Kaskus

News

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
FIFA Sebaiknya Dipimpin Wanita dan Bukan dari Eropa
FIFA Sebaiknya Dipimpin Wanita dan Bukan dari Eropa

TEMPO.CO,Genewa- Penasihat urusan olah raga Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan pengganti Presiden Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Sepp Blatter, yang telah mengundurkan diri terkait skandal suap dan korupsi di badan sepak bola itu, sebaiknya dari luar Eropa, dan akan lebih fantastis kalau seorang wanita. Hal itu dinyatakan Penasihat Khusus bidang Olahraga untuk Pembangunan dan Perdamaian, Wilfried Lemke, di Genewa, Swiss, Rabu, 22 Juli 2015.

“Dari sudut pandang pribadi saya, akan lebih baik kalau dia (presiden baru FIFA) bukan dari Eropa,” kata Lemke. “Semua orang harus memiliki rasa yang sama bahwa kita sama-sama dalam satu organisasi yang sangat, sangat besar sebagaimana FIFA.

”FIFA pada Senin lalu mengumumkan akan membentuk Satuan Tugas untuk menyusun rencana reformasi guna menjawab krisis terburuk dalam 111 tahun sejarah FIFA. Badan Sepak Bola Dunia ini akan memilih pengganti Blatter pada Februari mendatang. Blatter yang bersal dari Swiss membantah telah terlibat korupsi apa pun di FIFA.

Menurut Lemke, reformasi itu termasuk pembatasan masa jabatan presiden dan pengurus FIFA, perubahan sistem pemilihan tuan rumah penyelenggara Piala Dunia. Hal itu menurut dia dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan kekuatan antar benua. Di atas semua hal itu ia melihat keterbukaan sebagai hal terpenting untuk dilakukan FIFA.

Sejumlah federasi sepak bola mengeluhkan dominasi Eropa secara historis di badan sepak bola dunia itu. “Untuk perubahan yang sesungguhnya di FIFA, pengganti Blatter harus seorang wanita,” tegas Lemke. “Mengapa tidak seorang wanita, dunia ini akan menjadi sesuatu yang fantastis, kalau federasi olahraga terbesarnya dipimpin seorang wanita? Ini bakal menjadi (Ide) sangat pintar.”

FIFA Bersiap Gelar Voting Cari Pengganti Blatter

FIFA Sebaiknya Dipimpin Wanita dan Bukan dari Eropa

TEMPO.CO,Jakarta- Para pemimpin badan sepak bola dunia FIFA berkumpul di markas mareka di Zurich, Senin, untuk menetapkantanggal pemungutan suara bagi pengganti Presiden Sepp Blatter.

Blatter dan pejabat tinggi FIFA dari seluruh dunia memulai pertemuan eksekutif yang lain dari biasanya untuk menetapkan tanggal kongres saat mereka akan memilih pemimpin baru mereka. Dalam pertemuan itu juga dibahas rencana awal reformasi sebagai tindak lanjut atas skandal korupsi yang mengguncang FIFA.

Blatter dan Sekjen FIFA Jerome Valcke akan mengumumkan pada media kapan kongres tersebut dijalankan, itu akan menjadi kemunculan pertamanya di depan pers sejak pernyataan dirinya mundur dari FIFA.

Organisasi tersebut mulai terguncang sebelum kongresnya pada Mei, ketika tujuh pejabat termasuk diantaranya Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb ditangkap saat fajar di salah satu hotel bintang lima di Zurich.

Di New York, Webb mengaku tidak bersalah atas tuduhan pemerasan, pencucian uang, dan penipuan. Ia kemudian dibebaskan setelah membayar uang jaminan 10 juta dolar AS.

Saat ini FIFA sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan otoritas Swiss, serta menghadapi tekanan dari sponsor papan atas seperti Coca Cola dan McDonalds yang menuntut perubahan mendasar atas kinerja FIFA.

FIFA sendiri meyakinkan bahwa mereka sedang berusaha melakukan reformasi secara seriusdan bekerjasama dengan pihak berwajib, namun banyak kritikus sepak bola mengaku skeptis FIFA benar-benar bisa berbenah kecuali pria yang sejak 1998 memimpin badan dunia itu diganti.

Blatter terpilih kembali untuk masa jabatannya yang kelima pada kongres tersebut, namun pada 2 Juni lalu mengumumkan bahwa dirinya menyerahkan mandat pada Kongres Pemilihan Luar Biasa yang kemungkinan besar akan digelar antara Desember hingga Februari mendatang.

Pria 79 tahun itu berulang kali mengatakan dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi menjadi presiden FIFA, namun ia juga telah mengingkari janji ketika menyatakan bahwa pemilihan tahun 2011 merupakan yang terakhir diikutinya dan ternyata ia berubah pikiran dengan masih menjabat hingga pertengahan tahun ini.

Dengan peraturan FIFA yang menyatakan bahwa kandidat presiden harus mengumumkan visidan misi mereka selama empat bulan menjelang pemungutan suara, maka masyarakat akan dengan mudah memfokuskan diri pada kandidat yang sungguh-sungguh berniat menjalankan pekerjaan paling berat di persepakbolaan dunia.


Pangeran Yordania, Ali bin Al Hussein yang dikalahkan Blatter pada pemilihan Mei lalu belum terindikasi akan mencalonkan dirinya kembali. Sementara itu Presiden UEFA Michel Platini juga belum dipastikan ikut dalam ajang perebutan posisi presiden FIFA. Demikian laporan Reuters.

Konferensi Pers FIFA, Blatter Dipermalukan Komedian Inggris

TEMPO.CO,Zurich - Komedian dariInggris, Simon Brodkin, mempermalukan Presiden FIFA, Sepp Blatter, dalam konferensi pers pemimpin badan sepak bola dunia itu di Zurich, Swiss, hari ini, Senin 20 Juli 2015. Brodkin mengacaukan konferensi pers tersebut dengan tiba-tiba maju ke depan mintar tempat Blatter akan mengadakan konferensi pers.

Dengan mengenakan lencana bendera Korea Utara di saku baju jas yang dikenakannya, Brodkin bertindak seolah-olah seorang pesulat dan tiba-tiba menghaburkan belasan uang dolar Amerika Serikat yang melayang-layang dan beberapa di antaranya mengenai muka Blatter. “Ini untuk Korea Utara 2026,” kata komedian itu sebelum para petugas keamanan meringkusnya dari depan mimbar konferensi pers.

Tindakan mengagetkan dari Brodkin mencuatkan kesan sindiran atas derasnya dugaan praktek korupsi yang dilakukan pengurus FIFA dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia dan kini sejumlah skandal korupsi memaksa Blatter tidak meneruskan jabatannya sebagai presiden FIFA yang kelima kalinya.

Blatter yang segera meninggalkan ruangan kemudian muncul lagi dengan tenang. “Saya mesti meninggalkan ruangan karena harus membersihkan diri dulu (dari uang dolar yang disebar Brodkin),” kata Blatter.

Konferensi pers itu berkaitan dengan persiapan Blatter melepas jabatannya di FIFA. Dan, Badan Sepak Bola Dunia ini mulai berpacu dengan waktu untuk menyiapkan pengganti presiden mereka, Blatter, yang terkena kasus skandal korupsi. Mereka sudah menyatakan pemilihan presiden FIFA yang baru –untuk menggantikan Blatter yang tak akan meneruskan masa kepemimpinan yang kelima kali- pada 26 Februari 2016.

Pengumuman pemilihan presiden FIFA yang baru pada awal tahun depan tersebut muncul setelah Presiden Badan Sepak Bola Eropa, Michel Platini, semakin mendapatkan dukungan untuk menggantikan Blatter. Para kandidat presiden FIFA yang baru akan diumumkan oleh badan sepak bola dunia ini pada 26 Oktober 2015.

Sebelum FIFA mengumumkan soalpemilihan presiden yang baru pada26 Februari 2016 itu, mantan bintang tim nasional Prancis dan Juventus, Platini, 60 tahun, yang kini menjabat presiden Asosiasi Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA), menurut kantor berita BBC,telah diminta oleh mayoritas para pemimpin badan sepak bola dunia untuk mencalonkan diri sebagai presiden Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang baru.

Platini dikabarkan telah memiliki jaminan dukungan dari konfederasinya sendiri UEFA, Asia, Amerika Selatan, dan Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. Tapi, Platini belum memustuskan apakah ia menerima dukungan dan memustukan mencalonkan diri untuk menjadi presiden FIFA menggantikan Sepp Blatter. Adapun Blatter, bos FIFA sekarang, mengatakan pada 2 Juni 2015 bila ia akan mengundurkan diri dan menyerukan reformasi perbaikan manajemen di badan sepak bola dunia itu.Blatter, pria asal Swiss berusia 79 tahun, terpilih sebagai presiden FIFA kelima kalinya pada Kongres FIFA di markasnya, Zurich, Swiss, pada 29 Mei 2015. Tapi, 4 hari kemudian, Blatter mengumumkan niatnya untuk melepas jabatannya setelah terjadi penyelidikan dua kasus korupsi di organisasi yang dipimpinnya itu. Mantan kandidat presiden FIFA, Pangeran Ali bin al-Hussein, yang kalah dari Blatter pada pemilihan Mei 2015, meminta Blatten untuk segera melepaskan jabatannya. "Rencana pengunduran diri Presiden Blatter tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Ia harus pergi sekarang,” kata Alin bin Al-Hussein.

"Ia tidak boleh diijinkan untuk merencanakan siapa penggantinya dan mengatur proses seleksi. Pemimpin sementara yang independen harus ditunjuk untuk mengatur proses seleksi dan melakukan reformasi seperti yang sudah didiskusikan dalam pemilihan,” Alin bin Al-Hussein melanjutkan.

Source : http://m.tempo.co/read/news/2015/07/...kan-dari-eropa & http://m.tempo.co/read/news/2015/07/...gganti-blatter & http://m.tempo.co/read/news/2015/07/...median-inggris

Wanita pimpin FIFA, boleh juga ya, gimana klo yg ini :

FIFA Sebaiknya Dipimpin Wanita dan Bukan dari Eropa

Loretta Lync
emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh aghilfath 22-07-2015 23:16
0
1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan