Halo Gan, ketemu lagi sama ane

Seperti biasa copas dari blog ane: www.geonation.org, kali ini ane mau bahas mengenai minum teh di tempat yang seru abis.
Agan pernah ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah? Kalau belum dateng gan ke Karanganyar, banyak obyek menarik yang kudu dikunjungi

Salah satunya adalah Rumah Teh Ndoro Donker, lucu ya namanya

Lansung ke intinya aja dah

Udara sejuk, bercengkrama bersama rekan atau kerabat sembari ditemani secangkir teh. Membicarakan banyak hal, dibumbui canda tawa. Suasana yang akrab ditemui di tea shop ternama. Atau melongok cafe yang dilengkapi penyejuk ruangan dengan dekorasi dan interior masa kini. Itu sudah sangat biasa.



Menjadi tak biasa ketika bisa menyeruput teh hangat dari cangkir keramik, sembari memandang hamparan kebun teh. Sumber di mana bahan minuman ini berasal. Tak hanya lidah yang dimanjakan dengan minuman anti oksidan beraroma wangi. Mata menjadi kembali segar dengan tontonan tanaman hijau yang asri.

Ndoro Donker, Rumah Teh yang Berdampingan dengan Alam
Mengunjungi Solo, sempatkan mampir ke arah timur, tepatnya di Desa Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Terkenal dengan kebun teh kemuning. Jangan lupa singgah di Jalan Afdeling Kemuning 18, di mana Rumah The Ndoro Donker didirikan sejak 2011. Di sambut keramahan pengelola restoran yang letaknya di pinggir kebun teh. Ia mempersilahkan masuk dan membiarkan para tamu menentukan tempat duduk.

“Ingin di dalam ruangan atau di luar, sambil menikmati kebun teh?” ujar wanita usia 40an itu.

Mudah ditebak, tempat makan yang berhubungan langsung dengan alam lebih menarik hati. Akhir pekan itu, suasana memang ramai. Tersisa dua tempat yang berdekatan dengan kebun teh. Belum rampung melihat-lihat keadaan sekitar. Seorang pramusaji datang membawa buku menu, di bagian sampulnya tercetak jelas gambar lelaki berkumis memakai topi. Ia yang disebut Ndoro Donker.



Lalu siapakah Ndoro Donker?
Ia seorang warga negara Belanda bernama Donker yang tinggal di Desa Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah, untuk membangun perkebunan teh. Panggilan ndoro diperuntukkan bagi mereka yang memiliki jabatan dan strata lebih tinggi di antara yang lain. Dalam bahasa Jawa ndoro berarti Tuan. Pada zaman Belanda, seorang yang berpendidikan dan berilmu tentulah memiliki jabatan. Tak terelakkan Donker juga memperoleh perlakukan istimewa dari pribumi, begitu pula soal penghormatan. Panggilan ndoro diberikan pada lelaki yang memiliki keahlian di bidang tanaman itu.

Donker memilih hidup berdampingan dengan warga, membagi ilmu tentang tanaman dan mengabdikan dirinya untuk mengembangkan perkebunan teh di lereng Gunung Lawu tersebut. Karena kesetiaan itulah, warga mengabadikan namanya untuk kawasan tempat tinggal Ndoro Donker dengan sebutan nDongkeran, tepatnya di hutan Pinus Wonomarto, Kelurahan Segorogunung. Sampai akhir hayatnya, Sang Tuan Donker tak mau beranjak dari desa tersebut, meskipun diberi tawaran untuk kembali ke Belanda.

Nama Ndoro Donker muncul kembali sebagai inspirasi sekaligus nama sebuah rumah teh. Memperkenalkan londo dari Belanda yang berjasa dalam perkembangan tanaman khususnya teh di Desa Kemuning.

Gaya Kolonial Rumah Teh Ndoro Donker
Kediaman kepala kebun teh milik perkebunan Belanda itu telah di rombak menjadi rumah teh yang siap menyambut para penggemar teh. Didirikan sejak 1700-an, setelah lama kosong dan tak berpenghuni, rumah tersebut di sewa dan dijadikan restoran untuk para pejalan yang biasanya berelaksasi di kebun teh Kemuning atau berwisata ke Candi Sukuh dan Candi Cetho. Tepat terletak di pinggir jalan, rumah bercat putih ini mencuri perhatian bagi siapa saja yang lewat untuk berkunjung.

Bentuknya seperti rumah zaman Kolonial pada umumnya. Sederhana dan bersahaja. Memiliki bentuk kuno yang mengingatkan tempat tinggal orang-orang Belanda saat masa penjajahan dulu. Namun ditambah beberapa ornamen moderen seperti payung merah yang bermekaran untuk meneduhi meja dan kursi. Kondisi ini sangat kontras dengan keadaan sekitar yang hijau, tenang, dan tak ada rumah lain yang menemaninya. Tepat di seberang jalan Rumah Teh Ndoro Donker terdapat area pekuburan penduduk. Namun, pemakaman tersebut kini samar tertutupi oleh lahan parkir yang dibangun khusus untuk tamu yang membawa kendaraan roda empat.

Di bagian belakang didirikan pendopo dengan tiang penyangga dari kayu untuk tempat meletakkan beberapa meja makan dan kursi bagi pengunjung. Betapa nyaman suasana yang di bangun. Saat menunggu pesanan datang, tamu bisa berjalan-jalan sejenak sambil berfoto dengan latar tanaman teh. Para pengunjung bisa wisata kuliner sekaligus menghirup udara bersih dan melakukan relaksasi di alam bebas.

Teh Istimewa Ala Ndoro Donker
Teh yang paling direkomendasikan untuk dicoba di Ndoro Donker ialah Super Premium White Tea. Satu tekonya dihargai Rp 45.000. Teh lain yang menjadi ratu di sini ialah Radja Tea dengan harga Rp 28.000 per teko. Namun tak hanya itu, Anda bisa mencicipi berbagai macam teh lain seperti Kemuning Green Tea, Donker Black Tea, dan Oolong Tea dengan harga Rp17.500 per teko. Jangan khawatir, jika tak ingin membeli dalam bentuk teko. Anda bisa memesan per cangkir dengan harga Rp 8.000 saja untuk ketiga jenis teh tersebut.

Variasi teh lainnya yang bisa dicoba adalah mint tea, earl gray tea, lady gray tea, passion fruit tea, forest tea, chamomile tea. Ingin mencecap teh dengan aneka aroma? Ada banyak pilihan teh beraroma seperti lemon, jeruk, madu, mint, dan melati bisa dicicipi dalam porsi kecil yakni per cangkir. Begitu pula dengan teh tung ting, teh tarik, dan teh serai yang memadukan bahan teh dan daun serai untuk menghangatkan badan di kala dingin.

Memang beda. Itulah kata yang terucap saat menyeruput hangatnya teh sambil menghirup wanginya. Menghirup sambil memejamkan mata menghayati aroma teh yang masuk ke hidung. Saat membuka kelopak mata, di depan terhampar hijaunya pohon-pohon teh kerdil berwarna hijau.

“Racikan Teh Warisan Leluhur untuk Para Priyayi Luhur” Sebuah kata mutiara milik GPH Paundrakarna rasanya cocok menggambarkan suasana yang diciptakan di Ndoro Donker. Menikmati pucuk daun teh yang telah diolah menjadi minuman yang membuat lidah merasakan hasil kerja keras petani teh, langsung di kebun teh.

Diselingi obrolan tentang interior Rumah The Ndoro Donker yang begitu klasik. Cemilan yang dipesan telah dihantarkan di meja. Memadukan bahan makanan tradisional dengan sajian ala Eropa. Timus, cemilan berbahan ubi yang direbus lalu dihaluskan, dicetak lonjong kemudian digoreng. Saat penyajian diberi saus keju. Mencampur rasa manis pada ubi dan gurihnya keju yang menghiasi bagian atas timus. Timus Batang Keju, itulah nama yang diberikan padanya. Dengan harga perporsi Rp 10.000, pembeli sudah bisa mendapatkan empat timus sebagai teman minum teh.



Cemilan lain yang ditawarkan dengan harga terjangkau ialah tempe donker. Tempe berselimut tepung yang digoreng dan dimakan dengan kecap plus irisan cabai rawit. Rasa gurih, manis, dan pedas bercampur jadi satu. Ada jajanan lain yang bisa dinikmati yakni tahu donker, pisang panggang bertabur keju, ubi jalak towo yang dicocol dengan saus, dan ketela lumur madu yang masing-masing dihargai hanya Rp 10.000 per porsinya. Cemilan sederhana yang diolah istimewa. Perpaduan bahan-bahan yang biasa ditemui sehari-hari, diolah dan disajikan dengan cara unik. Coba saja ketela lumur madu. Cemilan unik dari ketela goreng berbentuk dadu yang dilapisi wijen kemudian disiram madu.

Jika makanan ringan di atas tak cukup membuat perut agan diam. Mungkin saatnya mencoba makanan dengan porsi besar seperti ayam panggang, nasi goreng, kare, dan iga bakar. Dijamin agan tak menyesal, makan di pinggir kebun teh dan di area tempat bersejarah bekas milik Belanda ini.

Tata Cara Minum Teh
Teh merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai antioksidan, teh yang diracik dengan baik dan disajikan dengan benar dapat memberikan khasiat maksimal bagi peminumnya. Dalam buku menunya, Rumah Teh Ndoro Donker memberikan pengetahuan baru tentang cara minum teh yang belum banyak diketahui banyak orang.

Teh akan memberi kebaikan jika dikonsumsi dalam takaran yang cukup. Tidak boleh kurang karena teh mengandung zat-zat seperti vitamin c, vitamin A, vitamin E dan lain sebagainya yang berguna untuk tubuh. Namun, tidak disarankan untuk meminum teh dalam jumlah berlebihan. Hal ini dikarenakan teh mengandung tehin (dalam kopi disebut caffeine) yang memberi efek mengurangi kantuk. Meskipun kadarnya tak sebanyak caffeine pada kopi. Sehingga porsi terbaik untuk menenggak teh setiap harinya maksimal 5 cangkir dengan ukuran 200 ml per cangkir.



Saat meminum teh juga perlu perkiraan. Jangan minum pada suku yang terlalu panas atau terlalu dingin. Saat menyeduh teh gunakan temperature 80 derajat Celcius supaya kebaikan the tidak rusak dikarenakan over heating. Satu pesan terakhir untuk mendapatkan khasiat the secara optimal. Tak perlu menambahkan gula dalam teh, karena lebih baik meminum teh dengan rasa tawar.

Pengen dapet sensasi minum teh sambil menikmati keindahan alam? Silahkan mampir ke Rumah teh Ndoro Donker.