- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tragedi Kecelakaan Pesawat yang Melibatkan Tim Sepakbola


TS
kios.cherry
Tragedi Kecelakaan Pesawat yang Melibatkan Tim Sepakbola
presents...
Quote:
KECELAKAAN PESAWAT TERBANG
YANG MELIBATKAN TIM SEPAKBOLA
YANG MELIBATKAN TIM SEPAKBOLA
Quote:
Alhamdulillah...
Hot Thread ke-11 Ane...

Hot Thread ke-11 Ane...

Quote:
Tanpa banyak kata pengantar, langsung disimak aja, Gan... 

Quote:
SUPERGA AIR DISASTER
Spoiler for Superga:
Quote:
Quote:
Tragedi Superga terjadi pada Rabu 4 Mei 1949ketika sebuah pesawat yang membawa hampir seluruh anggota skuad Torino A.C. (dikenal sebagai Il Grande Torino) menabrak Bukit Superga di dekat Turin, menewaskan 31 orang penumpang. 18 pemain, ofisial klub, wartawan yang menyertai tim dan awak pesawat tewas. Tim ini kembali dari pertandingan perpisahan untuk Xico Ferreira melawan Benfica di Lisbon.

The Avio Linee Italiane (Italian Airlines) Fiat G.212CP terbang menembus badai menjelang Turin dan mengalami kondisi awan rendah dan kekurangan visibilitas. Mereka dipaksa untuk turun, untuk mendapatkan daya pandang. Saat turun dan makin mendekati Turin, pesawat menabrak dasar dinding belakang kompleks Basilika di puncak Bukit Superga. Cuaca buruk, bantuan via radio yang minim, serta kesalahan dalam navigasi dianggap sebagai faktor utama kecelakaan.
Dampak emosional dialami dunia olahraga Italia, karena kecelakaan tersebut merenggut nyawa para pemain dari sebuah tim legendaris yang telah memenangi musim terakhir Serie A sebelum liga terhenti pada tahun 1944 akibat Perang Dunia II, dan kemudian kembali juara empat kali berturut-turut (1946-1949).
Saat itu, Torino A.C. memimpin Serie A, dengan empat pertandingan tersisa di musim tersebut. Pasca tragedi, klub ini diperkuat oleh tim muda (Primavera). Dan sebagai penghormatan, lawan mereka di empat pertandingan sisa --Genoa, Palermo, Sampdoria dan Fiorentina-- juga menerjunkan tim muda mereka. Torino A.C. Primavera memenangi setiap pertandingan dan meraih scudetto. Bencana itu benar-benar melemahkan tim nasional Italia yang dihuni 10 pemain Torino yang tewas. Torino sendiri tidak pernah meraih gelar apa pun hingga tahun 1976 .
Dari seluruh skuad, hanya tiga pemain tersisa:
- Sauro Toma, yang batal ke Portugal karena cedera.
- László Kubala, bintang Hungaria, yang ikut bermain di Lisbon, namun tidak ikut pulang karena putranya sakit.
- Luigi Giuliano, pemain muda yang bermain dalam beberapa pertandingan dan mencetak 4 gol di awal musim, batal ke Portugal karena tidak memperoleh paspor.
Quote:

The Avio Linee Italiane (Italian Airlines) Fiat G.212CP terbang menembus badai menjelang Turin dan mengalami kondisi awan rendah dan kekurangan visibilitas. Mereka dipaksa untuk turun, untuk mendapatkan daya pandang. Saat turun dan makin mendekati Turin, pesawat menabrak dasar dinding belakang kompleks Basilika di puncak Bukit Superga. Cuaca buruk, bantuan via radio yang minim, serta kesalahan dalam navigasi dianggap sebagai faktor utama kecelakaan.
Dampak emosional dialami dunia olahraga Italia, karena kecelakaan tersebut merenggut nyawa para pemain dari sebuah tim legendaris yang telah memenangi musim terakhir Serie A sebelum liga terhenti pada tahun 1944 akibat Perang Dunia II, dan kemudian kembali juara empat kali berturut-turut (1946-1949).
Saat itu, Torino A.C. memimpin Serie A, dengan empat pertandingan tersisa di musim tersebut. Pasca tragedi, klub ini diperkuat oleh tim muda (Primavera). Dan sebagai penghormatan, lawan mereka di empat pertandingan sisa --Genoa, Palermo, Sampdoria dan Fiorentina-- juga menerjunkan tim muda mereka. Torino A.C. Primavera memenangi setiap pertandingan dan meraih scudetto. Bencana itu benar-benar melemahkan tim nasional Italia yang dihuni 10 pemain Torino yang tewas. Torino sendiri tidak pernah meraih gelar apa pun hingga tahun 1976 .
Dari seluruh skuad, hanya tiga pemain tersisa:
- Sauro Toma, yang batal ke Portugal karena cedera.
- László Kubala, bintang Hungaria, yang ikut bermain di Lisbon, namun tidak ikut pulang karena putranya sakit.
- Luigi Giuliano, pemain muda yang bermain dalam beberapa pertandingan dan mencetak 4 gol di awal musim, batal ke Portugal karena tidak memperoleh paspor.
Quote:
Quote:
KORBAN TEWAS
Pemain:
Valerio Bacigalupo
Aldo Ballarin
Dino Ballarin
Milo Bongiorni
Eusebio Castigliano
Rubens Fadini
Guglielmo Gabetto
Ruggero Grava
Giuseppe Grezar
Ezio Loik
Virgilio Maroso
Danilo Martelli
valentino Mazzola
Romeo Menti
Piero Operto
Franco Ossola
Mario Rigamonti
Julius Schubert
Pejabat klub:
Arnaldo Agnisetta, manajer
Ippolito Civalleri, manajer
Egri Erbstein, pelatih
Leslie Lievesley, pelatih
Ottavio Corina, masseur
Jurnalis:
Renato Casalbore, pendiri Tuttosport
Luigi Cavallero, La Stampa
Renato Tosatti, Gazzetta del Popolo
Awak:
Pierluigi Meroni, kapten
Antonio Pangrazi
Celestino D'Inca
Cesare Biancardi
Lainnya:
Andrea Bonaiuti, organizer
Quote:
Spoiler for pics:
Quote:

The Grande Torino 1948-1949
Quote:

Reruntuhan pesawat Fiat G.212.CP
Quote:

Dinding belakang Basilika Superga tidak pernah dipugar lagi untuk mengenang para korban
Quote:
Tugu peringatan untuk korban Tragedi Superga
Quote:

Sebuah lakon opera karya E. Eandi dibuat untuk memperingati 50 Tahun tragedi
Quote:
MUNICH AIR DISASTER
Spoiler for Munich:
Quote:
Quote:
Tragedi Munich terjadi pada 6 Februari 1958, ketika British European Airways Penerbangan 609 jatuh pada percobaan ketiga untuk lepas landas dari runwayyang tertutup lumpur di Munich-Riem Airport di Munich, Jerman (dulu Jerman Barat). Diantara penumpang pesawat terdapat skuad Manchester United, dijuluki "Busby Babes", bersama sejumlah pendukung dan wartawan. Dua puluh dari 44 penumpang pesawat tewas dalam kecelakaan itu. Korban luka dilarikan ke Rechts der Isar Hospital di Munich, di mana tiga orang menyusul tewas, sehingga total 23 orang meninggal dan 21 korban selamat.

Tim ini kembali dari pertandingan Piala Champions Eropa di Belgrade, Yugoslavia (sekarang Serbia), melawan Red Star Belgrade, dan berhenti di Munich untuk mengisi bahan bakar. Setelah pengisian bahan bakar, pilot Kapten James Thain dan Kenneth Rayment, mencoba untuk lepas landas dua kali, namun gagal. Penumpang turun dan menunggu di lobi bandara. Khawatir terlambat terlalu lama dari jadwal, Kapten Thain menolak untuk menunda take-offketiga hingga esok hari. Pada usaha ketiga, salju turun, menyebabkan adanya lapisan lumpur di ujung landasan pacu. Ketika menabrak lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat take-off kembali gagal. Pesawat menghantam pagar di ujung landasan, sayap pesawat menyambar sebuah rumah di dekatnya dan robek.
Kala itu, Manchester United sedang berupaya menjadi klub ketiga yang menjuarai Liga Inggris tiga kali berturut-turut. Mereka terpaut enam poin dari pimpinan klasemen, Wolverhampton Wanderers, dengan 14 pertandingan tersisa. Mereka juga baru saja melaju ke semi final Piala Champions Eropa-nya yang kedua kali secara beruntun. Mereka tak terkalahkan dalam 11 pertandingan, dan telah memastikan tempat di 5th Round Piala FA dua minggu sebelumnya. Pada saat kecelakaan itu, spekulasi mengatakan bahwa United akan mampu meraih Treble Winners, --41 tahun kemudian United menjadi klub pertama Inggris yang berhasil mencapainya.
United hanya memenangi satu pertandingan liga setelah kecelakaan, dan menyebabkan mereka terpuruk ke posisi 9 klasemen. Mereka berhasil mencapai final Piala FA, namun kalah 2-0 dari Bolton Wanderers, dan meski berhasil mengalahkan Milan di Old Trafford pada semifinal Piala Eropa, United kalah 4-0 di San Siro.
Busby diserahi tugas manajerial musim berikutnya (1958-1959), dan akhirnya membangun sebuah generasi kedua Busby Babes, termasuk George Best dan Denis Law, yang sepuluh tahun kemudian memenangi Piala Eropa, mengalahkan Benfica. Hanya Bobby Charlton dan Bill Foulkes, dua korban selamat yang berada dalam tim itu.
Quote:

Tim ini kembali dari pertandingan Piala Champions Eropa di Belgrade, Yugoslavia (sekarang Serbia), melawan Red Star Belgrade, dan berhenti di Munich untuk mengisi bahan bakar. Setelah pengisian bahan bakar, pilot Kapten James Thain dan Kenneth Rayment, mencoba untuk lepas landas dua kali, namun gagal. Penumpang turun dan menunggu di lobi bandara. Khawatir terlambat terlalu lama dari jadwal, Kapten Thain menolak untuk menunda take-offketiga hingga esok hari. Pada usaha ketiga, salju turun, menyebabkan adanya lapisan lumpur di ujung landasan pacu. Ketika menabrak lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat take-off kembali gagal. Pesawat menghantam pagar di ujung landasan, sayap pesawat menyambar sebuah rumah di dekatnya dan robek.
Kala itu, Manchester United sedang berupaya menjadi klub ketiga yang menjuarai Liga Inggris tiga kali berturut-turut. Mereka terpaut enam poin dari pimpinan klasemen, Wolverhampton Wanderers, dengan 14 pertandingan tersisa. Mereka juga baru saja melaju ke semi final Piala Champions Eropa-nya yang kedua kali secara beruntun. Mereka tak terkalahkan dalam 11 pertandingan, dan telah memastikan tempat di 5th Round Piala FA dua minggu sebelumnya. Pada saat kecelakaan itu, spekulasi mengatakan bahwa United akan mampu meraih Treble Winners, --41 tahun kemudian United menjadi klub pertama Inggris yang berhasil mencapainya.
United hanya memenangi satu pertandingan liga setelah kecelakaan, dan menyebabkan mereka terpuruk ke posisi 9 klasemen. Mereka berhasil mencapai final Piala FA, namun kalah 2-0 dari Bolton Wanderers, dan meski berhasil mengalahkan Milan di Old Trafford pada semifinal Piala Eropa, United kalah 4-0 di San Siro.
Busby diserahi tugas manajerial musim berikutnya (1958-1959), dan akhirnya membangun sebuah generasi kedua Busby Babes, termasuk George Best dan Denis Law, yang sepuluh tahun kemudian memenangi Piala Eropa, mengalahkan Benfica. Hanya Bobby Charlton dan Bill Foulkes, dua korban selamat yang berada dalam tim itu.
Quote:
Quote:
KORBAN TEWAS
Awak:
Kapten Kenneth "Ken" Rayment, DFC. (Co -pilot. Selamat dari kecelakaan itu, tetapi menderita beberapa luka-luka dan meninggal di rumah sakit tiga minggu kemudian akibat kerusakan otak.)
Tom Cable (pramugara)
Pemain:
Geoff Bent
Roger Byrne
Eddie Colman
Duncan Edwards (selamat dari kecelakaan itu, tetapi meninggal di rumah sakit 15 hari kemudian)
Mark Jones
David Pegg
Tommy Taylor
Liam Whelan
Staf Klub:
Walter Crickmer, sekretaris klub
Tom Curry, pelatih
Bert Whalley, pelatih
Jurnalis:
Alf Clarke, Manchester Evening Chronicle
Donny Davies, Manchester Guardian
George Follows, Daily Herald
Tom Jackson, Manchester Evening News
Archie Ledbrooke, Daily Mirror
Henry Rose, Daily Express
Frank Swift (jurnalis News of the World, juga mantan kiper Inggris dan Manchester City. Tewas dalam perjalanan ke rumah sakit)
Eric Thompson, Daily Mail
Lainnya:
Bela Miklos, agen perjalanan
Willie Satinoff (suporter, teman dekat Matt Busby)
Quote:
KORBAN SELAMAT
Awak:
Margaret Bellis, pramugari
Rosemary Cheverton, pramugari
George William "Bill" Rodgers, radio officer
Kapten James Thain, pilot
Pemain:
Johnny Berry (tidak pernah bermain lagi)
Jackie Blanchflower (tidak pernah bermain lagi)
Bobby Charlton
Bill Foulkes
Harry Gregg
Kenny Morgans
Albert Scanlon
Dennis Viollet
Ray Wood
Staf Klub:
Matt Busby, manajer
Jurnalis:
Ted Ellyard, telegrafis Daily Mail
Peter Howard, fotografer Daily Mail
Frank Taylor, reporter News Chronicle
Lainnya:
Vera Lukic dan bayi perempuannya Vesna (Penumpang yang diselamatkan oleh Harry Gregg)
Eleanor Miklos (istri Bela Miklos)
Nebojša Bato Tomasevic (diplomat Yugoslavia)
Quote:
Spoiler for pics:
Quote:

Skuad Manchester United di pertandingan terakhir sebelum mengalami kecelakaan
Quote:

The Airspeed Ambassador G-ALZU, sesaat sebelum kecelakaan
Quote:

Pesawat ketika terbakar
Quote:

Reruntuhan The Airspeed Ambassador G-ALZU
Quote:

Jam Munich, di sudut tenggara Old Trafford
Quote:

Sebuah plakat di Old Trafford untuk mengenang Tragedi Munich
Quote:

Commemorative scarf di setiap pertandingan yang berdekatan dengan tanggal peringatan tragedi
Quote:
DANISH FOOTBALL AIR CRASH
Spoiler for Danish:
Quote:
Quote:
Pada 16 Juli 1960, setelah lepas landas dari Copenhagen Airport, pada 15.38 waktu setempat, pesawat de Havilland Dragon Rapide (registrasi OY-DZY) yang dicarter Danish Football Association --Asosiasi Sepakbola Denmark-- dari Zonens Redningskorps, menabrak Øresund, sekitar 50 meter dari pantai, setelah pilot kehilangan kontrol pesawat dalam cuaca buruk. Delapan penumpang tewas. Pilot selamat, namun kakinya harus diamputasi.

Pesawat itu membawa delapan pemain sepakbola menuju Herning Airport dalam rangka melakoni pertandingan uji coba terakhir di Herning stadium, untuk seleksi skuad Tim Nasional Denmarkyang akan mengikuti Olimpiade 1960. Tiga dari delapan pemain telah terpilih untuk skuad sementara, sisanya dipilih dari tim-B dan youth team.
Setelah kecelakaan itu, kontingen sepakbola Denmark sempat memutuskan untuk menarik diri dari Olimpiade. Namun mereka akhirnya tetap ikut ambil bagian dalam ajang multievent tersebut. Dalam event tersebut, mereka meraih medali perak, kalah dari Yugoslavia di final.
Quote:

Pesawat itu membawa delapan pemain sepakbola menuju Herning Airport dalam rangka melakoni pertandingan uji coba terakhir di Herning stadium, untuk seleksi skuad Tim Nasional Denmarkyang akan mengikuti Olimpiade 1960. Tiga dari delapan pemain telah terpilih untuk skuad sementara, sisanya dipilih dari tim-B dan youth team.
Setelah kecelakaan itu, kontingen sepakbola Denmark sempat memutuskan untuk menarik diri dari Olimpiade. Namun mereka akhirnya tetap ikut ambil bagian dalam ajang multievent tersebut. Dalam event tersebut, mereka meraih medali perak, kalah dari Yugoslavia di final.
Quote:
Quote:
KORBAN TEWAS
Per Funch Jensen (21 tahun, Kiper), Skuad tim Olimpiade
Erik Pondal Jensen (29 tahun, Bek tengah), Skuad reservetim Olimpiade
Kurt Krahmer (21 tahun, Winger)
Søren Andersen (23 tahun, Striker)
Borge Bastholm Larsen (29 tahun, Bek sayap), Skuad tim Olimpiade
Arne Karlsen (20 tahun, Gelandang), Skuad tim Olimpiade
Ib Eskildsen (19 tahun, Penyerang)
Erling spalk (19 tahun, Gelandang)
Quote:
Quote:
ALIANZA LIMA AIR DISASTER
Spoiler for Alianza Lima:
Quote:
Quote:
Kecelakaan yang menimpa Alianza Limaterjadi pada 8 Desember 1987, ketika Fokker F27-400M milik Peruvian Navy yang dicarter oleh klub Peru tersebut jatuh di Samudera Pasifik, enam mil dari tujuan, di Distrik Ventanilla, Callao. Di pesawat itu terdapat total 44 pemain, manajer, staf, cheerleaders, dan awak kapal, di mana hanya pilot yang selamat dari kecelakaan. Mereka kembali dari pertandingan Liga Peru di Pucallpa.

Karena merasa tidak nyaman dengan indikator yang tak berfungsi pada panel kontrol, pilot meminta menara kontrol di Jorge Chavez Internasional Airport, Lima, untuk mengonfirmasi bahwa landing gearpesawat terganggu dan terkunci. Setelah menerima konfirmasi visual atas konfigurasi aman untuk pendaratan, pesawat memutar sejenak untuk mengupayakan pendaratan. Fokker terbang terlalu rendah dan jatuh ke Laut Pasifik.
Pasca tragedi, Alianza Lima menjalani beberapa pertandingan terakhir dengan para pensiunan, termasuk Teófilo Cubillas dan César Cueto, pemain dari youth team, dan pemain pinjaman dari Colo Colo, Chili. Kecelakaan itu merupakan bencana bagi Alianza, yang kehilangan skuad paling menjanjikan dalam satu dekade terakhir, serta kehilangan gelar liga musim itu, yang direbut oleh rival sekota, Universitario de Deportes.
Para pemain yang tewas mewakili sebagian besar kekuatan Alianza Lima pada saat itu, kelompok pemain yang dikenal sebagai Los Potrillos del '87 ("The Ponies of 1987"). Di antaranya adalah:
- Luis Escobar,bintang muda yang bermain sensasional di musim itu, yang telah memulai debutnya bersama tim utama pada usia 14 tahun, dan meninggal pada usia 18 tahun.
- Francisco Bustamante dan José Casanova, di usia dua puluhan, bermain untuk tim nasional.
- Marcos Calderón, dianggap sebagai salah satu dari pelatih Peru terbaik sepanjang masa
- José Gonzales Ganoza, kiper Alianza Lima sejak usia 14 tahun.
Oleh media olahraga Peru, skuad Alianza Lima dianggap sebagai wakil renovasi sepakbola Peru. Alianza Lima terus terpuruk selama dua dekade berikutnya, hampir terdegradasi pada 1988. Tim ini tidak pernah memenangi gelar sampai tahun 1997.
Quote:

Karena merasa tidak nyaman dengan indikator yang tak berfungsi pada panel kontrol, pilot meminta menara kontrol di Jorge Chavez Internasional Airport, Lima, untuk mengonfirmasi bahwa landing gearpesawat terganggu dan terkunci. Setelah menerima konfirmasi visual atas konfigurasi aman untuk pendaratan, pesawat memutar sejenak untuk mengupayakan pendaratan. Fokker terbang terlalu rendah dan jatuh ke Laut Pasifik.
Pasca tragedi, Alianza Lima menjalani beberapa pertandingan terakhir dengan para pensiunan, termasuk Teófilo Cubillas dan César Cueto, pemain dari youth team, dan pemain pinjaman dari Colo Colo, Chili. Kecelakaan itu merupakan bencana bagi Alianza, yang kehilangan skuad paling menjanjikan dalam satu dekade terakhir, serta kehilangan gelar liga musim itu, yang direbut oleh rival sekota, Universitario de Deportes.
Para pemain yang tewas mewakili sebagian besar kekuatan Alianza Lima pada saat itu, kelompok pemain yang dikenal sebagai Los Potrillos del '87 ("The Ponies of 1987"). Di antaranya adalah:
- Luis Escobar,bintang muda yang bermain sensasional di musim itu, yang telah memulai debutnya bersama tim utama pada usia 14 tahun, dan meninggal pada usia 18 tahun.
- Francisco Bustamante dan José Casanova, di usia dua puluhan, bermain untuk tim nasional.
- Marcos Calderón, dianggap sebagai salah satu dari pelatih Peru terbaik sepanjang masa
- José Gonzales Ganoza, kiper Alianza Lima sejak usia 14 tahun.
Oleh media olahraga Peru, skuad Alianza Lima dianggap sebagai wakil renovasi sepakbola Peru. Alianza Lima terus terpuruk selama dua dekade berikutnya, hampir terdegradasi pada 1988. Tim ini tidak pernah memenangi gelar sampai tahun 1997.
Quote:
Quote:
KORBAN TEWAS
Awak:
Letnan Angkatan Laut Peru César Morales
Empat awak kapal lainnya
Pemain:
Carlos Bustamante
José Casanova
Milton Cavero
Aldo Chamochumbi
Luis Antonio Escobar
Tomas Farfan
José González Ganoza
Ignacio Garreton
William Leon
Jose Mendoza
Gino Peña
Daniel Reyes
Cesar Sussoni
Braulio Tejada
Alfredo Tomassini
Johnny Watson
Staf Klub:
Marcos Calderon (pelatih)
Rolando Galvez Niño (pelatih fisik)
Andres Eche Chunga (asisten)
Washington Gomez (ofisial)
Santiago Miranda (bos tim)
Orestes Suarez (medis)
Gorge Luis Chicoma Alfaro (koki)
Lainnya:
Empat staf pelatih dan direksi tim
Delapan pemandu sorak
Tiga wasit
Dua personel Angkatan Laut
Quote:
KORBAN SELAMAT:
Letnan Angkatan Laut Peru Edilberto Villar
Quote:
Spoiler for pics:
Quote:

Skuad Alianza Lima 1987 yang menjadi korban tragedi
Quote:
LANJUT DI POST #2...
0
44.4K
Kutip
216
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan