Quote:
Jangan Sembarangan Memperbesar Ukuran Ban Sepeda Motor
Jakarta, Otomania - Modifikasi pelek atau ban dengan ukuran lebih lebar sudah lazim dilakukan sebagian besar biker. Demi penampilan sepeda motor lebih kakar, risiko yang ditimbulkan kerap dilupakan.
Perlu diketahui, memperbesar pelek atau ban sepeda motor sebenarnya tidak dianjurkan untuk kendaraan yang digunakan sehari-hari. Selain menjadi berkurang tingkat kenyamanannya, juga punya risiko lebih besar.
"Sebenarnya kalau ukuran ban bawaan pabrik itu sudah dihitung matang oleh insinyurnya, jadi sangat disesuaikan dengan kebutuhan mesin, optimalisasi dan fungsi kendaraan. Maka dari itu, mengubah ukuran ban pastinya akan berubah performanya," ujar Ariawan Wijaya pemilik bengkel custom Baru Motor Sport (BMS) kepada Otomania, Selasa (28/7/2015).
Ari menambahkan kalaupun ingin dirubah ukuran bannya, sebaiknya tidak terlalu jauh dari standar. Ari mencontohkan pada Kawasaki Ninja 250, di mana standar lebar pelek depan 2,75 inci dengan ukuran ban 110 mm, kemudian ban belakang 3,50 inci dengan ban 130 mm. Jika ban dengan ingin diperbesar bisa tetap mempertahankan pelek standar, maksimalnya hanya naik satu level, untuk depan bisa menggunakan ban ukuran 120 mm, sedangkan untuk ban belakang memakai 150 mm.
"Jika ban diperbesar tanpa memperhitungkan idealnya, maka bentuk karet akan berubah menjadi seperti donat, menapaknya jadi tidak enak . Karena ban yang dibuat lebih lebar tanpa juga ikut merubah pelek, membuat ban lebih tinggi bukan melebar ke samping, jadi akan berbahaya," ujar Ari.
Untuk itu, lanjut Ari, perhitungkan baik-baik kala akan mengganti ban sepeda motor menjadi lebih besar, karena bukan hanya akan membuat berkendara menjadi tidak nyaman, tapi juga akan membahayakan saat berkendara di jalan. Kalaupun ingin diperbesar, ubah juga ukuran pelek agar lebih sesuai.
"Iya jelas berbahaya, karena handling jadi tidak bisa maksimal, apalagi saat menikung, akan rentan kehilangan traksi. Selain itu memang penggunaan bahan bakar akan semakin boros, karena bobot ban berukuran lebih besar, apalagi kalau pelek juga diganti," ujar Ariawan.
Namun, Ari menuturkan, perubahan ban menjadi lebih besar seperti ini sangat dihalalkan dalam dunia modifikasi, karena sepeda motor yang digunakan bukan untuk menunjang aktivitas sehari-gari. Selain itu, ubahan dilakukan lebih ke arah hobi.
paling kesel kl pas hujan/habis hujan di depan ada motor bannya gede pas hujan + ga ada spakbor airnya muncrat ke muka.sialan!.kanlpotnya racing lagi di pasang ke atas nembak ke muka orang di belakang.
insinyur butuh waktu 5th belajar desain ban, pelek, perbandingan gigi, gear n rantai .alay cuma butuh 1 jam buat ganti, alasan ga enak.ga enaknya di mana ?.ban standar lebih tinggi n tebal di desain untuk segala kondisi jalan.sudah di hitung perbandingan ukuran rantai n gigi tapi alay langsung ganti cuma buat keren.apanya yg keren kl begini?
yg ini malah pakai ban kekecilan
matic pakai ban besar ?
berat n boros, cvt vepat rusak
pasti alasannya hobi, susah debat kl sudah jadi hobi