Bunyi alat berat beradu dengan logam terdengar dari sejumlah pekerja di Balai Yasa Manggarai. Terletak di Jl. Bukit Duri Utara No.1, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (2/7/2015) siang itu. Letaknya yang hanya dipisahkan sejumlah rel yang membentang di emplasmen Stasiun Manggarai, membuat Balai Yasa teralihkan oleh kesibukan Stasiun Manggarai. Padahal, tempat ini memiliki peran vital dalam penyelenggaraan moda transportasi berbasis kereta.

Sebagai bengkel kereta api utama, Balai Yasa Manggarai memiliki tugas pokok melakukan perawatan terhadap lokomotif diesel, lokomotif listrik, gerbong penumpang, hingga gerbong barat. Meski demikian, tidak banyak orang yang mengetahui sejarah dan fungsi dari Balai Yasa Manggarai.

“Balai Manggarai dibangun tahun 1920 oleh Staat Spoor Wegen (perusahaan kereta api colonial Belanda). Dulu namanya Hoofd-Werkplaatsen te Manggarai,” ungkap Executive Vice President Balai Yasa Manggarai Bramono kepada Infonitas.com, Kamis (2/7/2015).
Di tempat inilah, setiap harinya dikerjakan pemeliharaan dan perawatan kereta penumpang. Baik kereta penumpang kelas ekonomi, kelas bisnis, maupun kelas eksekutif, Juga kereta rel listrik (KRL) untuk Commuterline. Bramono mengungkapkan Balai Yasa Manggarai sendiri hanya salah satu dari empat balai yasa yang ada di Jawa.

“ Tiga balai yasa lainnya itu adalah Balai Yasa Yogyakarta khusus perawatan dan perbaikan lokomotif, Balai Yasa Tegal khusus perbaikan dan perawatan gerbong dan Balai yasa Surabaya Gubeng khusus untuk KA Argo Bromo Anggrek,” papar pria yang akrab disapa Bram ini.

Hanya saja, lanjut Bramono, dibandingkan tiga balai yasa lainnya, Balai Yasa Manggarai cukup istimewa karena memiliki pekerjaan yang tidak dilakukan di balai yasa lain. Di Balai Yasa Manggarai dikerjakan pemeliharaan dan perawatan seluruh KA eksekutif yang beroperasi di Jawa, kecuali KA Argo Bromo Angrek, serta Kereta Rel Listrik (KRL) yang tidak dilakukan di Yogyakarta, Tegal dan Surabayagubeng.

Bramono mengatakan setiap tahun ratusan gerbong KA penumpang diperbaiki di tempat ini. Perbaikan di Balai Yasa Manggarai sendiri meliputi dua hal. Yakni Perbaikan Akhir Lengkap (PAL) dan Perbaikan Akhir Bogie (PAB).
“Bogie itu merupakan sasis roda yang merupakan bagian vital gerbong kereta,”tukasnya.

Lebih lanjut, Bramono menceritakan tentang perbaikan akhir lengkap yaitu gerbong kereta api diperbaiki lagi seluruhnya, mulai dari bogie, roda, isi gerbong kereta api, kursi hingga dicat. Hal itu juga meliputi berbagai elemen gerbong KA.

“Misalnya pemasangan AC di dalam gerbon. Sedangkan yang dimaksudkan dengan Perbaikan Akhir Bogie itu hanya menyangkut perbaikan akhir bogie saja tidak termasuk pengecatan dan lain-lain. Karena pemeriksaan bogie memang harus lebih spesifik karena pondasinya kereta untuk melintas di rel kan memang dari bogienya. Waktunya bervariasi, biasanya untuk satu kereta itu mulai dari untuk proses pemeriksaan PAB memakan waktu 1-5 hari, kalau pemeriksaan PAL durasinya sekitar 25-30 hari" ceritanya.

Sementara untuk sumber daya manusianya, Balai Yasa Manggarai merekrut lulusan teknik pendidikan kereta api terbaik sebagai tenaga ahli.
“Sedangkan pengerjaan lainnya dilakukan tenaga "outsourching" yang direkrut Balai Yasa Manggarai. Tapi kita juga punya pekerja lepas yang sewaktu-waktu dapat kami pekerjakan apabila perawatan kereta sedang banyak-banyaknya,”tutupnya.