Petugas memindahkan peti jenazah dari pesawat Hercules bernomor ekor 1321 ke pesawat pengganti jenis CN 295, di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7). Pemindahan tersebut karena muncul percikan api di bagian kokpit Hercules C-130. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Petugas mengeluarkan peti jenazah dari pesawat Hercules bernomor ekor 1321 ke pesawat pengganti jenis CN 295, di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7). Pemindahan tersebut karena muncul percikan api di bagian kokpit Hercules C-130. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Petugas saat memindahkan peti jenazah dari pesawat Hercules bernomor ekor 1321 ke pesawat pengganti jenis CN 295, di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7). Pemindahan itu karena muncul percikan api di bagian kokpit Hercules C-130. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Petugas mengangkat peti jenazah dari pesawat Hercules bernomor ekor 1321 ke pesawat pengganti jenis CN 295, di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7). Pemindahan tersebut karena muncul percikan api di bagian kokpit Hercules C-130. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Peti Jenazah ditempatkan di hanggar sebelum diterbangkan dari Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7). Pesawat Hercules yang akan membawa jenazah mengalami kerusakan teknis sehingga jenazah diterbangkan menggunakan pesawat CN-295. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Personel TNI membawa barang-barang milik korban pesawat Hercules C 130 di Lanud Soewondo Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7). Barang-barang tersebut akan dikembalikan kepada keluarga korban usai proses identifikasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Rencana pemulangan delapan jenazah korban tragedi pesawat Hercules, harus tertunda karena pesawat pengangkut jenazah mengalami kerusakan sistem, Jumat (3/7/2015).

Pesawat Hercules dengan nomor penerbangan A-1321, harusnya mengantar jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules ke Pekanbaru, Ranai dan Malang.

Keluarga korban yang ikut dalam pesawat, Fanesa Boru Sembiring mengatakan, ketika pesawat memanaskan mesin, ada percikan api yang muncul dekat ruangan pilot. "Ada percikan api tadi, tak besar lah sedikit saja," katanya.

Atas kejadian tersebut Fanesa dan rombongan yang lainnya turun. Pangkoops AU I Marsekal Muda A Dwi Putranto menjelaskan, ditundanya keberangkatan Hercules dikarenakan ada sistem yang mengalami kelainan.

"Ini kejadian biasa, kejadian biasa, namanya hari-hari dalam misi, pesawat mana pun bisa terjadi," ucapnya.

Pesawat yang dijadwalkan berangkat pukul 06.30 WIB, harus tertunda dan berangkat pukul 10.59 WIB dengan pesawat pengganti. Hingga saat ini total jenazah korban yang telah dipulangkan sebanyak 84 jenazah. (Tar/tribun-medan.com)
Sumber

MEDAN - Rencana pemulangan delapan jenazah korban Pesawat Hercules dari landasan udara (Lanud) Soewondo, Medan, Jumat (3/7/2015) pagi, ditunda.

Pasalnya Pesawat Hercules yang direncanakan akan mengantarkan jenazah mengalami kerusakan sistem.

Fanesa Boru Sembirin, salah seorang keluarga korban yang ikut dalam rombongan pesawat mengatakan, ketika pesawat masih memanaskan mesin, dirinya melihat ada percikan api yang muncul dekat ruangan pilot.

"Sehingga rombongan keluarga korban lainnya disuruh untuk turun untuk menunggu," ujar Sembiring.

Sementara itu Pangko Ops AU Satu Marsekal Muda A Dwi Putranto menjelaskan ditundanya keberangkatan Hercules dikarenakan ada sistem yang mengalami kelainan. "Dan kejadian seperti ini merupakan hal yan biasa," katanya.

Sesuai jadwal Hercules A-1321 yang mengalami kerusakan ini akan terbang pada pukul 06.30 WIB pagi.
Namun karena ada kelainan sistem pada mesih, TNI AU menunda keberangkatan jenazah sampai pesawat pengganti tiba di Lanud Soewondo, Medan.

Hingga saat ini total jenazah korban yang telah di pulangkan sebanyak 84 jenazah.
Dimana Lanud Soewondo Medan masih akan terus melakukan pemulangan jenazah korban Pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan.
Source

Liputan6.com, Medan - Sebanyak 8 jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, diberangkatkan ke daerah asal untuk dimakamkan. Seharusnya, 8 jenazah itu diberangkatkan pukul 06.00 WIB menggunakan pesawat Hercules dengan tile number A-1321.

Namun, pemulangan jenazah harus dibatalkan karena muncul percikan api di bagian kokpit pesawat tipe yang sama dengan Hercules yang jatuh Selasa 30 Juni 2015 itu.

Agar cepat dimakamkan, pihak TNI Angkatan Udara segera memanggil pesawat lainnya untuk melanjutkan pemberangkatan 8 jenazah beserta keluarganya. Pesawat CN-295 buatan Indonesia yang juga menjadi alutsista TNI AU diberangkatkan dari Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Tadi langsung dibatalkan pemberangkatan dan kita jadinya pakai CN 295 dari Halim. Seperti arahan Pangkoops kita enggak mau ambil risiko," ujar staf penerangan Lanud Soewondo, Mayor Jhoni Tarigan, di Base Off Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7/2015).

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, pesawat CN 295 tiba di Lanud Soewondo pukul 09.48 WIB. Pesawat tersebut akan mengangkut 8 jenazah dan keluarganya dengan rute Medan-Tanjung Pinang-Pekanbaru-Malang-Halim.

8 peti jenazah yang semula masih di dalam pesawat Hercules pun langsung dipindahkan oleh sekitar 20 prajurit Paskhas TNI AU ke pesawat CN-295. Seusai mengisi bahan bakar di Lanud Soewondo, pesawat CN-295 pun langsung diberangkatkan melalui rute tersebut.

Pesawat CN-295 yang digunakan dengan tile number A-2905 itu berangkat pukul 10.47 WIB.

Berikut daftar 8 nama jenazah yang diberangkatkan:

1. Wahyu Rezqi Fitra (mahasiswa baru Universitas Riau akan dibawa ke Ranai-Pulau Natuna).
2. Robianto (mahasiswa baru Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Riau, akan dibawa ke Ranai-Pulau Natuna).
3. Roslina Wati (ibu Robianto akan dibawa ke Ranai-Pulau Natuna).
4. Indriana br Sembiring (akan dibawa ke Ranai-Pulau Natuna).
5. Anggi (mahasiswa di Pekanbaru, akan dibawa ke Ranai-Pulau Natuna).
6. Reski Budi Perkasa (mahasiswa-Pekanbaru).
7. Rinaldi Wahyu (Pekanbaru).
8. Erni br Sembiring (Malang).

Sumber