- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Lulung Enggak Usah Asbun, Jangan Fitnah


TS
beppe.adelmar
Ahok: Lulung Enggak Usah Asbun, Jangan Fitnah
Quote:
Ahok: Lulung Enggak Usah Asbun, Jangan Fitnah
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung) yang menyebutkan bahwa dirinya sengaja membongkar dugaan korupsi APBD demi meraih citra di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Dia pun menantang Lulung untuk membuktikan harta kekayaan yang diperoleh selama ini.
"Kalau saya dibilang pencitraan, orang-orang pasti lihat rekam jejak. Berani enggak Pak Lulung buktikan harta kamu, pajak yang sudah kamu bayar, dan gaya hidup kamu," kata Basuki seusai meninjau makanan berbuka di Pusat Jajanan Benhil, Jakarta, Sabtu (27/6/2015) sore.
Basuki lalu menyinggung mobil Lamborghini yang pernah dibawa Lulung saat pelantikan anggota DPRD DKI periode 2014-2019. Basuki mengatakan, berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya mobil mewah yang dikendarai Lulung itu tidak memiliki kelengkapan surat. Apabila tidak memiliki surat legalitas, maka Lulung tidak membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
"Harga mobil Lamborghini nya belasan miliar, tapi bayar pajak enggak tuh? Terus kalau dia bilang Lamborghininya pinjam orang, berarti dia (Lulung) kena gratifikasi. Ngapain pejabat dipinjami barang mewah," kata Basuki.
"Sudahlah Pak Lulung enggak usah asbun (asal bunyi). Bulan puasa jangan fitnah, orang yang kerjaannya fitnah itu masuk neraka," pungkas Basuki sambil masuk ke dalam mobil.
Sebelumnya, dalam sebuah diskusi, Lulung menilai Basuki sulit memikat warga Jakarta pada Pilkada DKI 2017. Pasalnya, dia menilai tak ada kemajuan yang didapat oleh Basuki selama memimpin Jakarta. Ia bahkan membantah anggapan yang menyatakan Basuki berhasil memberantas korupsi di lingkungan birokrasi DKI Jakarta.
"Apa yang dilakukan Ahok bukan semata-mata tulus untuk membongkar kasus korupsi. Pak Ahok terlihat jelas dalam persoalan memberantas korupsi ini mencari pencitraan," ujar Lulung.
Lulung menilai Basuki yang sebenarnya harus bertanggung jawab atas adanya dugaan korupsi dalam APBD DKI Jakarta. Pasalnya, hal ini terjadi saat Basuki menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI.
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/06/27/17362071/Ahok.Lulung.Enggak.Usah.Asbun.Jangan.Fitnah
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung) yang menyebutkan bahwa dirinya sengaja membongkar dugaan korupsi APBD demi meraih citra di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Dia pun menantang Lulung untuk membuktikan harta kekayaan yang diperoleh selama ini.
"Kalau saya dibilang pencitraan, orang-orang pasti lihat rekam jejak. Berani enggak Pak Lulung buktikan harta kamu, pajak yang sudah kamu bayar, dan gaya hidup kamu," kata Basuki seusai meninjau makanan berbuka di Pusat Jajanan Benhil, Jakarta, Sabtu (27/6/2015) sore.
Basuki lalu menyinggung mobil Lamborghini yang pernah dibawa Lulung saat pelantikan anggota DPRD DKI periode 2014-2019. Basuki mengatakan, berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya mobil mewah yang dikendarai Lulung itu tidak memiliki kelengkapan surat. Apabila tidak memiliki surat legalitas, maka Lulung tidak membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
"Harga mobil Lamborghini nya belasan miliar, tapi bayar pajak enggak tuh? Terus kalau dia bilang Lamborghininya pinjam orang, berarti dia (Lulung) kena gratifikasi. Ngapain pejabat dipinjami barang mewah," kata Basuki.
"Sudahlah Pak Lulung enggak usah asbun (asal bunyi). Bulan puasa jangan fitnah, orang yang kerjaannya fitnah itu masuk neraka," pungkas Basuki sambil masuk ke dalam mobil.
Sebelumnya, dalam sebuah diskusi, Lulung menilai Basuki sulit memikat warga Jakarta pada Pilkada DKI 2017. Pasalnya, dia menilai tak ada kemajuan yang didapat oleh Basuki selama memimpin Jakarta. Ia bahkan membantah anggapan yang menyatakan Basuki berhasil memberantas korupsi di lingkungan birokrasi DKI Jakarta.
"Apa yang dilakukan Ahok bukan semata-mata tulus untuk membongkar kasus korupsi. Pak Ahok terlihat jelas dalam persoalan memberantas korupsi ini mencari pencitraan," ujar Lulung.
Lulung menilai Basuki yang sebenarnya harus bertanggung jawab atas adanya dugaan korupsi dalam APBD DKI Jakarta. Pasalnya, hal ini terjadi saat Basuki menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI.
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/06/27/17362071/Ahok.Lulung.Enggak.Usah.Asbun.Jangan.Fitnah
panas lagi...


tien212700 memberi reputasi
1
5.1K
Kutip
61
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan