 monggo ya...ini sumbernya
http://www.kaskus.co.id/thread/535a9...nter---jakarta
http://www.kaskus.co.id/thread/5352c...ursus-penipuan
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...di-mal-jakarta
http://bisnis.tempo.co/read/news/201...-Mal-Ikut-Naik
http://jurnalpatrolinews.com/2015/04...porkan-polisi/
credit picture:
worrylesswandermore.wordpress.com
Udah lama nih gan ane ga bikin trit, sekarang lagi mode tempur makanya sejam nulis tritnya kelar...hehehe

Btw ane jadi gregetan liat berita penipuan berkedok lembaga pendidikan. Bukan cuma gregetan mau jitakin penipunya, tapi juga korbannya. Lah knp gan, orang udah ditipu masih dijitakin?

Iyalah ane gregatan gans, coba bayangin, dulu penipuan model sekolah internasional udah pernah, bayar mahal2 biar keren sekolahnya di "Riverside International School" eh gataunya malah beneran sekolah pinggir kali

Sekarang ada lagi, mau jago banyak bahasa tapi masuk kelas bisa seenaknya, maunya harga murah meriyah lagi!

Ini penjelasan ane...
Sekitar bulan Agustus tahun lalu, ane prnah dihampiri oleh tim marketing salah satu lembaga tersangka penipuan tersebut di Blok M Mall. Persis seperti keluhan korban penipuan lainnya, tim marketingnya bicara panjang lebar tentang keunggulan lembaganya yang menawarkan paket “all-you-can-eat” alias bayar satu untuk semua bahasa. Dilihat dari cara penyampaiannya, jelas tim marketing ini hanya dibekali ilmu jualan tanpa peduli urusan pengajaran bahasa.
Sepulangnya ane coba melakukan perhitungan finansial dan menyadari perusahaan ini cepat atau lambat akan bangkrut. Sebagai orang yang pernah mengenyam pendidikan sastra dan ekonomi, ane tahu ini tidak akan berhasil, baik dari sisi pendidikan maupun bisnisnya.
Coba dihitung deh...
Kursus X menawarkan kursus 11 bahasa, bebas masuk kelas apa saja, kapan saja selama 18 bulan seharga Rp 8 jutaan. Artinya per bulan peserta hanya membayar Rp 450.000-an untuk 11 bahasa atau Rp 40ribu-an per bahasa per bulan.
Maka bisa dicatat bahwa pemasukan Kursus X dari 15 orang peserta cuma Rp 120 juta selama 18 bulan atau Rp 6,7 juta/bulan untuk 11 bahasa atau Rp 609 ribu/bulan per satu kelas bahasa. Masuk akal ga?

Anggaplah, gaji satu orang pengajar lokal Rp 5 juta/bulan, artinya Kursus X harus membayar Rp 5 juta x 11 orang (1 pengajar = 1 bahasa) dikali 18 bulan = Rp 990.000.000. Tolong dipahami, ini belum termasuk:
1. Biaya sewa gedung/mall. (biaya sewa ruang mall diluar CBD seperti Mal Kelapa Gading, Emporium Pluit Mal berkisar Rp 499ribu/m2/bulan. Artinya Kursus X harus membayar Rp 499ribu x 18 bulan x luas ruangan (misal 1000m2) = Rp 8.982.000.000
2. Service charge (listrik, kebersihan, keamanan dll rata-rata Rp 95ribu/m2/bulan atau Rp 1.710.000.000)
3. Instalasi interior ruangan, pembelian furnitur dan perlengakapan pendukung lainnya. Anggaplah biayanya Rp 2,5 juta/m2 termasuk jasa arsitek, maka totalnya adalah Rp 2,5 milyar untuk 1000m2.
4. Gaji manajemen, tim marketing
5. Gaji pengajar asing (kalau ada)
6. Biaya promosi lapangan. Fyi, biaya sewa tempat/buka booth pameran mall kelas atas seperti di Epicentrum Mall adalah 4 juta/hari belum termasuk PPN 10%. Kalikan ini dengan jumlah hari promosi (anggap 30 hari) maka biayanya = Rp 132.000.000
7. Biaya cetak materi promosi (brosur full colour ukuran A5 paling murah yang ane tahu Rp 750.000/6 rim atau Rp 250/lembar. Kalikan dengan 100 rim/50 ribu lembar saja sudah Rp 12.500.000. Itu juga baru satu image brosur)
Biaya diatas hanya memasukkan fixed cost alias biaya tetap, artinya biaya tersebut tetap harus dibayar tidak peduli berapa peserta yang mendaftar. Belum termasuk biaya variabel seperti buku pelajaran impor asli (bukan fotokopian) bisa mencapai Rp 250.000/buku.
Tanpa susah payah berhitung, ane yakin anak SMA juga langsung ngerti ini akal-akalan. Satu-satunya cara mencapai titik impas (break-even point) adalah mencari peserta sebanyak mungkin. BEP dari perhitungan sederhana ini adalah total pengeluaran (Rp 14.326.500.000 ) dibagi pemasukan per peserta (Rp 8.000.000) = 1790 orang .


Kolapsnya Kursus X pun tidak bisa dihindari karena mencari 1790 peserta adalah mission impossible. Itulah sebabnya, beberapa orang diimingi diskon besar agar mengikat kontrak belajar dalam waktu panjang. Hal ini dilakukan sekedar memperpanjang kebohongan karena gaji pengajar, manajemen dan tim marketing terus dibayar per bulannya. Pada suatu titik, pemilik tidak kuat lagi menanggung gaji pengajar karena pemasukan dari pendaftar baru tidak cukup untuk membayar mereka. Opsi kebohongan lainnya adalah menunda kelas agar tidak keluar uang untuk gaji pengajar.

Oke hitungan bisnisnya gagal, bagaimana ane tahu model pendidikannya juga akan gagal?
Coba agan jawab pertanyaan berikut:
1. Apakah agan yakin bisa menguasai 11 bahasa dalam waktu 18 bulan?
2. Apakah agan yakin sistem belajar yang “fleksibel” seperti ini bisa membantu menguasai – jangankan 11 bahasa - satu bahasa asing aja deh?
Jika agan menjawab dengan jujur ana yakin agan ga bakal jadi korban (selain juga karna ga minat ato ga punya duitnya

Tanyakan pada pengajar bahasa dimanapun diseluruh dunia, berapa lama mereka habiskan untuk bisa menguasai satu bahasa asing dan bagaimana mereka memperoleh kemampuan itu?
Menguasai 11 bahasa dalam waktu 18 bulan adalah kemampuan yang hanya dimiliki manusia sejenis Superman. Bahkan lulusan FIB Universitas Indonesia sekalipun belum tentu menguasai satu bahasa asing yang dipelajarinya selama 3 tahun. Itupun sudah intensif, setiap minggu pasti ada setidaknya 6-8 jam pelajaran hanya untuk satu bahasa saja – plus harus disiplin karena jika agan bolos lebih dari 3x dalam satu semester maka keberadaan agan disana bisa terancam.
Quote:


Berharap aja moga kasus semacam ini tidak terulang lagi. Sapa tau besok2 ada penipuan berkedok kuliah setahun langsung S-3 ato training bola sebulan di Jakarta dijamin masuk La Masia Barcelona

Kalo ada koreksi dari agan2 monggo ya...ini sumbernya
http://www.kaskus.co.id/thread/535a9...nter---jakarta
http://www.kaskus.co.id/thread/5352c...ursus-penipuan
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...di-mal-jakarta
http://bisnis.tempo.co/read/news/201...-Mal-Ikut-Naik
http://jurnalpatrolinews.com/2015/04...porkan-polisi/
credit picture:
worrylesswandermore.wordpress.com


nona212 memberi reputasi
1
2.6K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan