"Astagfirullah, kamu kalo bikin status jangan marah marah mulu dong"

"Astagfirullah, tuh suami doyang nya selingkuh terus"

"Astagfirullah, Jokowi minum sambil berdiri pake tangan kiri lagi"

"Astagfirullah, pasang foto profil atasnya krudung bawahnya kemana mana, nyadar neng"

"Astagfirullah, masa sih warung soto pak haji masih berjualan di saat orang lain sedang puasa ?"


Sering banget ane baca di media sosial, komentar komentar dengan penggunaan kalimat Astagfirullah yang bikin ane mengernyitkan dahi. Seperti kutipan kutipan yang ane tulis di atas, kalimat Astagfirullah digunakan untuk mengomentari keburukan orang lain, seolah olah yang memberikan komentar adalah orang yang suci dari kesalahan, sangat ironis.

Jika dilihat dari maknanya, arti kalimat Astaghfirullah hal adzim adalah Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Seharusnya kalimat Astagfirullah digunakan dan ditujukan untuk diri sendiri saat kita melakukan kesalahan ato dosa. Jadi jika digunakan untuk mengomentari keburukan orang lain, seolah olah yang berkomentar adalah orang yang suci, padahal kan belum tentu lebih baik dari orang yang dikomentari.


ini opini ane , CMIIW