Jakarta - Alfin Tuasalamony masih harus bersabar dan butuh biaya besar untuk pemulihan cedera serius di kaki kirinya. Pasca operasi ia masih harus mencabut pen dan melakukan terapi agar bisa berjalan seperti semula.

Alfin saat ini masih menggunakan pen di dalam kakinya akibat patah tulang yang dialami. Kabarnya pen itu baru bisa dicabut bulan depan. Tentu untuk biaya terapi dan operasi pengangkatan pen tidaklah murah. Alfin masih membutuhkan banyak biaya sampai dirinya benar-benar pulih.

Si penabrak sendiri hanya sekadar janji membantu sampai Alfin benar-benar pulih total. Faktanya Alfin malah harus nombok setengah dari biaya rumah sakit, sementara si penabrak hanya bisa membantu 50 persen saja.

"Yang nabrak katanya mau tanggung jawab sampai selesai, sampai saya sembuh total. Cuma dari operasi pertama saja dia hanya bisa bayar setelah 50 persen saja, sedangkan saya masih tambahin setengah. Mungkin dia dari orang tidak mampu juga," kata Alfin, di sela-sela pertandingan laga amal bertajuk Trofeo Charity Matches Alfin Bisa, Minggu (28/6/2015).

Kekecewaan Alfin bertambah ketika pengurus Persija, klub tempatnya bermain, dan PSSI tak banyak membantu. Menurut Alfin dia tidak terlalu diacuhkan dan tak mendapatkan bantuan yang berarti.

"Kalau sama pengurus dan klub sih iya tidak diacuhkan. Mungkin menurut mereka karena bukan terjadi di lapangan, melainkan di luar (lapangan) jadi mereka berpikir ya dicuekin saja. Saya sempat kecewa dengan PSSI dan Persija, mereka cuma bisa ngomong tapi tidak ada buktinya sama sekali," cetusnya.

Bahkan untuk sekadar mengirim pesan singkat saja pengurus PSSI tidak pernah. "Kalau pengurus PSSI tidak pernah (sms), kalau pengurus Persija pernah datang ke rumah sakit. Saat itu yang datang The Jak, pengurus Persija seperti ketua umumnya Ferry Paulus datang. Mereka janjikan mau bantuin tapi enggak ada. Paling kemarin saja saat mau keluar dari RS dikirimin duit Rp 5 juta ke ATM saya itu katanya dari Persija," ungkapnya.

Melalui kejadian ini ia pun berharap jika dirinya menjadi pemain terakhir yang diperlakukan seperti ini. "Saya hanya sebagai contoh buat pemain-pemain yang lain-lain. Ini terakhir kalilah buat PSSI dan klub, besok-besok kalau ada yang terjadi dengan pemain tolong diperhatikan," pungkasnya.
(mcy/raw)