Merdeka.com - Warga Mamela dan Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Utara, Maluku, terlibat bentrok, Minggu (19/7) malam. Bentrokan antara kedua desa ini bermula dari penembakan oleh warga Morella terhadap warga Mamela.
Akibat penembakan tersebut warga Mamela dikabarkan meninggal dunia.
"Itu masyarakat dari Mamela ditembak, meninggal, kemudian pelakunya dicari, pelakunya tertangkap oleh polisi. Begitu mau dibawa tersangkanya ini dihadang oleh masyarakat, sehingga terjadi bentrok di situ," Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Jaksel, Senin (20/7).
Di tengah perlawanan tersebut, katanya, petugas mencoba menjadi penengah. Namun, petugas malah menjadi korban penembakan serta pelemparan bom rakitan oleh warga yang tengah beradu.
"Ada polisi yang kena tembak dan kena bom juga, sehingga ada 1 anggota Brimob yang meninggal," ujar Badrodin.
Selain 1 anggota Brimob yang meninggal, 2 orang anggota Polri juga mengalami luka-luka termasuk Kapolres. Dirinya mengaku sudah memerintahkan Kepolisian setempat untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut.
"Tentu saya sudah perintahkan, siapapun pelakunya ditindak," tutup Badrodin.
http://m.merdeka.com/peristiwa/bentr...m-rakitan.html
_________________
Quote:
Anggota Brimob tewas, Kapolri minta pelempar bom di Ambon ditangkap
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menginstruksikan Polda Maluku bersama Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengusut tuntas pelaku pelemparan bom rakitan yang mengakibatkan satu anggota Brimob meninggal dunia.
"Pelakunya harus diusut karena insiden itu menyebabkan satu anggota Brimob meninggal dunia dan dua anggota Polri lainnya mengalami luka-luka, termasuk Kapolres Ambon, AKBP Komaruz Zaman," kata Kapolri di Ambon, dilansir Antara, Senin (20/7).
Penegasan Kapolri disampaikan usai melayat jenazah Brigadir Faisal Lestaluhu beserta keluarga korban di rumah duka, Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah.
Kapolri dalam kunjungan singkatnya juga memberikan penghargaan kepada Almarhum berupa kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Briptu anumerta ketika melakukan tugas pengamanan bentrokan antara warga Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah sejak Minggu, (19/7).
Bentrokan dipicu penemuan jasad Arsyad Malawat (40), di dalam hutan. Kemudian Kapolres berupaya membawa satu tersangka berinisial JS yang diduga sebagai pelaku pembacokan Almarhum Arsyad Malawat, tetapi dihadang warga setempat yang tidak rela dengan penangkapan tersebut.
Warga kemudian sengaja membarikade jalan untuk menghalangi iring-iringan mobil Kapolres dan Komandan Kodim Pulau Ambon, dan upaya itu juga disertai pelemparan bom rakitan sehingga melukai Kapolres dan satu anak buahnya.
Sedangkan satu anggota Brimob Polda Maluku akhirnya meninggal dunia akibat terkena serpihan bom rakitan di tubuhnya. Insiden Mamala-Morela juga mengakibatkan sekitar tujuh orang warga mengalami luka-luka.
Guna mengantisipasi pertikaian ini semakin berlarut-larut, Polres Ambon dan PP Lease telah menambah kekuatan aparat keamanan di sana yang terdiri dari 40 anggota Polres, satu peleton Brimob, serta dua satuan setingkat kompi (SSK) TNI-AD dari Yon 732 dan 733/Kabaresi.
http://m.merdeka.com/peristiwa/anggo...ditangkap.html
________________
Ikut berduka untuk anggota yang gugur dalam bertugas 
Semoga segera dapat ditangkap pelaku dan kelompoknya.