Gulalives.com, LISBON – Anda masih ingat Martunis? Anak kecil yang turut menjadi korban dalam tragedi Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada 26 Desember 2004 silam. Saat itu, Martunis yang baru berusia 7 tahun ditemukan bertahan hidup setelah 21 hari di antara puing-puing dan sedang mengenakan seragam tim nasional Portugal. Seragam itu pula yang kemudian mempertemukan Martunis kecil dengan seluruh skuat timnas Portugal dan Cristiano Ronaldo.

Kini, sebelas tahun berlalu, Martunis beranjak dewasa dan mulai menapak karir sebagai pesepakbola profesional. Cita-cita mengikuti jejak sang ayah angkat, Cristiano Ronaldo pun pelan-pelan mulai terwujud. Martunis pun kini semakin terlihat ganteng dan modis, yang tentu mengiringi perjalanan karirnya usai bergabung dengan akademi Sporting Lisbon.

Sebagaimana dilansir Gulalives dari berbagai sumber, Martunis kabarnya akan belajar sepakbola di tanah kelahiran Ronaldo itu. Kabar baik menyambutnya, akademi Sporting Lisbon menerimanya sebagai pemain didikan. Sporting mengumumkan nama para pemain akademi, termasuk Martunis yang diumumkan terakhir.

“Martunis adalah atlet terakhir Akademi Sporting, di mana dia akan hidup, belajar, tumbuh sebagai seorang pria dan pesepakbola. #GalaSCP,” demikian yang dicuitkan Sporting lewat akun resmi twitternya @Sportin_CP.

Hal ini tentu semakin mendekatkan Martunis yang kini tampak modis dengan mimpinya, menjadi pesepakbola profesional seperti ayah angkatnya itu. Ini tentu jadi sebuah langkah menggembirakan sekaligus membanggakan untuk Martunis, mengingat Ronaldo sendiri juga memulai karier profesional dari Sporting.

Mimpi Martunis untuk bisa bermain sepakbola di Portugal juga mulai terwujud.”Impian saya suatu saat nanti bisa bermain bola di Portugal,” kata pria yang kini tumbuh besar dengan model rambut seperti sang ayah angkat itu. (DP)

sumber: Gulalives