- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ratusan aparat masih berjaga di lokasi bentrok Ambon


TS
okell
Ratusan aparat masih berjaga di lokasi bentrok Ambon
Gue malas bikin thread sebenarnya
Tapi akhir2 ini BP udah penuh sampah sara
Dan memuat berita gak croscek dl
http://m.metrotvnews.com/read/2015/07/20/149064/ratusan-aparat-masih-berjaga-di-lokasi-bentrok-ambon
banyak yg nebar minyak
Tapi akhir2 ini BP udah penuh sampah sara
Dan memuat berita gak croscek dl
Quote:
Metrotvnews.com, Ambon: Ratusan aparat gabungan dari Polri dan TNI masih berjaga di Desa Mamala dan Desa Morela, Maluku Tengah, Maluku, hingga malam ini. Penjagaan ini dilakukan untuk mencegah bentrok susulan terjadi di kedua desa yang bertetangga itu.
Aparat tersebut berasal dari Polres Pulau Ambon, Brimob Polda Maluku, prajurit Yonif 733 Raider, dan prajurit Yonif 731 Kabaresi.
Sementara itu, seorang anggota Brimob Polda Maluku, Briptu Fitri Herodes, yang menjadi korban pelemparan bom, masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Maluku, Kota Ambon.
Sedangkan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Komaruz Zaman, yang juga menjadi korban pelemparan bom, tetap melaksanakan tugas seperti biasa. Kapolres mengalami luka lecet di pelipisnya akibat serpihan bom.
Sejumlah korban dari warga sipil juga masih dirawat di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RSU Dokter Haulussy Ambon.
Bentrokan antara warga Desa Mamala dan Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, Maluku, terjadi pada Minggu malam, 19 Juli. Anggota Brimob Polda Maluku, Bripda Faisal Hakim Lestaluhu tewas saat bertugas mengamankan bentrokan itu.
Faisal tewas terkena serpihan bom. Saat itu korban bersama Kapolres Pulau Ambon AKBP Komaruz Zaman dan puluhan anggota kepolisian dan TNI hendak menangkap warga yang diduga terlibat penembakan. Namun, sebuah bom meledak dan serpihannya mengenai Faisal. Ledakan bom juga melukai seorang anggota Brimob dan Komaruz.
Aparat tersebut berasal dari Polres Pulau Ambon, Brimob Polda Maluku, prajurit Yonif 733 Raider, dan prajurit Yonif 731 Kabaresi.
Sementara itu, seorang anggota Brimob Polda Maluku, Briptu Fitri Herodes, yang menjadi korban pelemparan bom, masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Maluku, Kota Ambon.
Sedangkan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Komaruz Zaman, yang juga menjadi korban pelemparan bom, tetap melaksanakan tugas seperti biasa. Kapolres mengalami luka lecet di pelipisnya akibat serpihan bom.
Sejumlah korban dari warga sipil juga masih dirawat di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RSU Dokter Haulussy Ambon.
Bentrokan antara warga Desa Mamala dan Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, Maluku, terjadi pada Minggu malam, 19 Juli. Anggota Brimob Polda Maluku, Bripda Faisal Hakim Lestaluhu tewas saat bertugas mengamankan bentrokan itu.
Faisal tewas terkena serpihan bom. Saat itu korban bersama Kapolres Pulau Ambon AKBP Komaruz Zaman dan puluhan anggota kepolisian dan TNI hendak menangkap warga yang diduga terlibat penembakan. Namun, sebuah bom meledak dan serpihannya mengenai Faisal. Ledakan bom juga melukai seorang anggota Brimob dan Komaruz.
http://m.metrotvnews.com/read/2015/07/20/149064/ratusan-aparat-masih-berjaga-di-lokasi-bentrok-ambon
Quote:
Metrotvnews.com, Ambon: Warga Desa Mamala dan Desa Morela Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Minggu 19 Juli 2015 malam terlibat bentrokan.
Bentrokan menyebabkan seorang warga benama Arsad Malawat, 40, dan seorang anggota Brimob Polda Maluku, Bripda Faisal Lestaluhu tewas, dan sejumlah warga lainnya terluka.
Bentrokan yang terjadi sekitar 40 kilometer (Km) dari pusat Kota Ambon itu dipicu penemuan jasad Arsad di hutan perbatasan kedua desa pada Minggu sore. Arsad ditemukan tewas tertembak dan luka sayatan. Buntutnya terjadi konsentrasi massa di antara kedua desa, sehingga bentrokan pecah.
Puluhan aparat gabungan dari kepolisian dan TNI yang dimpimpin Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease AKBP Komaruz Zaman, mendatangi Desa Morela mencari seorang warga yang diduga menjadi pelaku penembakan Arsad. Namun, rombongan Kapolres dihadang warga dengan barikade jalan-jalan di desa itu.
Tak lama setelah itu, terjadi pelemparan batu terhadap rombongan Kapolres, disertai empat kali bunyi ledakan bom. Akibatnya Bribda Faisal tewas karena terkenah serpihan bom di bagian selengkangan. Kemudian terdengar rentetan tembakan dari aparat keamanan.
Selain menewaskan Bribda Faisal, Kapolres terluka terkena serpihan bom di bagian tangan, dan mengalami luka robek pada pelipis sebelah kiri karena terjatuh saat ledakan. Selain Kapolres, anggota Brimob Polda Maluku, Briptu Fitri Herodes juga mengalami luka robek pada leher sebelah kanan. Sementara, tujuh warga lainnya juga mengalami luka-luka akibat terkena tembakan.
Bentrokan menyebabkan seorang warga benama Arsad Malawat, 40, dan seorang anggota Brimob Polda Maluku, Bripda Faisal Lestaluhu tewas, dan sejumlah warga lainnya terluka.
Bentrokan yang terjadi sekitar 40 kilometer (Km) dari pusat Kota Ambon itu dipicu penemuan jasad Arsad di hutan perbatasan kedua desa pada Minggu sore. Arsad ditemukan tewas tertembak dan luka sayatan. Buntutnya terjadi konsentrasi massa di antara kedua desa, sehingga bentrokan pecah.
Puluhan aparat gabungan dari kepolisian dan TNI yang dimpimpin Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease AKBP Komaruz Zaman, mendatangi Desa Morela mencari seorang warga yang diduga menjadi pelaku penembakan Arsad. Namun, rombongan Kapolres dihadang warga dengan barikade jalan-jalan di desa itu.
Tak lama setelah itu, terjadi pelemparan batu terhadap rombongan Kapolres, disertai empat kali bunyi ledakan bom. Akibatnya Bribda Faisal tewas karena terkenah serpihan bom di bagian selengkangan. Kemudian terdengar rentetan tembakan dari aparat keamanan.
Selain menewaskan Bribda Faisal, Kapolres terluka terkena serpihan bom di bagian tangan, dan mengalami luka robek pada pelipis sebelah kiri karena terjatuh saat ledakan. Selain Kapolres, anggota Brimob Polda Maluku, Briptu Fitri Herodes juga mengalami luka robek pada leher sebelah kanan. Sementara, tujuh warga lainnya juga mengalami luka-luka akibat terkena tembakan.
Quote:
Metrotvnews.com, Ambon: Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menegaskan sudah menangkap pelaku penembakan warga Mamala yang menjadi pemicu bentrokan hingga menewaskan anggota Brimob, di Ambon, Maluku.
"Kami sudah menangkap pelakunya. Kami juga sedang mengusut kasus penembakan dan peledakan bom yang menewaskan Bripda Faisal serta seorang anggota Brimob lain yang terluka," kata Badrodin, saat melayat Faisal, di Maluku, Ambon, Senin (20/7/2015).
Kapolri didampingi Kapolda Maluku Brigjen Murad Ismail melayat ke rumah duka di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu. Kapolri menemui kedua orang tua korban dan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Faisal.
Ibu korban sempat pingsan saat kapolri melihat jenazah anaknya. Korban adalah anak sulung di keluarga ini dan belum menikah. Kapolri meminta keluarga tabah, sabar, dan ikhlas atas peristiwa ini.
Anggota Brimob Polda Maluku, Bripda Faisal Hakim Lestaluhu tewas saat bertugas mengamankan bentrokan antara warga Desa Mamala dan Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, Maluku, Minggu malam, 19 Juli.
Faisal tewas terkena serpihan bom. Saat itu korban bersama Kapolres Pulau Ambon AKBP Komaruz Zaman dan puluhan anggota kepolisian dan TNI hendak menangkap warga yang diduga terlibat penembakan. Namun, sebuah bom meledak dan serpihannya mengenai Faisal. Ledakan bom juga melukai seorang anggota Brimob dan Komaruz.
"Kami sudah menangkap pelakunya. Kami juga sedang mengusut kasus penembakan dan peledakan bom yang menewaskan Bripda Faisal serta seorang anggota Brimob lain yang terluka," kata Badrodin, saat melayat Faisal, di Maluku, Ambon, Senin (20/7/2015).
Kapolri didampingi Kapolda Maluku Brigjen Murad Ismail melayat ke rumah duka di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu. Kapolri menemui kedua orang tua korban dan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Faisal.
Ibu korban sempat pingsan saat kapolri melihat jenazah anaknya. Korban adalah anak sulung di keluarga ini dan belum menikah. Kapolri meminta keluarga tabah, sabar, dan ikhlas atas peristiwa ini.
Anggota Brimob Polda Maluku, Bripda Faisal Hakim Lestaluhu tewas saat bertugas mengamankan bentrokan antara warga Desa Mamala dan Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, Maluku, Minggu malam, 19 Juli.
Faisal tewas terkena serpihan bom. Saat itu korban bersama Kapolres Pulau Ambon AKBP Komaruz Zaman dan puluhan anggota kepolisian dan TNI hendak menangkap warga yang diduga terlibat penembakan. Namun, sebuah bom meledak dan serpihannya mengenai Faisal. Ledakan bom juga melukai seorang anggota Brimob dan Komaruz.
Quote:
Metrotvnews.com, Ambon: Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mendatangi rumah polisi yang tewas setelah bentrokan di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Keluarga almarhum pun menyambut kedatangan Kapolri.
Kapolri mendatangi sebuah rumah di Desa Ulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (20/7/2015) pagi. Kapolri mengungkapkan belasungkawa pada keluarga terkait kematian Bripda Faisal Lestaluhu kemarin malam.
"Saya menyampaikan belasungkawa. Semoga keluarga tetap kuat, sabar, dan ikhlas melepas kepergian almarhum," kata Kapolri sebelum meninggalkan rumah duka dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.
Keluarga berencana mengebumikan Bripda Faisal nanti sore di pemakaman setempat.
Bripda Faisal tewas setelah bentrokan terjadi antara warga Desa Mamala dan Desa Morela. Bentrokan pun mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Kejadian bermula warga menemukan jasad Arsad Malawat di perbatasan Desa Mamala dan Morela. Arsad ditemukan tewas dengan luka tembak dan sayatan. Temuan itu pun memicu konsentrasi massa di kedua desa dan berujung bentrokan.
Setelah bentrokan, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease AKBP Komaruz Zaman memimpin pasukan gabungan mendatangi Desa Morela. Kapolres mencari seorang warga yang diduga menembak Arsad.
Namun, sekelompok orang menghadang Kapolres. Mereka melempari batu ke arah rombongan Kapolres dan meledakkan bom. Bripda Faisal tewas terkena serpihan bom di bagian selangkangannya. Pasukan Kapolres pun melepaskan tembakan untuk meredakan kejadian tersebut.
Selain menewaskan Bripda Faisal, Kapolres terluka akibat serpihan bom di tangan dan luka robek pada pelipis kiri. Seorang anggota Brimob, Briptu Fitri Herodus pun luka robek di bagian leher kanan. Tujuh warga lain terkena tembakan.
(RRN)
Kapolri mendatangi sebuah rumah di Desa Ulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (20/7/2015) pagi. Kapolri mengungkapkan belasungkawa pada keluarga terkait kematian Bripda Faisal Lestaluhu kemarin malam.
"Saya menyampaikan belasungkawa. Semoga keluarga tetap kuat, sabar, dan ikhlas melepas kepergian almarhum," kata Kapolri sebelum meninggalkan rumah duka dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.
Keluarga berencana mengebumikan Bripda Faisal nanti sore di pemakaman setempat.
Bripda Faisal tewas setelah bentrokan terjadi antara warga Desa Mamala dan Desa Morela. Bentrokan pun mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Kejadian bermula warga menemukan jasad Arsad Malawat di perbatasan Desa Mamala dan Morela. Arsad ditemukan tewas dengan luka tembak dan sayatan. Temuan itu pun memicu konsentrasi massa di kedua desa dan berujung bentrokan.
Setelah bentrokan, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease AKBP Komaruz Zaman memimpin pasukan gabungan mendatangi Desa Morela. Kapolres mencari seorang warga yang diduga menembak Arsad.
Namun, sekelompok orang menghadang Kapolres. Mereka melempari batu ke arah rombongan Kapolres dan meledakkan bom. Bripda Faisal tewas terkena serpihan bom di bagian selangkangannya. Pasukan Kapolres pun melepaskan tembakan untuk meredakan kejadian tersebut.
Selain menewaskan Bripda Faisal, Kapolres terluka akibat serpihan bom di tangan dan luka robek pada pelipis kiri. Seorang anggota Brimob, Briptu Fitri Herodus pun luka robek di bagian leher kanan. Tujuh warga lain terkena tembakan.
(RRN)
banyak yg nebar minyak

0
1.6K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan