Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengucapkan selamat kepada calon Kepala BIN Letjen (Purn) Sutiyoso dan calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Keduanya telah disetujui paripurna DPR, surat persetujuan pun dikirim ke Presiden Jokowi.
"Kami mengucapkan selamat kepada Panglima TNI dan Kepala BIN yang telah diajukan oleh Presiden dan telah melalui fit and proper test di DPR yakni Jendral TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI dan Letjen TNI (purn) Sutiyoso sebagai Kepala BIN," kata Novanto kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Novanto pun telah mengirim surat persetujuan DPR ke presiden Jokowi. Selanjutnya keduanya tinggal menunggu pelantikan.
"Saya berkomunikasi dengan Presiden pada hari ini dan telah mengirimkan surat persetujuan DPR . Mudah mudahkan minggu depan Presiden dapat melantik Panglima TNI dan Kepala BIN yang baru," kata Novanto.
DPR menilai kedua pejabat tersebut mampu untuk menjadikan TNI semakin kuat dalam memelihara pertahanan dan keamanan NKRI. Keduanya diyakini dapat langsung bekerja dengan baik setelah resmi dilantik nanti.
"Merupakan dua putera terbaik bangsa ini yang mendapatkan kepercayaan Presiden dan DPR. Mereka adalah figur tepat dan berkompeten," katanya.
Novanto mendukung pemerintah segera memperbaharui alutsista yang dimiliki oleh TNI maupun BIN. Pemerintah diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan dan jumlah personil TNI dan BIN sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.
"Pimpinan DPR mengapresiasi atas kinerja komisi I dan komisi III yang telah menyelesaikan proses uji kelayakan dan kepatutan Kepala BIN, Panglima TNI dan Hakim Agung yang berlangsung dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Pimpinan DPR juga mengucapkan terimakasih kepada rakyat Indonesia yang telah berpartisipasi aktif dan memberikan masukan kepada DPR dalam proses tersebut," pungkasnya.
http://m.detik.com/news/berita/29598...dan-kepala-bin
__________
Quote:
Profil Singkat Panglima TNI Terpilih Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
MerahPutih Nasional - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo terpilih secara aklamasi oleh Komisi I DPR RI menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko.
Dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and propers test) yang berlangsung pada Rabu (1/7), Komisi I sepakat memilih alumnus Akabri tahun 1982 menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan memasuki purna tugas pada tanggal 1 Agustus 2015.
"Komisi I DPR memutuskan menyetujui Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI," kata ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melanjutkan Jenderal Gatot terpilih aklamasi karena sudah memenuhi syarat, baik syarat kelengkapan administrasi ataupun program-program yang akan dicanangkan olehnya.
Setelah disetujui oleh Komisi I DPR RI, keterpilihan Jenderal Gatot Nurmantyo kemudian akan dibawa ke dalam rapat paripurna. Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2015 Presiden Joko Widodo akan melantik Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko.
Informasi yang dihimpun redaksi, Jenderal Gatot Nurmantyo adalah lulusan akabri tahun 1982. Ia lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 13 Maret 1960. Gatot sendiri adalah perwira TNI dari kesatuan infanteri alias korps baret hijau.
Sejumlah jabatan strategis pernah diemban olehnya mulai Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana pada tahun 2006-2007, kemudian Kasdivif 2 Kostrad tahun 2007-2008, Gubernur Akmil tahun 2009-2010.
Ia juga pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya tahun 2010-2011 kemudian Dankodiklat TNI tahun 2011-2013 selanjutnya Pangkostad tahun 2013-2014.
Kemudian pda tanggal 25 Juli 2014 ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Budiman. Karir Gatot dalam dunia militer terus menanjak ketika Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya sebagai calon tunggal Panglima TNI pada tanggal 9 Juni 2015.
Penunjukan Gatot sebagai calon tunggal TNI pada mulanya mendapat reaksi keras, mulai dari analis militer dan juga purnawirawan TNI Angkatan Udara. Salim Said analis militer meminta Presiden Joko Widodo menunjuk Panglima TNI dari matra TNI AU.
Bekas KSAU Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim juga mencerca keputusan Presiden Joko Widodo. Jenderal bintang 4 tersebut terlihat begitu kecewa saat Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Sebab penunjukkan Gatot sebagai Panglima TNI dinilai keluar dari tradisi giliran matra di tubuh TNI.
http://news.merahputih.com/nasional/...rmantyo/18981/
__________
Quote:
Letjen TNI (Purn.) Dr.(H.C.) H.
Letjen TNI (Purn.) Dr.(H.C.) H. Sutiyoso (lahir di Semarang, 6 Desember 1944; umur 70 tahun) adalah seorang politikus dan mantan tokoh militer Indonesia berbintang tiga. Ia adalah Gubernur Jakarta selama dua periode, mulai 6 Oktober 1997 hingga 7 Oktober 2007,[1] selanjutnya ia digantikan oleh Fauzi Bowo, wakilnya, yang memenangi Pilkada DKI 2007. Sebagai gubernur, Sutoyoso adalah tokoh yang cukup menarik. Sepanjang dua periode menjadi gubernur, ia sering mengundang kontroversi ketika menggulirkan kebijakan. Kritikan terhadap proyek angkutan umum busway, proyek pemagaran taman di kawasan Monas Jakarta Pusat, dan sejumlah proyek lainnya. Pada 1 Oktober 2007, ia mengumumkan bahwa dirinya akan maju sebagai calon presiden Indonesia pada Pemilu Presiden 2009[2]. Pada 10 Juni 2015, ia ditunjuk Presiden Jokowi menjadi calon Kepala BIN untuk menggantikan Marciano Norman[3].
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sutiyoso
Quote:
Quote:
Selamat untuk Jendral TNI Gatot Nurmantyo sebagai Calon Panglima TNI dan Letjen TNI (purn) Sutiyoso sebagai Calon Kepala BIN 
Semoga lebih terjaga keamanan dan kenyamanan di bumi pertiwi ini, menghadapi pilkada serempak dan isu re 98 