Inflasi, Bermanfaat atau Berbahaya bagi Perekonomian?
TS
gilbertagung
Inflasi, Bermanfaat atau Berbahaya bagi Perekonomian?
Quote:
Perekonomian setiap negara bersifat dinamis dan selalu rentan akan gejolak ekonomi. Salah satu fenomena ekonomi yang paling menyita perhatian masyarakat adalah inflasi. Beberapa kejadian inflasi dengan persentase yang menakjubkan pernah terjadi di berbagai negara dalam waktu satu abad terakhir. Sebenarnya, apakah itu inflasi? Apakah ia bermanfaat atau justru berbahaya bagi perekonomian?
Spoiler for Apakah itu Inflasi?:
Apakah itu inflasi?
Hari ini, harga satu kilogram beras adalah Rp6.000. Satu bulan kemudian, harganya meningkat menjadi Rp6.500. Bila kenaikan harga ini terjadi terus-menerus dan terjadi pula pada barang lainnya, terjadilah inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang yang terjadi secara terus-menerus dan umum. Bila kenaikan harga hanya berlangsung sebentar atau fluktuatif dan hanya terjadi pada satu atau dua jenis barang tertentu, tidak bisa disebut inflasi. Inflasi umumnya dinyatakan dalam persen(%)dan menjadi salah satu indikator kondisi perekonomian, Tingkat inflasi ideal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah di bawah 10%. Pada tingkat itu, daya beli masyarakat tidak tergerus terlalu besar dan dapat memicu peningkatan produksi. Inflasi bermakna penurunan daya beli masyarakat karena jumlah barang yang bisa dibeli masyarakat dengan jumlah uang yang sama berkurang. Bila terjadi penurunan harga secara umum dan terus-menerus, terjadi deflasi atau inflasi negatif.
Spoiler for Penyebab Inflasi:
Penyebab inflasi
Inflasi disebabkan oleh permintaan akan barang-barang yang melebihi penawarannya sehingga sesuai hukum permintaan-penawaran, harga keseimbangan meningkat. Inflasi juga disebabkan oleh meningkatnya jumlah uang yang beredar karena dengan peningkatan jumlah uang beredar, permintaan akan barang-barang meningkat dan terjadilah kenaikan harga.
Spoiler for Jenis-jenis Inflasi:
Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan persentase
Inflasi ringan : Persentase di bawah 10%
Inflasi sedang : Persentase antara 10% dan 30%
Inflasi berat : Persentase antara 30% dan 100%
Hiperinflasi : Persentase di atas 100% Berdasarkan asal mula inflasi Domestic inflation: Inflasi akibat kenaikan harga barang di dalam negeri Imported inflation : Inflasi akibat kenaikan harga barang impor Berdasarkan penyebab Pull-demand inflation : Inflasi akibat terlalu kuatnya tarikan permintaan akan barang-barang Cost-push inflation : Inflasi akibat kenaikan biaya produksi yang membuat harga jual barang dinaikkan
Spoiler for Cara Menghitung Inflasi:
Cara menghitung inflasi
Ada beberapa cara menghitung inflasi. Cara yang paling populer adalah menggunakan Indeks Harga Konsumen(IHK) atau Consumer Price Index(CPI). Cara ini mensyaratkan penentuan tahun tertentu sebagai tahun dasar dengan angka indeks dasar 100. Indeks Harga sebuah tahun dapat dicari dengan rumus:
Contohnya ada pada ilustrasi berikut:
Quote:
Pemerintah Indonesia menghitung tingkat inflasi menggunakan metode IHK. Tahun 2014 ditetapkan sebagai tahun dasar. Pada tahun 2015 dan 2016, indeks harga berturut-turut adalah 102 dan 103,5. Berapakah tingkat inflasi tahun 2015 dan 2016?
Untuk menghitung inflasi dapat menggunakan rumus berikut:
Inflasi = (IH1 - IH0) / IH0 *100%
IH1 = Indeks Harga tahun tujuan
IH0 = Indeks Harga tahun sebelumnya
Tingkat inflasi tahun 2015 adalah : (102 - 100) / 100 * 100% = 2 / 100 * 100% = 0,02 * 100% = 2%. Sementara, tingkat inflasi untuk tahun 2016 adalah : (103,5 - 102) / 102 * 100% = 1,5 / 102 * 100% = 0,0147 * 100% = 1,47%.
Spoiler for Dampak Inflasi:
Dampak inflasi
Inflasi berdampak baik untuk orang yang menyimpan emas dan barang dalam jumlah banyak karena kekayaan mereka akan menjadi semakin bernilai. Inflasi juga menguntungkan peminjam uang karena jumlah uang yang harus dikembalikannya setelah disesuaikan dengan inflasi akan lebih sedikit dan lebih mudah dilunasi. Inflasi juga menguntungkan bagi pengusaha dan pedagang karena mereka dapat memperoleh lebih banyak keuntungan dengan menaikkan harga.
Inflasi berdampak buruk bagi orang yang punya banyak uang atau menabung uang. Inflasi juga merugikan kreditor apabila suku bunga yang mereka beri lebih rendah daripada inflasi atau suku bunga riilnya negatif. Inflasi juga akan membuat pensiunan dan pegawai bergaji tetap mengalami kerugian karena uang yang mereka miliki menjadi semakin tidak bernilai.
Spoiler for Mengatasi Iinflasi:
Mengatasi inflasi
Inflasi dapat diatasi dengan kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal yang dapat diambil antara lain menurunkan pengeluaran pemerintah dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan moneter yang dapat diambil adalah menaikkan tingkat suku bunga untuk merangsang orang menyimpan uang di bank dan membuat orang enggan menarik kredit, menaikkan rasio cadangan wajib minimum bank, seleksi kredit lebih ketat, dan menjual surat berharga. Dengan melakukan tindakan-tindakan tersbeut, jumlah uang yang beredar diharapkan menurun dan inflasi mereda.
Demikian threadane mengenai inflasi. Inflasi dapat bermanfaat apabila terkendali dan dapat merangsang kegiatan ekonomi namun dapat membahayakan bila tidak terkendali dan membuat masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Semoga isi thread ini bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung.