- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini alasan Indonesia pantas bebas visa Schengen


TS
charlies280590
Ini alasan Indonesia pantas bebas visa Schengen




Weleh weleh...
terima kasih mendalam kembali yang amat sangat banyak untuk momod/mimin yang udah mengangkat trit yang sederhana ini menjadi HOT TRIT tanggal 16 Juli 2015



Ini adalah HT ke-18 ane gan
terima kasih mendalam kembali yang amat sangat banyak untuk momod/mimin yang udah mengangkat trit yang sederhana ini menjadi HOT TRIT tanggal 16 Juli 2015






Ini adalah HT ke-18 ane gan

Spoiler for Hot trit tanggal 16 Juli 2015:

Terima kasih juga untuk agan2/wati sekalian yang udah menyediakan waktunya untuk mampir ke trit ini, rating dan juga lempar cendolnya ke ane 



Selamat pagi/siang/sore/malam untuk agan/wati semua dan selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan yah. Kalo agan/sis mengikuti berita dalam dan luar negeri belakangan ini, mungkin sudah pernah dengar berita kalo Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah mengajukan permohonan pertimbangan pembebasan visa Schengen untuk WNI pemegang paspor biasa pada saat pertemuannya dengan Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans beberapa hari yang lalu.
Spoiler for Tengok foto mereka berdua di sini gan::

Spoiler for Cuplikan 'twit' dari Kementrian Luar Negeri::

Quote:
Oh iya, ane di sini gak mau membahas terlalu banyak mengenai visa Schengen itu sendiri, tapi bagi mereka yang belum pernah dengar, secara singkat Visa Schengen adalah sebuah visa yang 'berlaku' untuk 22 negara bagian Uni Eropa dan 4 negara Eropa NON-Uni Eropa. Jangan sampai tertukar dengan sebuah kota bernama 'Schengen' yang ada di negara Luksemburg! Negara yang ternaung di bawah visa Schengen meliputi:
Jadi totalnya ada 26 negara di benua Eropa gan!
Spoiler for Lihat peta persebarannya di sini::

Spoiler for Lihat 'penampakan' visa Schengen gan::

Sayangnya, sampai sekarang WNI yang memegang paspor biasa tidak bisa dengan begitu saja bepergian ke negara Schengen di Eropa sana tanpa visa di tangan. Tapi paling tidak sudah ada usaha dari Kementrian Luar Negeri supaya Indonesia dipertimbangkan untuk bisa bebas visa menuju wilayah Schengen, yang pastinya dengan beberapa pertimbangan atau alasan, apa saja itu?
Quote:
Kemitraan strategis
Menlu menekankan bahwa Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertamayang memiliki perjanjian kemitraan dan kerja sama, serta perjanjian kehutanan dengan Uni Eropa, sekaligus merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kalau agan/sis tertarik untuk cari tahu mengenai kemitraan ini lebih jauh, bisa unduh dokumennya di link ini gan (file berbentuk PDF yah). Apa sih 'kemitraan yang strategis' itu? Saya kutip saja dari sebuah berita beberapa tahun yang lalu yang sumbernya ada di bawah:
London (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kerajaan Belgia, Kepatihan Luksemburg dan Uni Eropa (UE) Arif Havas Oegroseno mengatakan, Parlemen Eropa meratifikasi Kerangka Kerja Perjanjian Komprehensif Kemitraan dan Kerja Sama UE dengan RI 2009.
Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation UE-RI yang dibahas pada 2009 itu telah diratifikasi Indonesia dan seluruh anggota UE, dan negara terakhir yang meratifikasinya adalah Yunani pada 20 Februari 2014, katanya kepada ANTARA News London, Selasa.
Dikatakannya, hal itu merupakan perjanjian yang menjadi payung hukum guna mengatur kerja sama dan kemitraan secara komprehensif, mendalam dan terinci di antara kedua belah pihak.
Menurut Havas, hubungan RI dan UE semakin melembaga dan mencakup bidang kerja sama yang luas, termasuk bidang politik, keamanan, melawan-terorisme, ekonomi, perdagangan dan investasi, pendidikan, sosial-budaya, serta berbagai bidang strategis yang menjadi kepentingan bersama.
Quote:
Tingkat penolakan aplikasi visa yang rendah
Dia juga menyampaikan bahwa tingkat penolakan aplikasi visa dari Indonesia juga sangat rendah, yakni 1,1 persen pada 2014 serta jumlah pelanggaran peraturan keimigrasian Uni Eropa oleh WNI pun sangat minim. Setujukah kalau mayoritas Warga Negara Indonesia itu tinggal di dalam negeri? Dan setujukah kalau mayoritas pemohon visa Schengen di Indonesia adalah WNI itu sendiri? Artinya, tingkat penolakan aplikasi yang diproses di Indonesia itu tidak hanya aplikasi para WNI tapi juga mencakup WNA yang memohon visa di Indonesia. Bisa jadi hal ini sangat 'bias' tapi kalau mau dirata-ratakan, bisa disebut bahwa penolakan yang 'hanya' 1,1% itu bisa mewakili total keseluruhan WNI yang memohon visa di dalam negeri. Mari kita bandingkan dengan negara lainnya:
Spoiler for Lihat tabelnya di sini gan::

Tabel di atas adalah data statistik tahun 2014. Di tabel itu kita bisa lihat bahwa tingkat penolakan aplikasi visa yang diproses di Indonesia adalah termasuk yang terendah di dunia. Artinya, 9 dari 10 aplikasi visa Schengen adalah berhasil!
"Saya sampaikan data-data berapa jumlah orang Indonesia yang setiap tahun pergi ke negara-negara Schengen. Kemudian saya juga sampaikan data berapa rejection percentage dari aplikasi visa yang disampaikan ke kedutaan-kedutaan negara Schengen yang sangat kecil. Rejection rate-nya hanya sekitar satu persen," ujar Bu Retno.
Spoiler for 'Twit' dari Kemenlu::

Quote:
Indonesia sudah berikan bebas visa bagi sebagian negara Schengen
Bu Menlo mengatakan bahwa negara-negara anggota Schengen perlu mengambil langkah-langkah pembebasan visa bagi WNI sebagai langkah timbal balikuntuk kebijakan bebas visa kunjungan wisata yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada sebagian besar negara anggota Schengen. Kebijakan bebas visa kunjungan wisata bagi beberapa negara Schengen itu diberikan Pemerintah Indonesia baru-baru ini melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.69 tahun 2015. "Indonesia sudah memberikan bebas visa bagi sebagian besar negara Uni Eropa, termasuk untuk warga negara Schengen. Dari 45 negara Uni Eropa, 15 di antaranya sudah bebas visa. Itu berarti sepertiga dari wilayah Schengen. Jadi alasan kita untuk meminta bebas visa Schengen itu kuat," jelas Retno.
Adapun 15 negara yang dimaksud adalah: Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Jerman, Perancis, Hongaria, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Spanyol, Swedia, dan Swis.
Quote:
'Ekonomi' bukanlah alasan yang mutlak
Kalau bicara mengenai 'ekonomi terbesar' di dunia, Indonesia boleh jadi salah satu anggota di 'geng' 10 besar. Sayang, itu hanya berdasarkan pendapatan negara secara keseluruhan sedangkan pendapatan per kapita Indonesia masih peringkat 3 digit. Bisa jadi banyak yang beranggapan kalau WNI yang bepergian untuk tamasya ke Eropa adalah karena ingin 'bekerja ilegal' dan kondisi ekonomi, serta politik dan keamanan dalam negeri menjadi penghambat utama bebas visa Indonesia - Wilayah Schengen. Nah, di bawah ini ane tampilkan tabel yang isinya adalah SEBAGIAN negara yang bebas visa Schengen:
Spoiler for Lihat tabelnya gan::

