Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
Pengusaha Aceh Dukung ACT Siapkan Program Pemberdayaan Muslim Rohingya
Pengusaha Aceh Dukung ACT Siapkan Program Pemberdayaan Muslim Rohingya
Pengusaha Aceh Berbagi Informasi Dukung Program ACT Berdayakan Ekonomi Rohingnya dan Masyarakat Sekitar


ACTNews, LHOKSEUMAWE – Aksi Cepat Tanggap melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha lokal untuk saling berbagi informasi terkait program pemberdayaan masyarakat etnis muslim Rohingnya dan masyarakat Aceh Utara di sekitar Integrated Community Shelter (ICS) yang sedang dibangun ACT, di Desa Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara.

Sri Eddy Kuncoro, Executive Director ACT mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan survey di dua desa di lingkungan ICS untuk Rohingnya. “Selain itu kita juga bertemu dengan sejumlah pengusaha lokal untuk sinergi informasi agar program pemberdayaan yang kita rencanakan bisa berjalan maksimal,” katanya.

Salah seorang pengusaha di Aceh Utara, Terpiadi A Majid, mengaku gembira diajak serta untuk berbagi informasi dengan ACT. “Insya Allah saya siap membantu, bukan hanya membantu berbagi informasi dan pengalaman, tetapi saya juga siap untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan ekonomi nanti,” katanya.

Ia mengaku prihatin dengan nasib muslim Rohingnya. Selain itu ia juga menyarankan agar untuk pemuda Rohingnya tidak hanya dilatih pertanian dan peternakan, tetapi juga industri. “Semakin banyak keahlian yang mereka miliki, semakin baik untuk bekal tinggal di negara ketiga yang nanti akan menampung mereka,” kata Terpiadi.

Dukungan senada juga disampaikan Suparno, pengkusaha kuliner asal Banda Aceh pemilik restoran waralaba Ayam Lepas dan Mie So Mangat 45. Salah satu idenya adalah, mengajak pengungsi dan warga untuk menanami sayuran yang cepat bisa dipanen. “Karena mereka butuh pendapatan perhari. Jadi jangan berpikir untuk memberi bibit atau modal, karena itu berpotensi dijual untuk menutupi kebutuhan harian mereka,” katanya.

Suparno juga menyarankan agar ACT membuka jalan untuk pemasaran. “Atau sayuran yang mereka hasilkan bisa kita beli dengan harga tinggi, walau kita harus menjual lagi ke pasar dengan harga lebih murah. Ini bisa merangsang mereka untuk giat bekerja karena ada pasar yang siap membeli hasil pertanian mereka,” katanya. (Zainal Bakri)

Ayo Berpartisipasi

Express Donation


0
616
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan