- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Transaksi Intim Ayu Cs: Modusnya,Korban Ajak Gadis Lain


TS
aghilfath
Transaksi Intim Ayu Cs: Modusnya,Korban Ajak Gadis Lain

Modus ditemukan lewat investigasi yang dilakukan terhadap anak-anak yang menjadi korban transaksi seksual itu. “Ini seperti jejaring prostitusi dengan obyek anak-anak,” kata Mohammad Ulul Hadi dari Divisi Data dan Publikasi Lembaga Perlindungan Anak Kota Kediri, kemarin.
Menurut Hadi, para korban dijerat dalam lingkaran prostistusi Koko, sapaan si pengusaha, melalui korban sebelumnya. Misalnya, sebut saja Ayu, seorang remaja 15 tahun yang pernah melakukan hubungan seksual dengan Koko, bisa mengajak teman atau korban lain (sebut saja Ani) untuk bertransaksi seksual dengan Koko.
Keduanya lalu diajak berhubungan seks dengan bayaran Rp 400–700 ribu per orang. Demikian pula seterusnya, ketika Ani mengajak korban lain sehingga transaksi bisa dilakukan pelaku dengan dua anak sekaligus. “Pelaku hanya mengincar perempuan di bawah umur tanpa melihat latar belakangnya,” kata Hadi lagi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Kediri Ajun Komisaris Wisnu Prasetya mengatakan belum melihat adanya modus itu. “Fokus penyelidikan masih identifikasi pelaku,” kata dia.
Hingga kemarin, jumlah anak yang sudah mengadu terlibat transaksi itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kota Kediri belum bertambah dari lima anak. Adapun Hadi sebelumnya menyebutkan bahwa pihaknya menampung sampai 17 pengaduan serupa.
Wali Kota Kediri Desak PenuntasanKasus Prostitusi Anak
TEMPO.CO,Kediri- Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar memintapolisi menuntaskan kasus prostitusi yang melibatkan seorangpengusaha dengan korban anak-anak. Pemerintah Kota Kediri juga tengah mengupayakan rehabilitasi mental para korban dengan menggandeng Lembaga Perlindungan Anak.
Abdullah mengatakan kasus prostitusi anak yang saat ini tengah ditangani Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri menjadi perhatian serius Pemerintah Kediri.
Bahkan Abdullah mengaku telah bertemu Kapolresta Kediri Ajun Komisaris Besar Bambang Widjanarko untuk mendiskusikan kasus ini secara khusus. “Saya sudah bertemu Kapolres dan kami sangat menghormati proses hukummnya,” kata Abdullah kepadaTempo, Minggu 12 Juli 2015.
Kepada Kapolres, Abdullah juga meminta agar polisi bisa mengusutdan membongkar jaringan prostitusi yang mengarah pada perdagangan manusia ini. Banyaknya jumlah korban yang mencapai belasan anak mengindikasikan kuat jika praktik ini telah terorganisir dengan baik. Apalagi sejumlah anak mengaku direkrut oleh orang yang sama.
Sementara itu untuk memulihkan mental para korban yang masih di bawah umur, Wali Kota memerintahkan Dinas Sosial agar bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak. Saat ini para korban sedang dalam proses rehabilitasi mental agar tidak trauma dan mengembalikan mereka kepada keluarga.
Abdullah juga secara khusus meminta kepada media massa untuk tidak mewawancara dan mereportase korban yang masih di bawah umur. Hal ini sangat membantu tugas Dinas Sosial dan Lembaga Perlindungan Anak dalam pemulihan mental dan moral mereka. Sebab saat ini langkah terpenting adalah mengembalikan kehidupan merekakepada keluarga dengan membangunmindsetanak-anak dengan wajar. “Kami harap pihak pers untuk tidak mengekspose para korban yang masih belia,” katanya.
Lambannya proses pengusutan dan penangkapan pelaku atas kasus ini menjadi rapor merah Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri. Polisi bahkan dituding tak berani menangkap pelaku yang berprofesi sebagai pengusaha besar dan dekat dengan pejabat Polri dan pemerintah. “Kurang bukti apa lagi untuk menangkap pelaku,” kata Ulul Hadi, aktivis Lembaga Perlindungan Anak Kota Kediri.
Kecurigaan polisi melindungi pelaku ini tampak dari penanganan kasus kejahatan seksual lain yang melibatkan masyarakat biasa. Dalam kasus biasa, polisi begitu cepat mengidentifikasi dan menangkap pelaku meski dengan keterangan korban yang terbatas. Sedangkan pada kasus ini jumlah korban yang begitu banyak dengan keterangan sama soal identitas pelaku tak sedikitpun membantu polisi.
Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2015/07/...jak-gadis-lain & http://m.tempo.co/read/news/2015/07/...rostitusi-anak
Koko pasti pengikut aliran sesat, huntingnya daun muda

Sorry no mulus masih puasa gan

Diubah oleh aghilfath 13-07-2015 08:29
0
4.6K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan