- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ALASAN SEBENARNYA KENAPA BANYAK ORANG SIPIL IKUT PESAWAT HERCULES YG JATUH DI MEDAN


TS
xonet
ALASAN SEBENARNYA KENAPA BANYAK ORANG SIPIL IKUT PESAWAT HERCULES YG JATUH DI MEDAN
Quote:
TANPA BERMAKSUD MENYUDUTKAN SIAPAPUN.SAYA CUMA PENASARAN KENAPA BANYAK ORANG SIPIL YANG IKUT PESAWAT AURI.
dari sejak peristiwa pesawat hercules jatuh saya dengar banyak orang sipil ikut pesawat auri.saya penasaran kenapa banyak orang sipil ikut pesawat auri.tadi pagi saya iseng2 googling cari tiket pesawat dari medan ke natuna.hasilnya ga ada penerbangan langsung dari medan ke natuna.
saya sudah coba semua website booking tiket yg muncul hasil googling.bahkan saya cek satu satu dr tgl 2-31 juli
biar gambar yg bicara :



mungkin harus terbang ke batam dl lanjut ke natuna.krn saya bukan org batam jadi saya ga tau.kl harus terbang ke batam dl ongkosnya mahal.tadi sempat baca mulai bln januari sriwijaya n wing air tutup penerbangan dari medan ke natuna krn sepi
LINK
LINK
LINK
dari sejak peristiwa pesawat hercules jatuh saya dengar banyak orang sipil ikut pesawat auri.saya penasaran kenapa banyak orang sipil ikut pesawat auri.tadi pagi saya iseng2 googling cari tiket pesawat dari medan ke natuna.hasilnya ga ada penerbangan langsung dari medan ke natuna.
saya sudah coba semua website booking tiket yg muncul hasil googling.bahkan saya cek satu satu dr tgl 2-31 juli
biar gambar yg bicara :



mungkin harus terbang ke batam dl lanjut ke natuna.krn saya bukan org batam jadi saya ga tau.kl harus terbang ke batam dl ongkosnya mahal.tadi sempat baca mulai bln januari sriwijaya n wing air tutup penerbangan dari medan ke natuna krn sepi
LINK
LINK
LINK
Quote:
Teka-teki jual kursi Hercules TNI AU

Merdeka.com - Duka menyelimuti Tanah Air. Pesawat angkut Hercules C-130 milik TNI AU dengan nomor penerbangan A-1310 jatuh menimpa bangunan dan rumah, di sekitar Jalan Jamin Ginting, Medan, pada Selasa (30/6). Berdasarkan manifes pesawat, burung besi itu sedang dalam misi mengantar logistik militer ini tercatat mengangkut 12 kru termasuk pilot.
Namun kenyataannya, jumlah penumpang diketahui mencapai 122 orang. Fakta ini disampaikan oleh Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Medan Mayor Sus Jhoni Tarigan di sela prosesi persemayaman jenazah para korban di hanggar Lanud Soewondo Medan, Rabu (1/7).
Jumlah penumpang 122 tersebut terdiri dari 39 prajurit TNI (33 TNI AU dan enam TNI AD), serta 83 penumpang sipil dan keluarga TNI.
Hendra Bakkara, salah satu keluarga korban tewas kecelakaan Hercules mengungkapkan, adik sepupunya bernama Risma Purba (18 tahun) merogoh kocek Rp 1 juta buat menumpang pesawat militer itu.
"Adik sepupu saya bayar Rp 1 juta," kata Hendra Bakkara saat ditemui wartawan di RSUP H Adam Malik Medan.
Risma Purba menumpang Hercules yang jatuh di Medan. Dia berencana pergi mencari kerja ke Pulau Natuna.
"Dia baru tamat sekolah jadi mau ke rumah kakaknya di Natuna, untuk bekerja di sana," ujar Hendra yang mengaku mengantar sepupunya itu naik pesawat.
LINK
TURUT BERDUKA UNTUK KORBAN HERCULES.





Quote:
Warga Natuna pilih naik Hercules karena tak banyak pilihan dan murah
Warga Natuna pilih naik Hercules karena tak banyak pilihan dan murah
hercules. cdn-www.airliners.net
Merdeka.com - Banyaknya warga Natuna menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6). Mereka terpaksa naik pesawat militer karena transportasi komersil tidak memadai.
"Kenapa korban mengikuti penerbangan itu. Karena transportasi umum di Natuna sangat minim," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Natuna, Kepulauan Riau, Helmi Wahyuda di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7).
Dia menyatakan, warga dan Pemkab setempat sama sekali tidak menyalahkan TNI AU dalam musibah ini. Alasannya, merekalah yang terpaksa menumpang Hercules.
Warga Natuna justru merasa terbantu dengan keberadaan pesawat TNI AU yang mempunyai jadwal terbang rutin menyinggahi pulau itu. "Kami bersyukur sekali dengan adanya Hercules TNI AU," ucap Helmi.
Dia bahkan memberi gambaran transportasi dari dan ke Natuna saat ini. Terdapat penerbangan Wings Air 3 kali dalam sepekan rute Natuna-Batam dengan ongkos saat ini sekitar Rp 1,7 juta sekali jalan. Penerbangan ini ditambah pesawat Boeing Sriwijaya Air yang terbang 2 kali seminggu, dengan tarif Rp 1,3 juta sampai Rp 1,5 juta.
Sementara itu, jalur laut tidak kalah parah. Ada pelayaran kapal Pelni yang singgah berkala dua minggu sekali. "Tapi itu ketika normal. Saat Ramadan ini, kapal itu dialihkan rutenya," sebut Helmi.
Karenanya, Pemkab dan masyarakat di Natuna merasa terbantu dengan adanya penerbangan Hercules ke daerah itu. "Kami di Natuna merasa sangat terbantu. Kami berterima kasih TNI AU telah memperhatikan kami," ucapnya.
Seandainya warga sipil Natuna dilarang untuk naik pesawat Hercules TNI, mereka tidak mempermasalahkan. "Tapi kami minta pemerintah pusat menambah transportasi dari Natuna dan ke luar," harapnya.
Pemerintah diminta lebih memperhatikan daerah perbatasan. "Kami sangat mengetuk hati pemerintah untuk memperhatikan transportasi di daerah, agar kejadian seperti ini jangan terulang lagi," sebut Helmi.
LINK
Warga Natuna pilih naik Hercules karena tak banyak pilihan dan murah
hercules. cdn-www.airliners.net
Merdeka.com - Banyaknya warga Natuna menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6). Mereka terpaksa naik pesawat militer karena transportasi komersil tidak memadai.
"Kenapa korban mengikuti penerbangan itu. Karena transportasi umum di Natuna sangat minim," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Natuna, Kepulauan Riau, Helmi Wahyuda di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7).
Dia menyatakan, warga dan Pemkab setempat sama sekali tidak menyalahkan TNI AU dalam musibah ini. Alasannya, merekalah yang terpaksa menumpang Hercules.
Warga Natuna justru merasa terbantu dengan keberadaan pesawat TNI AU yang mempunyai jadwal terbang rutin menyinggahi pulau itu. "Kami bersyukur sekali dengan adanya Hercules TNI AU," ucap Helmi.
Dia bahkan memberi gambaran transportasi dari dan ke Natuna saat ini. Terdapat penerbangan Wings Air 3 kali dalam sepekan rute Natuna-Batam dengan ongkos saat ini sekitar Rp 1,7 juta sekali jalan. Penerbangan ini ditambah pesawat Boeing Sriwijaya Air yang terbang 2 kali seminggu, dengan tarif Rp 1,3 juta sampai Rp 1,5 juta.
Sementara itu, jalur laut tidak kalah parah. Ada pelayaran kapal Pelni yang singgah berkala dua minggu sekali. "Tapi itu ketika normal. Saat Ramadan ini, kapal itu dialihkan rutenya," sebut Helmi.
Karenanya, Pemkab dan masyarakat di Natuna merasa terbantu dengan adanya penerbangan Hercules ke daerah itu. "Kami di Natuna merasa sangat terbantu. Kami berterima kasih TNI AU telah memperhatikan kami," ucapnya.
Seandainya warga sipil Natuna dilarang untuk naik pesawat Hercules TNI, mereka tidak mempermasalahkan. "Tapi kami minta pemerintah pusat menambah transportasi dari Natuna dan ke luar," harapnya.
Pemerintah diminta lebih memperhatikan daerah perbatasan. "Kami sangat mengetuk hati pemerintah untuk memperhatikan transportasi di daerah, agar kejadian seperti ini jangan terulang lagi," sebut Helmi.
LINK
KL ADA PESAWAT KOMERSIAL GA MUNGKIN MEREKA NEBENG PESAWAT AURI..
Quote:
Curhatan warga Natuna pilih naik Hercules dari pada pesawat umum
Merdeka.com - 83 penumpang sipil termasuk di dalamnya warga Natuna, Kepulauan Riau, menjadi korban kecelakaan Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan, Selasa (30/6).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Natuna Helmi Wahyuda membeberkan alasan warga sipil pilih terbang bersama Hercules ketimbang pesawat komersial. Menurutnya, banyaknya warga Natuna terpaksa naik pesawat militer, karena transportasi komersial di sana tidak memadai.
"Kenapa korban mengikuti penerbangan itu. Karena transportasi umum di Natuna sangat minim," kata Helmi Wahyuda di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/7).
Hingga sekarang, jadwal penerbangan pesawat komersial tujuan Natuna sangat sedikit dan tiket yang dijual pun mahal.
Maskapai Wings Air beroperasi tiga kali dalam sepekan dengan rute Natuna-Batam, ongkos saat ini sekitar Rp 1,7 juta sekali jalan. Penerbangan ini ditambah pesawat Boeing Sriwijaya Air yang terbang 2 kali seminggu, dengan tarif Rp 1,3 juta sampai Rp 1,5 juta.
Sementara itu, jalur laut tidak kalah parah. Ada pelayaran kapal Pelni yang singgah berkala dua minggu sekali.
"Tapi itu ketika normal. Saat Ramadan ini, kapal itu dialihkan rutenya," sebut Helmi.
Yenti Arizona (36), warga Pekanbaru, Riau, selalu bepergian ke Natuna naik Hercules. Dia mengaku juga sering kirim barang dengan menggunakan pesawat angkut militer tersebut.
LINK
NAIK WING AIR NATUNA-BATAM @1,5JT DARI BATAM-MEDAN @1,5JT PP 6JT. LEBIH MURAH KE SIN/MAL/THAI/VIETNAM, KE CHINA VIA HK NAIK CATHAY KL LG PROMO CUMA 4JT.
Diubah oleh xonet 04-07-2015 09:27
0
5.1K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan