- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Membaca Karakter Dari Batok Kepala
TS
MyNameIsUser
Membaca Karakter Dari Batok Kepala
Quote:
Frenologi (Phrenology) merupakan ilmu yang mempelajari watak seseorang berdasarkan bentuk kepalanya. Selama ini kita telah mengenal metode membaca watak manusia berdasarkan bagian tubuh, yang lebih dikenal yaitu palmistry ilmu membaca bentuk dan garis telapak tangan atau fisiogami (pengetahuan tentang karakteristik wajah dan tubuh). Frenologi terbilang barang baru di banding metode seperti numerology, palmistry, fisiogami, atau astrologi, bahkan di Indonesia pun namanya belum popular.
Frenologi lahir pada 1796 di Austria. Pelopornya dr. Franz Joseph Gall, seorang dokter umum. Menurut Gall, kegiatan berpikir sangat berpengaruh terhadap bentuk otak. Bentuk otak kemudian mempengaruhi bentuk tengkorak, berupa tonjolan atau ketidakteraturan pada permukaan kepala. Karena pertumbuhan otak setiap orag berbeda, bentuk kepala setiap orang pun tidak ada yang sama.
Gall beranggapan karakter setiap individu dapat dengan mudah di evaluasi dengan mengamati ketidak aturan pada kepala itu sebagai benjolan. Di mata ahli frenologi benjolan itu disebut panca indera atau organ.
Bentuk kepala menurut Gall juga menunjukkan jenis otak yang mengisi di dalamnya, karena pembentukan otak adalah proses yang seirama dengan pertumbuhan manusia. Ia mengatakan bahwa otak yang masih muda dapat dibentuk melalui pendidikan dan jenis-jenis kegiatan khusus.
Gagasan Gall diikuti banyak orang. Frenologi pun menjadi ilmu yang laris dipelajari. Penerus Gall berhasil mengembangkan ilmu ini, segala teknik dan metode penelitian disempurnakan. Mereka membuat patokan dalam meng-aplikasikan frenologi dengan mengukur lingkar kepala. Rata-rata lingkar normal kepala wanita berkisar 48 cm- 56 cm, dan pria berkisar 49,5 cm – 57 cm.
Karena Gall mendasarkan analisisnya secara empiris murni, maka frenologi mudah diterima masyarakat. Kontribusi paling penting Gall adalah mengkategorikan bentuk batok kepala penjahat. Menurut dia ada hubungan yang erat antara sifat psikopat penjahat dengan kecacatan fisik atau bawaan. Di antara ketidaknormalan itu adalah berbagai ukuran batok kepala yang tidak umum dan tulang-tulang wajah yang tidak simetris.
Frenologi lahir pada 1796 di Austria. Pelopornya dr. Franz Joseph Gall, seorang dokter umum. Menurut Gall, kegiatan berpikir sangat berpengaruh terhadap bentuk otak. Bentuk otak kemudian mempengaruhi bentuk tengkorak, berupa tonjolan atau ketidakteraturan pada permukaan kepala. Karena pertumbuhan otak setiap orag berbeda, bentuk kepala setiap orang pun tidak ada yang sama.
Gall beranggapan karakter setiap individu dapat dengan mudah di evaluasi dengan mengamati ketidak aturan pada kepala itu sebagai benjolan. Di mata ahli frenologi benjolan itu disebut panca indera atau organ.
Bentuk kepala menurut Gall juga menunjukkan jenis otak yang mengisi di dalamnya, karena pembentukan otak adalah proses yang seirama dengan pertumbuhan manusia. Ia mengatakan bahwa otak yang masih muda dapat dibentuk melalui pendidikan dan jenis-jenis kegiatan khusus.
Gagasan Gall diikuti banyak orang. Frenologi pun menjadi ilmu yang laris dipelajari. Penerus Gall berhasil mengembangkan ilmu ini, segala teknik dan metode penelitian disempurnakan. Mereka membuat patokan dalam meng-aplikasikan frenologi dengan mengukur lingkar kepala. Rata-rata lingkar normal kepala wanita berkisar 48 cm- 56 cm, dan pria berkisar 49,5 cm – 57 cm.
Karena Gall mendasarkan analisisnya secara empiris murni, maka frenologi mudah diterima masyarakat. Kontribusi paling penting Gall adalah mengkategorikan bentuk batok kepala penjahat. Menurut dia ada hubungan yang erat antara sifat psikopat penjahat dengan kecacatan fisik atau bawaan. Di antara ketidaknormalan itu adalah berbagai ukuran batok kepala yang tidak umum dan tulang-tulang wajah yang tidak simetris.
Quote:
Quote:
1. Kemudahan untuk jatuh cinta
2. Filoprogenitif
3. Konsentratif; Konstruktif
4. Kelengketan
5. Daya tempur
6. Merusak
7. Kerahasiaan
8. Keserakahan
9. Konstruktif
10. Harga diri
11. Cinta persetujuan
12. Kehati-hatian
13. Kebajikan
14. Penghormatan
15. Keteguhan
16. Ketelitian
17. Harapan
18. Keajaiban
19. Idealistis
20. Wit
21. Imitasi
22. Individualitas
23. Form
24. Ukuran
25. Berat
26. Mewarnai
27. Lokalitas
28. Nomor
29. Order
30. Kemungkinan
31. Waktu
32. Tune
33. Bahasa
34. Perbandingan
35. Kausalitas
2. Filoprogenitif
3. Konsentratif; Konstruktif
4. Kelengketan
5. Daya tempur
6. Merusak
7. Kerahasiaan
8. Keserakahan
9. Konstruktif
10. Harga diri
11. Cinta persetujuan
12. Kehati-hatian
13. Kebajikan
14. Penghormatan
15. Keteguhan
16. Ketelitian
17. Harapan
18. Keajaiban
19. Idealistis
20. Wit
21. Imitasi
22. Individualitas
23. Form
24. Ukuran
25. Berat
26. Mewarnai
27. Lokalitas
28. Nomor
29. Order
30. Kemungkinan
31. Waktu
32. Tune
33. Bahasa
34. Perbandingan
35. Kausalitas
Quote:
Dalam membaca kepala, seorang ahli frenologi mula-mula akan memperhatikan bentuk keseluruhan kepala. Kepala bulat dianggap mengindikasikan sifat dasar yang kuat, percaya diri, berani, dan kadang resah.
Kepala segiempat mewakili sifat dasar yang teguh, dapat diandalkan, berpikir mendalam, dan mempunyai tujuan.
Kepala yang lebar mengisyaratkan karakter yang energetik dan ramah. Sedangkan yang lebih sempit memerlihatkan sifat dasar yang lebih menarik diri dan melihat ke dalam diri. Bagaimana pula bentuk kepala milik cendekiawan? Menurut ahli frenologi, umumnya berbentuk bulat telur. Percaya atau tidak, terserah Anda.
Selain bentuk, ahli frenologi akan menjelajahi kepala seseorang dengan ujung-ujung jari. Hal ini dimaksudkan untuk merasakan garis bentuk tengkoraknya. Karena otak terdiri atas dua belahan, maka pengecekan dilakukan pada bagian kiri dan kanan.
Banyaknya karakteristik manusia, tentu menyebabkan beragamnya bentuk dan ukuran kepala. Karena kehidupan sosial setiap individu berbeda-beda, maka organ yang dihasilkan menjadi variatif. Di mata ahli frenologi, organ yang kurang berkembang dibandingkan yang lain mengindikasikan kurangnya “kualitas” pada kepribadian. Sedangkan yang berkembang baik mengindikasikan adanya kualitas sampai tingkatan tertentu.
Nah, bagaimana bentuk kepala Anda: panjul, peang, kepala “penjahat”, atau bentuk lainnya? Yang jelas, dampak positif dari frenologi antara lain memungkinkan para pimpinan bisa memilih karyawan dengan bijaksana. Bahkan, frenologi dapat dimanfaatkan untuk mempertimbangkan teman hidup atau mengetahui kejujuran seseorang, dan masih banyak lagi tentunya.
Kepala segiempat mewakili sifat dasar yang teguh, dapat diandalkan, berpikir mendalam, dan mempunyai tujuan.
Kepala yang lebar mengisyaratkan karakter yang energetik dan ramah. Sedangkan yang lebih sempit memerlihatkan sifat dasar yang lebih menarik diri dan melihat ke dalam diri. Bagaimana pula bentuk kepala milik cendekiawan? Menurut ahli frenologi, umumnya berbentuk bulat telur. Percaya atau tidak, terserah Anda.
Selain bentuk, ahli frenologi akan menjelajahi kepala seseorang dengan ujung-ujung jari. Hal ini dimaksudkan untuk merasakan garis bentuk tengkoraknya. Karena otak terdiri atas dua belahan, maka pengecekan dilakukan pada bagian kiri dan kanan.
Banyaknya karakteristik manusia, tentu menyebabkan beragamnya bentuk dan ukuran kepala. Karena kehidupan sosial setiap individu berbeda-beda, maka organ yang dihasilkan menjadi variatif. Di mata ahli frenologi, organ yang kurang berkembang dibandingkan yang lain mengindikasikan kurangnya “kualitas” pada kepribadian. Sedangkan yang berkembang baik mengindikasikan adanya kualitas sampai tingkatan tertentu.
Nah, bagaimana bentuk kepala Anda: panjul, peang, kepala “penjahat”, atau bentuk lainnya? Yang jelas, dampak positif dari frenologi antara lain memungkinkan para pimpinan bisa memilih karyawan dengan bijaksana. Bahkan, frenologi dapat dimanfaatkan untuk mempertimbangkan teman hidup atau mengetahui kejujuran seseorang, dan masih banyak lagi tentunya.
0
8.1K
Kutip
16
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan