Quote:
Ratusan Warga Jatinegara Keluhkan Pencairan KJP yang Berbelit
JAKARTA, KOMPAS.com -
Ratusan warga yang hendak mengurus proses pencairan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Bank DKI yang berlokasi di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (28/7/2015), merasa kecewa. Warga mengeluhkan proses pencairan yang berbelit-belit.
Sebagian besar warga yang hendak membelanjakan dana KJP untuk peralatan sekolah anak kecewa karena mereka hanya dapat belanja peralatan sekolah anak di Senayan. Warga keberatan karena lokasinya jauh.
Sebagian warga mengaku
sudah pergi ke Senayan tetapi ditolak berbelanja di sana karena tidak memiliki "kartu ATM" KJP Bank DKI.
Salah satu warga Kampung Melayu, Jatinegara, Popi (36), harus gigit jari karena belum memiliki kartu dari Bank DKI tersebut. Ia berpikir, dengan membawa buku rekening, maka dia dapat berbelanja peralatan sekolah di Senayan.
"
Kemarin ke Senayan hanya bawa buku. Ternyata di sana yang boleh belanja hanya yang punya kartu ATM KJP saja. Hari ini saya coba ngurus ke Bank DKI sini, tapi enggak bisa ngurus ATM ternyata," kata Popi di kantor kecamatan, Selasa (28/7/2015).
Pihak Bank DKI di kantor kecamatan rupanya belum dapat membuatkan ATM bagi warga. Warga hanya diberi slip penarikan agar dapat menukar belanjaan di Senayan. Namun, cara ini ternyata membuat warga tidak merasa puas. Warga khawatir, slip penarikan itu akan ditolak lagi.
"
Saya begini mau pulang saja, dari pada ke Senayan ditolak lagi," ujar Popi.
Warga yang memiliki ATM KJP, Yun (46), juga kecewa dengan layanan penukaran KJP. Wanita yang telah memiliki ATM itu ternyata juga tidak dapat menggunakannya untuk berbelanja peralatan sekolah di Senayan lantaran kartunya disebut belum aktif.
"
Saya ke sini mau menanyakan buat mengaktifkan ATM, tetapi di sini katanya enggak bisa, mesti sama orang pusatnya (Bank DKI)," ujar warga Cipinang, Jatinegara tersebut.
Sebagian besar warga yang datang merasa bingung. Sebab, mereka kebanyakan hanya memiliki buku rekening, tidak memiliki kartu ATM. Warga sempat berharap pihak Bank DKI di kantor Kecamatan Jatinegara dapat mencairkan dana tunai.
Namun, pihak kecamatan menyatakan bahwa tidak ada pencairan tunai bagi warga. Warga tetap hanya dapat menggunakan dana KJP yang ada di rekening untuk transaksi non-tunai di Senayan.
"Di sini tidak ada pencairan. Silakan ke Senayan. Di sana juga bukan pencairan, melainkan untuk alat-alat sekolah. Bagi yang tidak punya ATM, pihak Bank DKI di sini juga enggak ada jawaban," ujar seorang petugas Satpol PP kepada warga.
Pihak Bank DKI sempat memberikan slip kuning bertuliskan Rp 600.000 agar dapat belanja di Senayan. Tetapi, warga tak puas karena khawatir akan ditolak belanja lagi di Senayan. Karena tak menemui kepastian, sebagian warga kemudian memilih pulang.
"Kalau begini sudah main oper-operan, tidak jelas," ujar Popi.
kompas
Nah loh, ternyata bukan alasan harga buku lebih mahal dari pasaran Ahok marah2.... Ternyata urus KJPnya berbelit2 dan susah! Udah jelas harga buku di sana DISKON KHUSUS PEMEGANG KJP! Tapi KJP ga bisa dipake, ditolak, gimana bisa lebih murah? Jelaslah dapet harga normal yg lebih mahal... Tapi koq marah2nya ke pameran sih hok?
Trus Ahok katanya kirim mata2 buat cek harga buku di sana, tapi koq ga bisa ngecek ada kejadian kek gini yah? Bego amat nih mata2 Ahok! Pasti orang2 dari Ahok Center ama Teman Ahok yg cuma makan gaji buta lagi, kerja asal, hasil asal, laporan juga asal, akhirnya bacot Ahok juga ngasal
Gimana mau dapet harga lebih murah kalo kartu KJP aja ga bisa dipake HOKKKK????