Saya sama sekali tidak bermaksud ingin 'menghina' atau merendahkan negara lain, tapi kalau agan/sis menyimak satu per satu dari negara yang ada di daftar tersebut, masih inginkah berpikir kalau bebas visa Schengen itu murni karena alasan ekonomi, politik dan keamanan?
Quote:
Maskapai penerbangan Indonesia ada yang terbang ke Eropa
Meskipun belum semua maskapai penerbangan Indonesia 'diijinkan' untuk memasuki wilayah udara benua biru, tapi sudah ada perkembangan yang sangat baik jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Bisa jadi, dengan bebasnya WNI dari kewajiban memohon visa Schengen, rencana maskapai penerbangan nasional Indonesia untuk ekspansi pasar internasional bisa lebih baik lagi seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen. Selain itu, seiring dengan meningkatnya pelayanan, bisa jadi ada kerja sama yang bisa dijajak antara maskapai penerbangan internasional dengan maskapai penerbangan di Eropa yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Lalu apa langkah selanjutnya dari Kementrian terkait?
Quote:
Namun, Menlu mengaku tidak dapat menargetkan jangka waktu untuk proses mendapatkan pembebasan visa Schengen bagi WNI.
"Kita tidak tetapkan target, tetapi kita tetap berupaya. Kebijakan ini kan dari mereka, ya. Yang bisa kita lakukan adalah berupaya seoptimal mungkin," kata dia.
Namun, Menlu mengaku bahwa respons dari Komisi Eropa untuk permintaan pembebasan visa Schengen itu cukup positif. Upaya tersebut akan diteruskan melalui jalur hubungan bilateral antara Indonesia dan masing-masing negara di wilayah Schengen.
"Kita akan tindaklanjuti upaya ini dari sisi bilateralnya. Jadi dari sisi Komisi Eropa sudah kita lakukan. Kita mulai garap kembali tentang pembebasan visa ini secara intensif, baik melalui kedutaan negara Schengen di sini maupun kedutaan kita di negara Schengen dan Uni Eropa," kata Retno.
"Kita tidak tetapkan target, tetapi kita tetap berupaya. Kebijakan ini kan dari mereka, ya. Yang bisa kita lakukan adalah berupaya seoptimal mungkin," kata dia.
Namun, Menlu mengaku bahwa respons dari Komisi Eropa untuk permintaan pembebasan visa Schengen itu cukup positif. Upaya tersebut akan diteruskan melalui jalur hubungan bilateral antara Indonesia dan masing-masing negara di wilayah Schengen.
"Kita akan tindaklanjuti upaya ini dari sisi bilateralnya. Jadi dari sisi Komisi Eropa sudah kita lakukan. Kita mulai garap kembali tentang pembebasan visa ini secara intensif, baik melalui kedutaan negara Schengen di sini maupun kedutaan kita di negara Schengen dan Uni Eropa," kata Retno.
Quote:
Dukung gerakan bebas visa gan: Klik linknya di sini!
Agan/sis berminat mengikuti perkembangan 'bebas visa' antara Indonesia dengan negara lain? Monggo tengok website ini gan! Siapa tahu bisa menambah wawasan.
Komentar pribadi:
Semoga semakin hari peringkat paspor Indonesia semakin meningkat di panggung internasional. Karena di panggung ASEAN, paspor Indonesia sementara ini menduduki peringkat 6 dari 10 negara.
Quote:
Berita lanjutan
Fajar Nugraha - 06 Agustus 2015 13:14 WIB
Metrotvnews.com, Kuala Lumpur: Pada sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-48 di Kuala Lumpur, Malaysia, Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov.Isu bebas visa Indonesia ke Rusia menjadi pembahasan.
Pada pertemuan dengan Menlu Lavrov, kedua Negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang pendidikan, peningkatan perdagangan dan investasi. Menlu Retno meminta dukungan Rusia terhadap ekspor produk perikanan dan Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke Rusia yang mengalami hambatan non-tariff.
Selain itu, kedua Negara juga membahas investasi pembangunan infrastruktur pelabuhan dan bandara di wilayah Kalimantan. Kedua Menlu juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama terkait penanggulangan terorisme dan menyelenggarakan capacity building guna menanggulangi tindakan pencucian uang.
"Pada kesempatan ini, Menlu Rusia menyampaikan akan menindak lanjuti permintaan Menlu RI agar WNI mendapatkan fasilitas bebas visa ke Rusia," pernyataan pihak Kemenlu, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (6/8/2015).
Menlu Retno juga sempat melakukan pertemuan dengan perwakilan Uni Eropa Federica Mogherini. Menlu meminta dukungan Komisi Uni Eropa untuk memberikan fasilitas bebas visa kepada WNI ke negara negara Uni Eropa. Pada kesempatan ini, kedua pihak sepakat untuk memajukan mekanisme bilateral dengan melakukan pertemuan full-fledged bilateral setahun sekali pada tingkat Menteri.
Sementara dalam Pertemuan Bilateral dengan Menlu Pakistan, kedua negara berkomitmen untuk menyelenggarakan working group penanggulangan terorisme. Menlu Pakistan juga menyampaikan harapannya agar dapat lebih berperan aktif dalam kegiatan ASEAN.
Pertemuan bilateral juga dilakukan dengan Menlu India, Sushma Swaraj. Kedua Menlu membahas rencana kunjungan Wakil Presiden RI ke India pada bulan September mendatang dan rencana kegiatan JCBC RI – India pada Oktober 2015. India juga mengakat isu untuk menjadi salah satu negara yang bebas visa ke Indonesia. Dalam kerja sama bidang ekonomi, India juga meminta kemudahan prosedur dalam bidang pertambangan khususnya untuk kebijakan partner lokal dalam memasuki pasar Indonesia.
Dalam Pertemuan Bilateral dengan Menlu Australia, Julie Bishop, kedua Negara sepakat untuk mendindaklanjuti mekanisme bilateral seperti dengan pelaksanaan Annual Leaders’ Meeting, pertemaun 2+2 Dialogue pada akhir tahun 2015, dan Indonesia-Australia Dialogue. Disamping itu, Indonesia juga menyambut baik rencana pembukaan konsulat Australia di Makasar. Kedua Menteri juga menekankan akan terus mendorong kerja sama people-to-people contact termasuk melalui pemberian beasiswa dibawah program Colombo plan Australia.
Pada hari terakhir pertemuan AMM (6/8), Menlu RI akan menghadiri pertemuan ASEAN+China, Japan dan Korea (ASEAN+3), East Asian Summit (EAS), ASEAN Regional Forum (ARF) dan dua pertemuan bilateral yaitu dengan Selandia Baru dan Korea Utara.
FJR
Sumber
Yahut banget deh si Ibu, semoga permintaan bebas visa ke negara2 mitra ini bener2 bisa menghasilkan hasil yang memuaskan dan bisa dinikmati sama seluruh pemegang paspor RI yahhhh
Fajar Nugraha - 06 Agustus 2015 13:14 WIB
Metrotvnews.com, Kuala Lumpur: Pada sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-48 di Kuala Lumpur, Malaysia, Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov.Isu bebas visa Indonesia ke Rusia menjadi pembahasan.
Pada pertemuan dengan Menlu Lavrov, kedua Negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang pendidikan, peningkatan perdagangan dan investasi. Menlu Retno meminta dukungan Rusia terhadap ekspor produk perikanan dan Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke Rusia yang mengalami hambatan non-tariff.
Selain itu, kedua Negara juga membahas investasi pembangunan infrastruktur pelabuhan dan bandara di wilayah Kalimantan. Kedua Menlu juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama terkait penanggulangan terorisme dan menyelenggarakan capacity building guna menanggulangi tindakan pencucian uang.
"Pada kesempatan ini, Menlu Rusia menyampaikan akan menindak lanjuti permintaan Menlu RI agar WNI mendapatkan fasilitas bebas visa ke Rusia," pernyataan pihak Kemenlu, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (6/8/2015).
Menlu Retno juga sempat melakukan pertemuan dengan perwakilan Uni Eropa Federica Mogherini. Menlu meminta dukungan Komisi Uni Eropa untuk memberikan fasilitas bebas visa kepada WNI ke negara negara Uni Eropa. Pada kesempatan ini, kedua pihak sepakat untuk memajukan mekanisme bilateral dengan melakukan pertemuan full-fledged bilateral setahun sekali pada tingkat Menteri.
Sementara dalam Pertemuan Bilateral dengan Menlu Pakistan, kedua negara berkomitmen untuk menyelenggarakan working group penanggulangan terorisme. Menlu Pakistan juga menyampaikan harapannya agar dapat lebih berperan aktif dalam kegiatan ASEAN.
Pertemuan bilateral juga dilakukan dengan Menlu India, Sushma Swaraj. Kedua Menlu membahas rencana kunjungan Wakil Presiden RI ke India pada bulan September mendatang dan rencana kegiatan JCBC RI – India pada Oktober 2015. India juga mengakat isu untuk menjadi salah satu negara yang bebas visa ke Indonesia. Dalam kerja sama bidang ekonomi, India juga meminta kemudahan prosedur dalam bidang pertambangan khususnya untuk kebijakan partner lokal dalam memasuki pasar Indonesia.
Dalam Pertemuan Bilateral dengan Menlu Australia, Julie Bishop, kedua Negara sepakat untuk mendindaklanjuti mekanisme bilateral seperti dengan pelaksanaan Annual Leaders’ Meeting, pertemaun 2+2 Dialogue pada akhir tahun 2015, dan Indonesia-Australia Dialogue. Disamping itu, Indonesia juga menyambut baik rencana pembukaan konsulat Australia di Makasar. Kedua Menteri juga menekankan akan terus mendorong kerja sama people-to-people contact termasuk melalui pemberian beasiswa dibawah program Colombo plan Australia.
Pada hari terakhir pertemuan AMM (6/8), Menlu RI akan menghadiri pertemuan ASEAN+China, Japan dan Korea (ASEAN+3), East Asian Summit (EAS), ASEAN Regional Forum (ARF) dan dua pertemuan bilateral yaitu dengan Selandia Baru dan Korea Utara.
FJR
Sumber
Quote:
Jumat, 28 Agustus 2015
Jakarta - Menlu RI, Retno L.P. Marsudi, dan Menlu Lithuania, Linas Antanas Linkevičius, tanda tangani MoU Konsultasi Bilateral, Persetujuan Bebas Visa (PBV) Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas, serta Kerja Sama Ekonomi dan Teknik (KSET), usai pertemuan bilateral, Kamis (27/08).
“Penandatanganan ini merupakan capaian penting dalam hubungan bilateral RI-Lithuania yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara,” papar Menlu Retno.
Pada pertemuan bilateral, Menlu Retno secara khusus meminta Lithuania untuk mendukung upaya memperoleh fasilitas bebas visa Schengen bagi WNI. Pembebasan visa Schengen diharapkan dapat terus mendorong people to people contact antara masyarakat Indonesia dan Eropa pada umumnya.
Tingkatkan Kerja Sama Renewable Energi, Pendidikan, dan Aviasi
Indonesia dan Lithuania juga sepakat untuk tingkatkan kerja sama di bidang renewable energy, khususnya solar panel. Perusahaan Lithuania telah mulai menjajaki pengembangan kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia untuk realisasikan investasi bidang ini.
Tak hanya energi, kedua Menlu juga dorong peningkatan kerja sama bidang pendidikan.
“Sejauh ini telah ada beberapa universitas di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan universitas di Lithuania, seperti ITB dengan Universitas Vyltautas Magnus, dan Universitas Nusa Cendana di NTT dengan Universitas Kaunas. Kerja sama semacam ini tentunya perlu untuk terus dikembangkan,” ujar Menlu Retno lagi.
Melalui pendidikan, Indonesia ingin memanfaatkan keunggulan Lithuania di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi untuk dorong kerja sama peningkatan kapasitas dan kerja sama pendidikan bidang life science, bioteknologi, dan juga teknologi informasi dan komunikasi.
Sementara itu, kedua Menlu juga membahas peluang-peluang peningkatan kerja sama bidang aviasi atau penerbangan pada bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu mendorong upaya-upaya Indonesia untuk keluar dari daftar larangan terbang Uni Eropa.
Menlu Lithuania berada di Jakarta dalam rangka kunjungan resmi selama 3 hari, 26-28 Agustus 2015. Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama kalinya bagi Menlu Lithuania sepanjang 23 tahun hubungan bilateral.
Hubungan bilateral Indonesia dan Lithuania terjalin sejak tahun 1993. Indonesia menargetkan peningkatan ekspor ke Lithuania hingga USD 55,7 juta pada tahun 2019, meningkat dari USD 24,65 juta di tahun 2014. Peningkatan ekspor tersebut diharapkan dapat didukung oleh menigkatnya ekspor beberapa produk unggulan Indonesia seperti CPO, kopi, technically specified natural rubber (TSNR), produk dari tembakau dan furniture. Nilai perdagangan RI-Lithuania pada periode 2014 tercatat USD 33,35 juta, dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 15,95 juta. (Sumber: Dit. Eropa Tengah & Timur)
Sumber
Sippppp, maju terus Bu Retno diplomasinya...
Dari hasil berita2 yang beredar belakangan ini, udah ada beberapa pihak dari uni eropa yang dimintain secara khusus mengenai bebas visa schengen untuk WNI:
1. Belgia.
2. Komisi uni eropa urusan luar negeri (representasi dari Itali).
3. Belanda.
4. Lithuania.
5. Jerman (masih sebatas paspor dipdin aja tapinya).
Jakarta - Menlu RI, Retno L.P. Marsudi, dan Menlu Lithuania, Linas Antanas Linkevičius, tanda tangani MoU Konsultasi Bilateral, Persetujuan Bebas Visa (PBV) Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas, serta Kerja Sama Ekonomi dan Teknik (KSET), usai pertemuan bilateral, Kamis (27/08).
“Penandatanganan ini merupakan capaian penting dalam hubungan bilateral RI-Lithuania yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara,” papar Menlu Retno.
Pada pertemuan bilateral, Menlu Retno secara khusus meminta Lithuania untuk mendukung upaya memperoleh fasilitas bebas visa Schengen bagi WNI. Pembebasan visa Schengen diharapkan dapat terus mendorong people to people contact antara masyarakat Indonesia dan Eropa pada umumnya.
Tingkatkan Kerja Sama Renewable Energi, Pendidikan, dan Aviasi
Indonesia dan Lithuania juga sepakat untuk tingkatkan kerja sama di bidang renewable energy, khususnya solar panel. Perusahaan Lithuania telah mulai menjajaki pengembangan kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia untuk realisasikan investasi bidang ini.
Tak hanya energi, kedua Menlu juga dorong peningkatan kerja sama bidang pendidikan.
“Sejauh ini telah ada beberapa universitas di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan universitas di Lithuania, seperti ITB dengan Universitas Vyltautas Magnus, dan Universitas Nusa Cendana di NTT dengan Universitas Kaunas. Kerja sama semacam ini tentunya perlu untuk terus dikembangkan,” ujar Menlu Retno lagi.
Melalui pendidikan, Indonesia ingin memanfaatkan keunggulan Lithuania di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi untuk dorong kerja sama peningkatan kapasitas dan kerja sama pendidikan bidang life science, bioteknologi, dan juga teknologi informasi dan komunikasi.
Sementara itu, kedua Menlu juga membahas peluang-peluang peningkatan kerja sama bidang aviasi atau penerbangan pada bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu mendorong upaya-upaya Indonesia untuk keluar dari daftar larangan terbang Uni Eropa.
Menlu Lithuania berada di Jakarta dalam rangka kunjungan resmi selama 3 hari, 26-28 Agustus 2015. Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama kalinya bagi Menlu Lithuania sepanjang 23 tahun hubungan bilateral.
Hubungan bilateral Indonesia dan Lithuania terjalin sejak tahun 1993. Indonesia menargetkan peningkatan ekspor ke Lithuania hingga USD 55,7 juta pada tahun 2019, meningkat dari USD 24,65 juta di tahun 2014. Peningkatan ekspor tersebut diharapkan dapat didukung oleh menigkatnya ekspor beberapa produk unggulan Indonesia seperti CPO, kopi, technically specified natural rubber (TSNR), produk dari tembakau dan furniture. Nilai perdagangan RI-Lithuania pada periode 2014 tercatat USD 33,35 juta, dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 15,95 juta. (Sumber: Dit. Eropa Tengah & Timur)
Sumber
Sippppp, maju terus Bu Retno diplomasinya...
Dari hasil berita2 yang beredar belakangan ini, udah ada beberapa pihak dari uni eropa yang dimintain secara khusus mengenai bebas visa schengen untuk WNI:
1. Belgia.
2. Komisi uni eropa urusan luar negeri (representasi dari Itali).
3. Belanda.
4. Lithuania.
5. Jerman (masih sebatas paspor dipdin aja tapinya).
Yahut banget deh si Ibu, semoga permintaan bebas visa ke negara2 mitra ini bener2 bisa menghasilkan hasil yang memuaskan dan bisa dinikmati sama seluruh pemegang paspor RI yahhhh
Quote:
Original Posted By charlies280590►
Semoga usaha giat bu menlu untuk negosiasi bebas visa dengan berbagai Negara bisa membuahkan hasil yang memuaskan...
belum 1 tahun 'bertahta' di kepemimpinan menlu, sudah ada beberapa Negara yang 'diajak' rundingan bebas visa...
Schengen (melalui belanda, itali dan belgia), panama, rusia, korea selatan...
Semoga bisa merembet ke Negara yang lainnya juga...

Semoga usaha giat bu menlu untuk negosiasi bebas visa dengan berbagai Negara bisa membuahkan hasil yang memuaskan...
belum 1 tahun 'bertahta' di kepemimpinan menlu, sudah ada beberapa Negara yang 'diajak' rundingan bebas visa...
Schengen (melalui belanda, itali dan belgia), panama, rusia, korea selatan...
Semoga bisa merembet ke Negara yang lainnya juga...




4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
91.8K
Kutip
582
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan