Kaskus

News

t0bingAvatar border
TS
t0bing
manfaat puasa syawal
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gizi klinik dari Universitas Indonesia, Rita Ramayulis, mengatakan kenaikan berat badan pasca Lebaran sebagai hal lumrah. Namun, di beberapa kasus, muncul gangguan pada tubuh. Untuk mengatasinya, dia menyarankan melakukan detoksifikasi. Ada banyak detoks yang bisa menjadi pilihan, tergantung kebutuhan tubuh. "Bagusnya konsultasi dulu dengan ahli gizi untuk mengetahui apa yang berlebih dalam tubuh," katanya, seperti ditulis Koran Tempo, Senin, 27 Juli 2015.

Rita mencontohkan, jika penyebabnya kekurangan mikronutrien karena jarang mengkonsumsi buah saat libur lebaran lalu, bisa melakukan detoks jus. Caranya, setiap hari selama 8 jam, tubuh hanya mengkonsumsi jus buah. Lain lagi jika masalahnya adalah kekurangan cairan. Tubuh bisa melakukan detoks air putih selama sampai 8 jam per hari. Menurut dia, cara ini juga efektif untuk mengurangi nafsu makan yang berlebihan. "Misalnya biasanya makan berlebihan di malam hari, maka mulai detoks di sore hari agar makan menjadi terkontrol," katanya. Menurut dia, racun dalam tubuh pun terbatu keluar dengan mengkonsumsi air putih seperti ini.� �

Detoksifikasi, Rita melanjutkan, juga bisa dilakukan sambil berpuasa Syawal. Puasa enam hari yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW ini bisa membuat tubuh lebih bugar dan berat badan menjadi ideal. Rita memberi tips supaya hasilnya optimal.

Bagi waktu makan menjadi empat, yakni berbuka, malam, selingan, dan sahur. Kuncinya, tak boleh makan berlebihan. “Jangan sampai lambung penuh, nanti detoksnya tak sempurna,” kata dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II ini.





Untuk makanan berbuka, Rita melanjutkan, bisa mengkonsumsi karbohidrat sederhana, tapi dengan jumlah yang sesuai. Seperti minuman manis yang mengandung gula pasir, gula aren, madu, kurma, atau justru jus buah. Usai salat magrib, baru dilanjutkan dengan makan malam. Pilih makanan yang mengandung gizi lengkap, yakni makanan pokok dengan karbohidrat kompleks, protein hewani atau nabati, sayur, buah. Perlu diperhatikan juga untuk mengkombinasikan antara makanan yang digoreng dengan yang diolah tanpa minyak atau menggunakan sedikit minyak.

Sedangkan makanan selingannya mengandung sumber karbohidrat komplek dan sederhana. Prinsipnya mudah cerna untuk memenuhi kebutuhan energi yang� belum terpenuhi saat makan malam dan sahur. Jika prinsip ini bisa dilakukan, tak hanya melakukan ibadah, tubuh juga merasakan manfaatnya.
0
648
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan