- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kerusuhan dan Pembubaran Shalat ied di Talikora Papua


TS
dnaevakuasi
Kerusuhan dan Pembubaran Shalat ied di Talikora Papua

Quote:

Kronologis Pembubaran Salat Ied di Tolikara Papua
Jum'at, 17 Juli 2015, 15:11 WIB
Jum'at, 17 Juli 2015, 15:11 WIB

VIVA.co.id - Salat Idul Fitri yang digelar di Karubaga, ibu kota Tolikara, Papua, pada Jumat pagi, 17 Juli 2015, diwarnai kericuhan, yakni aksi pelemparan oleh ratusan orang ke lokasi ibadah itu. Akibatnya jemaah muslim yang sedang menggelar salat ketakutan dan membubarkan diri.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, kronologi kejadian berawal dari imam salat Id mengumandangkan takbir pertama. Namun, tiba-tiba ratusan orang dari beberapa penjuru melempari jemaah yang sedang salat, sambil berteriak bubarkan.
Aparat keamanan dari kesatuan Brimob dan Yonif 756 yang melakukan pengamanan saat Idul Fitri itu, langsung mengeluarkan tembakan peringatan guna membubarkan massa yang melakukan pelemparan. Warga muslim yang salat kemudian memutuskan membubarkan diri.
Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Rudolf Patrige Renwarin, membenarkan peristiwa itu. Dia menceritakan saat umat muslim menggelar salat takbiran pertama, datang sekelompok orang berteriak melarang pelaksanaan salat. "Massa berteriak melarang salat Id di Tolikara," katanya.
Puluhan Ribu Narapidana Terima Remisi Idul Fitri
Masyarakat yang sedang melaksanakan salat ketakutan dan membubarkan diri dengan bersembunyi ke kantor Koramil dan pos tentara, tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun, selang sejam kemudian, sekelompok massa melakukan pelemparan ke arah Musala Baitul Mutaqin. Setelah itu massa membakar musala dan sebelas kios serta enam rumah.
Meski demikian, Patrige mengklaim, situasi Karibaga masih aman dan terkendali. "Situasi masih aman dan kondusif,” katanya.
Sebelumnya Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, memberikan jaminan keamanan untuk penyelenggaraan salat Id di Tolikara. Tapi masyarakat sama sekali tidak mengindahkannya
UPDATE
Quote:
Penjelasan Dirjen Bimas Kristen Soal Pembakaran Musala

Adrianus Mandey
Jum'at, 17 Juli 2015, 21:56 WIB
VIVA.co.id - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Oditha R Hutabarat, Jumat malam, 17 Juli 2015, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah terkait kericuhan salat Idul Fitri di Papua.
"Pertama, menghubungi ketua Sinode GIDI agar segera membuat surat penjelasan kronologi kejadian, sekaligus pernyataan permohonan maaf," kata Oditha, dalam pernyataan tertulisnya.
Oditha mengatakan ketua Sinode GIDI akan membuat surat permintaan maaf kepada umat Islam Indonesia, serta mengirimkannya melalui surat elektronik pada Dirjen Bimas Kristen.
Dia juga telah menghubungi Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII), persekutuan di mana GIDI menjadi anggotanya, agar bersama-sama melakukan langkah-langkah strategis.
Sementara itu, pada Sabtu, 18 Juli 2015, Dirjen Bimas Kristen dan PGI akan menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan, sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam.
Oditha menegaskan, umat Kristen sangat prihatin atas terjadinya gangguan salat Id dan pembakaran rumah ibadah di Karubaga, Tolikara, Papua. Hari yang sangat penting bagi umat Islam sedunia.
"Atas nama pemerintah, kami mohon maaf atas peristiwa yang melukai hati umat Muslim, yang adalah saudara-saudara kami sebangsa dan setanah air. Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan sesuai peraturan perundangan yang berlaku," tuturnya.

Adrianus Mandey
Jum'at, 17 Juli 2015, 21:56 WIB
VIVA.co.id - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Oditha R Hutabarat, Jumat malam, 17 Juli 2015, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah terkait kericuhan salat Idul Fitri di Papua.
"Pertama, menghubungi ketua Sinode GIDI agar segera membuat surat penjelasan kronologi kejadian, sekaligus pernyataan permohonan maaf," kata Oditha, dalam pernyataan tertulisnya.
Oditha mengatakan ketua Sinode GIDI akan membuat surat permintaan maaf kepada umat Islam Indonesia, serta mengirimkannya melalui surat elektronik pada Dirjen Bimas Kristen.
Dia juga telah menghubungi Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII), persekutuan di mana GIDI menjadi anggotanya, agar bersama-sama melakukan langkah-langkah strategis.
Sementara itu, pada Sabtu, 18 Juli 2015, Dirjen Bimas Kristen dan PGI akan menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan, sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam.
Oditha menegaskan, umat Kristen sangat prihatin atas terjadinya gangguan salat Id dan pembakaran rumah ibadah di Karubaga, Tolikara, Papua. Hari yang sangat penting bagi umat Islam sedunia.
"Atas nama pemerintah, kami mohon maaf atas peristiwa yang melukai hati umat Muslim, yang adalah saudara-saudara kami sebangsa dan setanah air. Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan sesuai peraturan perundangan yang berlaku," tuturnya.
source : Viva.co.id
kesian ya gan saudara kita yang disana, semoga cepat kondusif dan ga ada korban


Diubah oleh dnaevakuasi 18-07-2015 11:29
0
2.8K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan