Jakarta - Dewan Konsultatif Nasional KPAI Seto Mulyadi mendatangi gedung Komnas PA yang terbakar pada Sabtu (27/4) malam. Pria akrab dipanggil Kak Seto itu memastikan semua berkas Engeline terbakar.
"Hampir bisa dipastikan, berkas Engeline semua ludes terbakar di ruang arsip. Selain ruang arsip, kebakaran juga menghabiskan ruang sekjen dan ruang keluarga di kantor ini," ujar Kak Seto di lokasi, Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (28/6/2015).
Seto menyebut, terbakarnya arsip merupakan kerugian terbesar dari kejadian tadi malam. Ia pun berharap penyebab kebakaran bisa segera terungkap.
"Kami belum tahu jumlah kerugiannya berapa. Kami berharap kebakaran ini segera terungkap. Yang jelas kerugian terbesarnya, dokumen-dokumen dan arsip-arsip Komnas PA ikut terbakar," tutur Seto.
"Kami belum berani menduga (penyebab kebakaran). Mudah-mudahan tidak ada (unsur kesengajaan). Maka kita serahkan kepada Polisi bagaimana hasil penyidikkan polisi," lanjutnya.
Api awalnya membakar rumah dinas Kementerian Sosial yang berada di belakang gedung Komnas PA. Namun, api kemudian menyebar dan membakar 4 ruangan di lembaga yang dipimpin Arist Merdeka Sirait itu. (rna/gat)
http://m.detik.com/news/berita/29541...ludes-terbakar
weleh...weleh...weleh...betul-betul kebakaran
______________________________
Quote:
Bila Kebakaran Disengaja, Arist: Kecele, Data Engeline di Saya!
Jakarta - Kebakaran di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) ini menghanguskan gudang data dan arsip. Dewan Konsultatif Komnas PA sempat memastikan data kasus Engeline hangus. Namun, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait masih menyimpan semuanya.
"Kalau ada (kebakaran ini) unsur kesengajaan, bahasanya kecele. Copy dan data-data semua masih ada di saya termasuk data-data tentang Engeline," jelas Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait dalam jumpa pers di aula gedung Komnas PA, Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (28/6/2015).
Aula dan ruang sekretariat Komnas PA tidak terjamah api pada kebakaran ini. Arist tampak didampingi Dewan Konsultatif Komnas PA, Seto Mulyadi.
"Kasus Engeline terus kami kawal terus. Ada juga ancaman-ancaman akan dituntutlah. Dan saya bersama Kak Seto tak akan mundur dan akan tetap membela anak-anak yang teraniaya," tegas dia.
Faktanya, sejak 16 Mei 2015, Komnas PA sudah terlibat advokasi kasus bocah Engeline, yang ditemukan tewas di halaman rumah orangtua angkatnya.
"Fakta kedua sejak 10 Juni, ada masyarakat yang mendorong Komnas PA yang menyatakan Engline di kubur di rumah ibu angkatnya. Dan menanyakan fakta dan motivasi dari kematian Engline," tuturnya.
Namun, dia tidak tahu apakah kebakaran ini ada kaitan dengan kasus Engeline. Yang jelas, Komnas PA tetap akan mengawal kasus Engeline sampai selesai.
"Ini tidak main-main. Saya tidak tahu apakah ada kaitannya (pengungkapan kematian Engline). Kapolda Bali tadi malam saya mendengar sudah mengantongi tersangka baru. Bagi saya bukan itunya namun bagaimana mengungkap tabir ini," tandas dia.
Arist menambahkan bahwa ada 4 ruangan yang terbakar dalam kebakaran besar kedua setelah kebakaran 2008 lalu. Ruangan itu adalah ruangan data, ruangan dokumen, ruangan untuk staf Kemensos dan kamar transit teman-teman aktivis perlindungan anak, serta ruangan Sekjen. (nwk/try)
http://m.detik.com/news/berita/29543...geline-di-saya
_________________________________
Quote:
Kebakaran Komnas PA: Tahun ini, Tahun 2008 dan Ancaman ke Kak Seto
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) kebakaran pada Sabtu (27/6) malam kemarin. Kebakaran di Komnas PA itu pernah terjadi tahun 2008 lalu. Saat itu, Seto Mulyadi sebagai Ketua Komnas PA sempat menerima ancaman.
Dari arsip detikcom, kebakaran Komnas PA pada 2008 lalu terjadi pada Sabtu 29 Maret 2008. Saat itu, kebakaran terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari. Api ditengarai berasal dari ruang arsip. Sebanyak 3.260 dokumen dan berkas kasus ludes terbakar.
Sekjen Komnas PA yang saat itu dijabat Arist Merdeka Sirait mengatakan ada beberapa kejanggalan kasus kebakaran itu. "Ada unsur kesengajaan. Ada bekas congkelan dan pintu tidak dikunci. Padahal biasanya dikunci," jelas Sekjen Komnas PA Arist Merdeka Sirait saat dihubungi detikcom, Sabtu (29/3/2008).
Dugaan sebelumnya yang menyebutkan kebakaran karena arus pendek ditepis Arist. Sebab, tatkala api muncul, lampu kantor masih menyala.
"Lampu nyala saat api berkobar," tuturnya.
Namun menurut informasi diperoleh dari sumber kepolisian saat itu, kuat dugaan ada unsur kesengajaan dalam peristiwa kebakaran itu. Sebab ditemukan botol mencurigakan di ruang arsip.
"Kita duga berisi minyak tanah, karena hasil pembakaran, berdasarkan hasil penyelidikan awal mengandung hidro karbon," sebut sumber di kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Penyidik itu pun menuturkan bahwa saat ini tengah dilakukan pengujian. "Kita uji di laboratorium dengan cairan tertentu untuk memastikan, termasuk juga arang yang telah terbakar," urai penyidik berpangkat perwira tersebut.
10 Hari sebelum kebakaran, Ketua Komnas PA saat itu, Seto Mulyadi mengaku menerima ancaman. Kak Seto sedang jogging. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Suara berat seorang pria tidak dikenal terdengar.
"Sudah, kamu mengurusi si Komo saja. Jangan mengurusi kekerasan anak, gugat cerai. Ngapain sih?" kata pria yang tidak dikenal itu kepada Seto Mulyadi.
Kak Seto yang merupakan Ketua Komnas Anak mengaku tidak mengenal siapa yang menghubunginya itu. Dia mengangkat teleponnya karena dikira wartawan yang biasa menghubunginya.
"Saya cuma bilang 'baik, baik, baik'. Tapi ketika saya balik tanya siapa dia, langsung teleponnya ditutup," cerita Kak Seto dalam jumpa pers di Kantor Komnas Anak di Jl TB Simatupang No 33, Jakarta Timur, Senin (31/3/2008) lalu.
Bukan hanya pria itu yang mengancam Kak seto. Sehari sesudahnya, ketika sedang rapat, Kak Seto menerima telepon misterius dari seorang perempuan. Isinya sama. Meminta Kak Seto mengurusi si Komo.
Maklum, ada beberapa kasus yang ditangani cukup berisiko.
"Ada beberapa yang mencurigakan, tapi kami tidak berprasangka buruk terhadap siapapun juga," tutur Ketua Komnas PA Seto Mulyadi ketika dihubungi detikcom, Minggu (30/3/2008).
Selain ada yang mencurigakan, lanjut Kak Seto, Komnas PA juga pernah menerima ancaman. Ancaman itu, lanjutnya, berkaitan dengan berbagai kritikan keras terhadap masalah anak.
"Ada banyak hal, seperti kebebasan buruh anak, masalah iklan rokok, pembatasan tembakau. Itu kami melakukan kritik keras. Mungkin itu cukup mengandung risiko," kata Seto.
Pada Sabtu (27/6/2015) kemarin, Komnas PA juga mengalami kebakaran di malam hari sekitar pukul 19.00-20.00 WIB. 4 Ruangan hangus terbakar, termasuk gudang data. Data itu termasuk kasus yang sedang 'panas' yang ditangani Komnas PA, yakni pembunuhan bocah Engeline di Bali. Kak Seto memastikan semua berkas Engeline terbakar.
"Hampir bisa dipastikan, berkas Engeline semua ludes terbakar di ruang arsip. Selain ruang arsip, kebakaran juga menghabiskan ruang sekjen dan ruang keluarga di kantor ini," ujar Kak Seto di lokasi, Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (28/6/2015).
Nah, apakah kebakaran Komnas PA kali ini disengaja? Biarkan polisi yang akan membuktikannya.
http://m.detik.com/news/berita/29542...an-ke-kak-seto
Quote:
Original Posted By kudahomo►1. Gw bilang dari dulu apa??! dari dulu sudah kuperingati LAE ku si ARIS SIRAIT........................
2. Jangan menebar kebohongan, jangan menari2 diatas mayat dan penderitaan orang lain demi pencitraan , dan jangan memaksakan orang yang tidak berdosa jadi bersalah...................................................
3. Karma akan datang tidak pake lama. Semoga kejadian ini membuat laeku SIARIT dan anggota LSM KPAI, jadi sadar diri, jangan over acting dan milih2 kasus. Ini Peringatan Allouh buat LSM ini.......................................................
4. Bagi orang Tolol, yang disalahain pasti orang LAIN, ada KONSPIRASI, pasti hantu si Angeline yang bakar, wkwkwkkw, dan pasti orang suruhan si Margaerith yang bakar itu kantor, (Typikal Kebanyakan orang Indoensia).......................
Quote:
Original Posted By kudahomo►
1. Makanya dari dulu gw nggak percaya omongan merka GAN, akal bulusnya sudha ketahuan kok. ...................................................
2. cuman-main-mainiin kasus demi dana, namanya juga LSM.........................................
3. Kerjaan LSM nggak jauh-jauh dari Fitnah, 10 % benar, 90% lagi kebohongan,. tujuaanya apa? cari MAKAN.!! .............................................................
4. Buat pendukung si ARIS SIRAIT, gw saranin pergilah kalian ke kantor yang terbakar itu, COLI Berjaamaah aja kalian disitu, sambil teriak--"Kami Pembela Angeline, dan sudah mati-matian mecahkan kasus ANGELINE" kepada pemerintah, bantulah kami dengan membangun gedung bafru, tambahin biaya operasaional kami"" (MASUK TV terus COY).............................................
Cerdas maksimal
Quote:
Original Posted By verosta►cepetan nonton tvone
margarith terlibat pembunuhan angeline dijadikan status ditingkatkan menjadi tersangka pembunuhan
alat bukti bercak darah dan bambu, tapi ga mau dijelaskan oleh rony
Quote:
Original Posted By comANDRE►
Polisi Tetapkan Ibu Angkat Engeline Tersangka Pembunuhan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembunuhan Engeline, gadis kecil berusia delapan tahun, di Denpasar Bali menggegerkan publik. Awalnya, polisi menetapkan AG sebagai tersangka pembunuhan. Sedangkan ibu angkat Engeline ditetapkan tersangka penelantaran anak.
"Kapolda Bali baru saja melaporkan bahwa M, ibu angkatnya sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Engeline," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, melalui pesan singkatnya kepada Republika, Ahad (28/6)
Badrodin menampik jika polisi lambat mengungkap kasus tersebut. Sebab, polisi membutuhkan fakta dan data untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka.
Opini yang berkembang di masyarakat karena pemberitaan media, kata Badrodin, membuat otak pembunuhan seolah-olah dilakukan oleh ibu angkat Engeline. Kendati demikian, polisi tidak terburu-buru menetapkan M sebagai tersangka pembunuhan.
Namun, lanjutnya, semua informasi terus didalami. "Oleh karena itu, polisi sedang berusaha keras untuk mencari dua alat bukti yang mendukung dugaan tersebut," kata Badrodin.
sumber
about time
