BANDUNG – Pascamusibah biasanya menyisakan kondisi mental menurun bagi korban yang mengalaminya. Kehilangan anggota keluarga atau tempat tinggal dan masih harus mengungsi, tentu semakin membuat mereka nelangsa. Begitu pula bagi warga di Dusun Cibitung, Desa Margamukti, Pengalengan, Bandung yang menjadi korban longsor awal bulan Mei silam. Untuk melipur lara warga Desa Margamukti, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar Program Recovery Pascbencana sejak Selasa (8/7) silam.

Pada peristiwa longsor itu 8 rumah hancur tertimbun, sementara 20 rumah terancam longsoran susulan dan setidaknya hingga bulan Ramadhan ini 190-an jiwa harus mengungsi. “Program Recovery Pascabencana” yang didukung oleh PT. Geothermal Star Energy, Kementerian ESDM dan Pertamina ini menggeelar serangkaian mata program berupa hipnoterapi, trauma healing untuk anak-anak, pengajian, acara ngabuburit, distribusi paket Ramadhan serta paket Lebaran.

“Alhamdulillah kegiatan hari Jumat kemarin berjalan lancar. Ada tiga kegiatan yang terbagi di dua tempat, yaitu di Kampung Rancamanyar dan Cinyiruan,” jelas Nurjanatun Naim, Koordinator program, Sabtu (11/7) kepada ACTNews. Di Rancamanyar terselenggara acara pengajian di sebuah masjid di RW 26, yang dihadiri Ketua RW dan Ketua MUI Margamukti. Ustad Sobari yang menyampaikan tausyiah sebelum acara berbuka, mengajak 300-an warga untuk saling mempererat ukhuwah (solidaritas dan kerelawanan) dibalik hikmah musibah.

Acara kedua, diadakan di Masjid Kampung Cinyiruan. Ketua RW, perwakilan dari PTPN 08 Perkebunan Ir. Iwan beserta istri dan seluruh warga Cinyiruan menghadiri acara ini. “Sambil menunggu berbuka, panitia menggelar Lomba Takjil Sop Buah untuk 20 peserta, dan Lomba Mewarnai untuk anak-anak,” jelas Nur . Dalam kegiatan lomba takjil itu panitia menyediakan ‘angpau lebaran’ untuk 4 pemenang mulai 250 ribu sampai 100 ribu. Sementara untuk lomba mewarnai anak, yang diikuti seluruh anak di Cinyiruan tersedia hadiah paket alat tulis dan menggambar. Usai bersuka cita lewat lomba mewarnai, anak-anak Cinyiruan mengikuti sesi Trauma Healing yang dibawakan oleh Ami Ori.

Dua hari sebelumnya, Rabu dan Kamis (8-9/7) tim ACT yang dibantu oleh relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Bandung juga menggelar acara serupa. Di hari Kamis, acara mengambil dua tempat di Kampung Cikakapa dan GOR Cibeureum. Di Kampung Cikakapa, kampung terdekat dengan titik longsor dua bulan lalu, ada acara pengajian yang dihadiri 100 warga.

Sementara di GOR Cibeureum yang meliputi RW 11, RW 14, lomba membuat takjil diikuti 9 kelompok dari 2 RW yang memperebutkan hadiah ‘angpau lebaran’ berjumlah total 500 ribu. Sedangkan untuk anak-anaknya, lomba menggambar dan mewarnai serta trauma healing oleh Kak Ami Ori diikuti oleh 145 anak. Dengan antusias anak- anak menyimak Kak Ami Ori dongeng anak saleh sebelum berbuka bersama. “Anak-anak antusias sekali, saat kami beberes mau pulang anak-anak menanyakan apa besok ada acara lagi..kapan ada cara lagi,” tutur Nur.

Hari Rabu, giliran warga Dusun Cibitung mengikuti acara hipnoterapi bersama Kang Igun Gunawan. “Kang Igun mengajak warga mempraktikkan secara langsung teknik-teknik healing , dan dari praktik langsung itu ditemukan beberapa warga yang mengalami trauma,” jelas Nur. Usai sesi ini 200 warga, bersama Lurah Margamukti, Agus Suherman dan Ketua RW setempat mengikuti acara pengajian yang disampaikan oleh Ustad Hari Wibowo. Usai berbuka, acara berlanjut dengan pembagian Paket Ramadhan berisi paket sembako. (nn)

Sumber